Sebagai seorang ilustrator di tim grafik, saya memberikan penilaian sesuai dengan posisi saya, dan saya berani mengatakan bahwa tidak bisa. Mengapa begitu? Karena pekerjaan saya masih banyak. Di kantor, saya menggunakan AI untuk membuat ilustrasi, tetapi bukan untuk langsung diberikan kepada atasan, melainkan sebagai referensi atau gambaran besar dari ide tersebut. Kemudian, ilustrasi tersebut akan diperbaiki lagi oleh ilustrator sesuai dengan ide dan konsepnya.
Terutama jika Anda membuat ilustrasi untuk animasi, sepertinya AI masih sulit digunakan karena gambar AI tidak dapat konsisten mengikuti alur cerita. Mungkin wajah karakter atau gambar latar belakangnya selalu berubah-ubah setiap adegannya.
Seperti iklan Indomie yang menggunakan AI, terlihat jelas bahwa hasilnya tidak rapi karena tidak konsisten. Jika membuat animasi dengan konsep dan alur cerita, sepertinya sulit menggunakan AI.
Namun, jika bekerja di perusahaan, pasti akan membuat proyek sesuai permintaan klien. Jadi, harus konsisten dan dapat diedit jika ada revisi. Jika menggunakan AI, mungkin akan sulit jika ada yang meminta perubahan warna atau penambahan sesuatu, sepertinya tidak bisa direvisi jika menggunakan AI. Jadi menurut saya, tidak akan diganti, terutama jika memiliki pikiran yang kreatif.
Jadi, intinya adalah karya AI memang bagus, tetapi membutuhkan orang untuk memberikan ide, dan setiap proyek pasti ada revisi, sulit untuk merevisi jika hanya menggunakan AI. Sejauh ini, AI cukup digunakan hanya sebagai referensi saja.