Ada temen saya dari akhir tahun dia sudah bercerai dengan suami nya alasan nya karena ranjang tp di balik itu semua suaminya tipe royal dan rela berkorban untuk istrinya. Nah dia selingkuh dengan temen kantor. Jadi mereka go publik saat bulan November sampai di lihat orang orang kantor di acara gethering kantor. Mereka cuek aja masa bodoh gitu.
Lalu di labrak oleh istrinya temen kantor yang sedang kondisi hamil. Dan jawabanya adalah suami mu bukan level ku gitu. Bulan febuari terjadi penggrebekan oleh warga mereka ternyata sering berduan di rumah temen ku jika temen kostnya pergi. Di kantor polisi istrinya dalam kondisi hamil tua datang udah lemes.
Aku pikir mereka selesai ternayata tidak mereka nekat menikah siri kerena mereka dua duanya pns. Jadi gak bisa nikah kua . Sedangkan sang istri posisi saat itu juga dalam kondisi hamil tua tidak bisa di cerai. Pihak istrinya sudah menyuruh cerai tp ibu si laki laki tidak mau tetep memilih menantunya dari pada anaknya. Ini yg di sayangkan kasihan istrinya harus bertahan padahal babak belur perang bathin setiap hari.
Sekarang temenku yang bahagia semakin langsing dan putih. Dia dipindahkan ke kantor dinas, sementara pria pindah ke kantor kecamatan sebelah. Bahkan laki-laki yang mengunjungi istrinya yang melahirkan setelah lebaran dengan senang hati.
Aku hanya berdoa untuk istrinya agar dia sehat dan menjadi ibu yang baik untuk anak anaknya.
Untuk mereka, sejujurnya, ketika saya melihat mereka, saya ingat betapa sedihnya istrinya. Mereka mungkin bahagia, tetapi kekerasan terhadap seorang ibu hamil tidak akan membuatnya bahagia selamanya.