Saya memiliki latar belakang pendidikan desain grafis dan saat ini masih bekerja di industri desain grafis. Ketika pertama kali AI muncul, terutama dengan kemampuannya untuk menangani tugas-tugas kami sebagai desainer grafis, tentu saja kami merasa khawatir dan muncul pertanyaan apakah kami masih diperlukan? Bayangkan saja, harus berhadapan dengan komputer super cerdas yang bisa membuat desain dan konsep iklan yang bagus dalam hitungan detik dengan mudah dan “murah”. Rasanya seperti kami akan kalah dengan telak.
Namun, beruntungnya situasi tersebut tidak terlalu membuat saya kehilangan tempat saya dalam pekerjaan desain. Sebaliknya, saya akhirnya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu saya dalam membuat konsep desain, iklan, dan pemasaran. Hal ini membuat waktu saya lebih efektif dan dapat dimaksimalkan untuk pekerjaan lainnya. Meskipun hasil yang diberikan oleh AI biasanya perlu saya perbaiki atau sempurnakan sesuai kebutuhan, namun AI hanya memberikan konsep dasar atau desain awal bagi saya.
Sebagai manusia, kita juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh AI, yaitu memiliki perasaan. Oleh karena itu, dalam pekerjaan desain grafis, pelayanan yang baik dan ramah terhadap pelanggan dapat “mengalahkan” kehebatan AI.