Apakah faktor utama yang membuat Republik Rakyat Tiongkok maju seperti sekarang adalah karena kebaikan Amerika Serikat memihak Tiongkok untuk mengalahkan Uni Soviet sehingga mengirimkan banyak investasi ke sana?
Inna KhalifahTeacher
Apakah faktor utama yang membuat Republik Rakyat Tiongkok maju seperti sekarang adalah karena kebaikan Amerika Serikat memihak Tiongkok untuk mengalahkan Uni Soviet sehingga mengirimkan banyak investasi ke sana?
Share
😅….🤣….🤣…ingat tidak ada kebaikan dalam kamus geopolitik! Jadi lupakanlah bahwa ada kebaikan AS dalam proses pembangunan Tiongkok.
Jika para pengusaha AS dan Eropa berbondong-bondong investasi di Tiongkok. Itu terjadi bukan karena mereka baik hati tetapi karena ketamakan mereka. Jadi Tiongkokpun berterimakasih bukan pada kebaikan hati mereka tapi pada “ketamakan”(greediness) mereka.
Bayangkan saja mereka menutup pabrik-pabriknya di AS dan Eropa untuk dipindahkan ke Tiongkok. Mengapa mereka mau susah payah memindahkan pabrik? Karena demi untung yang lebih besar!
Tiongkokpun membuat syarat, anda boleh investasi disini + pasar dalam negeri terbuka bagi anda. Lokasi industri + listrik, air dan internet semua kami siapkan. Sebagai imbalannya, serahkan teknologi anda kepada kami. Itupun mereka berikan! Semuanya demi laba yang besar. Jadi ketamakan (greediness) yang mendorong para pemodal tsb.
Sekarang Tiongkok tumbuh dengan cepat, teknologipun maju pesat. Pemerintah AS ribut berusaha menarik kembali para pengusaha tsb tapi tidak ada yang peduli. Lalu mengapa para pengusaha AS tidak mau kembali? Karena pasar Tiongkok yang besar, artinya, laba lebih besar. Lihat, Jawaban David Widihandojo untuk Mengapa perusahaan AS tidak mengindahkan perintah Trump untuk hengkang dari Tiongkok?
Jadi jawaban atas pertanyaan diatas, Tiongkok maju bukan karena kebaikan AS. Namun karena Tiongkok paham kapitalisme dan dengan cerdik memanfaatkannya. Itulah yang dikemukakan oleh Dr. Loretta Napoleoni dari University of Cambridge.
Dalam bukunya,
Berdasarkan penelitiannya di Tiongkok. Napoleoni menulis bahwa para petinggi Beijing paham betul kapitalisme. Oleh karena mereka memahami secara mendalam kritik Marx terhadap kapitalisme sehingga mereka mengerti secara rinci kekuatan dan kelemahan kapitalisme.
Atas dasar itu mereka merancang pembangunan ekonomi secara tepat. Mereka juga menyiapkan kebijakan untuk menarik para pemodal sekaligus mengatur sedemikian rupa supaya terjadi alih teknologi secara besar-besaran. Untuk itu mereka telah menyiapkan para insinyur yang akan menguasai teknologi tsb.
Jadi disini Tiongkok bekerja menghadapi para pemilik modal tsb dengan mendasarkan diri pada apa yang ditulis Marx, “It is the case that each capitalist wants to make a greater profit than his neighbor….he desperately needs to accumulate more capital in order to get hold of the latest, most efficient, laborsaving automation. The bigger the profit of an individual capitalist, the more quickly he’ll be able to invest in these technologies, ahead of his competitors.” (dikutip dari, Introduction to Marxist Economics)
Pada saat ini Tiongkok telah melangkah ke otomatisasi dengan IoT, robotisasi, 5G sehingga para pemilik modal melangkah ke effisiensi. Industri yang memberi nilai tambah teknologi dipertahankan sedang low technology didorong keluar Tiongkok. Semua itu demi tercipta sebuah ekonomi yang modern, teknologi tinggi dan effisien. Sebuah ekonomi yang diimpikan oleh para pemilik modal yang menggelontorkan uang untuk investasi di Tiongkok.
Ekonomi Tiongkokpun terus tumbuh dengan cepat. Dalam kwartal pertama tahun ini GDP Tiongkokpun tumbuh 18.7% sebuah pertumbuhan spektakuler ditengah pandemi.
Ironisnya, negara asal para kapitalis itu AS dan Eropa justru kebingungan menciptakan lapangan kerja dan mendorong sektor riil untuk tumbuh. Menurut Napoleoni, mereka tidak paham bagaimana mengelola sebuah kapitalisme secara unggul. Mungkin juga akibat tidak membaca Marx, akibat sentimen anti komunis…
https://www.jbs.cam.ac.uk/insight/2012/maonomics-the-capitalism-of-communism/
https://www.google.com/amp/s/observer.com/1997/11/karl-marx-had-it-right-about-greedy-bastards/amp/