Ya, bahkan sejak beberapa tahun sebelum Generative AI muncul, Algoritma FYP, linimasa, dan yang sejenis telah digunakan sebagai contoh penggunaan AI atau kecerdasan buatan.
AI adalah teknologi yang mampu membuat mesin atau sistem berpikir dan bertindak seperti manusia. Algoritma untuk FYP menggunakan AI untuk menganalisis data dan perilaku pengguna, lalu memberikan rekomendasi video yang sesuai dengan minat dan preferensi mereka. Algoritma ini juga terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan tren dan feedback pengguna.
Algoritma akan melihat seberapa sering pengguna memberikan reaksi atau berinteraksi lebih lama pada jenis informasi tertentu. Kemudian, algoritma akan menampilkan tayangan informasi yang sejenis di halaman utama media sosial pengguna dan seterusnya.
Dampaknya adalah terjadi feedback loop. Seorang pengguna yang memiliki pola pikir tertentu cenderung akan mencari informasi yang sesuai dengan pola pikirnya. Algoritma media sosial akan terus memberikan jenis informasi yang sama, berulang setiap saat. Hal ini akan semakin memperkuat pola pikir tersebut, dan seterusnya.
Dampaknya juga terlihat pada trensetter yang tidak lagi generik. Hal-hal berbahaya, kecenderungan politik, dan kelakuan negatif lainnya bisa menjadi marak karena situasi yang demikian. Semoga menjawab pertanyaannya.