Apakah menurutmu orang-orang menilai Bob Sadino berlebihan?
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Jelas. Tapi entah kenapa tetap saja banyak yang “memuja” beliau.
Banyak “kutipan motivasional” Om Bob yang intinya mengajak orang untuk “jalanin aja dulu”, untuk langsung berenti jadi karyawan dan langsung buka usaha, padahal pola pikir seperti ini yang berbahaya, main langsung hajar tanpa planning.
Dikira jadi pengusaha itu gampang, cukup punya ide, sedia modal, jalanin, maka customer langsung datang berbondong-bondong?
Coba kita lihat satu kutipannya “Orang goblok itu ga banyak mikir yang penting melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir akibatnya tidak pernah melangkah.”. Atau ini, “Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak, cuma melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma selangkah”
Ini menyiratkan kalau saking pinternya orang jadi gak maju-maju, jadi kalau mau buka usaha jangan mikir ini itu.
Demi Lucifer, ajaran sesat dari mana lagi ini?
Padahal yang namanya mau buka usaha itu ya memang harus banyak mikir. Harus banyak planning. Gak bisa tiba-tiba langsung buka toko dan jualan barang.
Misalnya anggaplah saat ini saya punya uang lima juta di tabungan, cukup buat buka usaha fried chicken.
Bukan berarti saat ini juga saya sewa tempat, bikin etalase, dan beli ayam mentah. Beneran goblok itu namanya. Semua usaha itu butuh persiapan, butuh perencanaan, butuh survei ke lokasi potensial. Bukan langsung jebret buka warung pas lagi inget. Salah-salah malah bangkrut.
Gimana kalo ternyata 10 meter dari tempat saya buka warung udah ada usaha sejenis, dan yang punya orang lokal? Gimana kalo ternyata saya gak ketemu supplier murah, jadi buat mensiasatinya saya beli ayam yang kurus-kurus? Ya jualan saya gak ada yang beli.
Apa kata Bob Sadino soal ini? Saya balas dengan kutipan lain dari beliau “Saya bisnis cari rugi, ketika rugi saya semangat, dan jika untung bertambah rasa syukur saya”
Jiaah, enak aja. Orang usaha ya cari untung, kalau cari rugi berarti memang bener goblok namanya. Mending kalo yang ilang cuma uang “dingin”. Tapi kalo yang dipakai itu uang makan atau uang pinjol gimana? Cuma gara-gara ngikutin petuah sesat, sekeluarga jadi susah dan diteror.
Jangan tertipu dengan gayanya. Bob Sadino itu kaya, cuma penampilannya saja yang mirip orang miskin. Tapi anehnya banyak yang menganggap beliau sebagai contoh keberhasilan “from zero to hero”. Padahal dia dari sananya sudah makmur.
Berikut saya kutipkan tulisan dari halaman Wikipedia beliau: “Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia”
Makanya dia berani ngomong gak usah mikir, cari rugi saja, dll dll. Bob Sadino mah enak bilang begitu. Ilang sepuluh dua puluh juta gak ngaruh, sisanya masih banyak. Lah Anda yang kalo beli air mineral aja masih milih VIT daripada Aqua ya jangan sok-sokan ikutin gaya beliau .
Apa lagi penyebab ketidaksukaan saya dengan beliau?
Banyak kata-kata (de)motivasi Om Bob yang sangat merendahkan karyawan. Salah satu yang cukup terkenal yaitu, “Kamu itu bangun pagi, mandi, berangkat kerja, pakai seragam, kaki dibungkus sepatu, berangkat pagi pulang malam. Bayaran tak seberapa. Itu kerja apa dikerjain?”
Loh ya memang kenapa kalau kerja pagi sampai malam? Memang rezekinya di situ ya gimana? Dia kerjanya halal kok, bukan nodong atau nyopet. Karyawan yang banting tulang dari pagi sampai sore cari uang buat menghidupi keluarganya, harusnya dipuji, bukan malah disindir.
Tidak semua orang jalan hidupnya di wirausaha. Kalau semua orang buka usaha, yang beli siapa?
Satu lagi, “Setinggi apapun pangkat yang Anda miliki, Anda tetaplah karyawan. Sekecil apapun usaha Anda, Anda adalah BOS-nya”. Ya bisa jadi, tapi tanpa bermaksud merendahkan, saya sendiri lebih mau jadi Direktur Pertamina dengan gaji ratusan juta, (yang kata Om Bob “karyawan”), daripada jadi pemilik usaha jasa gorengan yang pelanggannya sedikit dan tiap hari harus muter otak buat makan (tapi kata Om Bob “jadi BOS”).
Itu Bob Sadino juga saya yakin kalau disuruh pilih dia tetap mau jadi yang pertama.
EDIT: DISCLAIMER: Tolong jawaban ini jangan diartikan bahwa kalian jadi tidak boleh buka usaha, atau tidak boleh nyoba wirausaha. Setiap orang berhak menentukan kariernya. Lah saya aja freelancer yang jatuhnya usaha dan gak kerja di kantor. Siapa saya mengatur-atur kalian?
Yang harusnya tidak boleh itu buka usaha tanpa persiapan, tanpa pertimbangan, tanpa back up plan dan tanpa mental kuat seandainya rugi, cuma karena terpengaruh gaya nyentrik dan omongan Om Bob yang viral di internet.
Kalian mau berwirausaha? Keren. Saya salut dan dukung 100%. Tapi sebelum itu siapkan dulu business plan-nya. Lakukan riset pasarnya. Survei potensi untung ruginya. Pelajari birokrasi dan perizinanya. Setelah semua beres, baru bisa mulai membuka bisnis sendiri. Mudah-mudahan kalian bisa jadi pengusaha mapan.
Jangan terbalik, malah “buka toko” ada di poin pertama, sisanya “menyusul”. Ini malah mirip orang yang ngebet nikah muda tanpa mikir panjang positif negatifnya. Ya bakal ancur semuanya.