Menurut pendapat saya, politik di Indonesia ini 25% bersih dan 75% kotor.
Mengapa?
Karena sejarah perkembangan bangsa Indonesia yang tidak jelas dan sarat akan manipulasi sejarah oleh oknum-oknum yang berkuasa pada masanya.
Untuk “membersihkan” politik Indonesia, orang Indonesia sebagai sebuah bangsa harus membersihkan dan menyucikan diri dari berbagai macam hutang darah milik elit-elit korup, termasuk yang sekarang sudah dan masih terjadi kepada para jurnalis, aktivis HAM, dan KPK dengan salah banyak kasus yang terkenal dan tak asing di telinga kita, seperti kasus Alm. Munir, Alm. Nasrudin Zulkarnain, dan yang syukurnya sang korban masih menghembuskan nafas hingga saat ini, yaitu kasus penyiraman Novel Baswedan. Cara yang paling “gampang” ya dengan mengadili mereka sesuai dengan koridor hukum yang ada dan juga pemberian sanksi pada pelaku yg bertanggung jawab pada dugaan pemusnahan bukti-bukti atas kasus-kasus tersebut.
Tapi, namanya juga elit yang haus harta dan kuasa, apapun akan mereka bayar untuk mempertahankan posisi dan kekuasaan mereka, bagai kanker di dalam daging Ibu Pertiwi yang mau dikemo aja susah 🙁
Satu-satunya cara untuk melenyapkan kanker ini sepertinya hanya dengan menunggu para elit korup ini menerima ajalnya masing2 sesuai waktu yang dikehendaki Allah, dan memulai diskusi bersama yang melibatkan kelompok generasi yang akan datang untuk meninjau ulang bangsa ini dan praktik Pancasila yang semestinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dan yang paling disayangkan adalah… lapisan masyarakat Indonesia yang paling berisik dewasa ini hanya peduli sama masalah penistaan agama, pelakor, sinetron lebay, prostitusi online, kontroversi selebgram dan youtubers, politisi yang mulutnya ngaco, dll. yang bukan masalah substansial bangsa ini (KUATKAN DAKU YA ALLAH DX).
Jarang ada yang peduli sama persoalan substansial di negara kita. Mentok2 juga hanya sebatas ini…..
Apakah perhatian yang sama diberikan masyarakat Indonesia kepada film dokumenter di bawah ini….
?
Saya rasa tidak.
Padahal video dokumenter di atas merupakan salah satu kunci penting ttg sejarah Indonesia yang belum terberangus sitaan maupun sensor oknum tertentu yang menghendaki tenggelamnya kebenaran sejarah, ditengah lautan hutang darah para elit korup yang masih berseliweran.
Selama videonya tersedia di YouTube, Anda dapat menikmatinya sebelum peristiwa penting dalam sejarah kita sekali lagi tertutup oleh elit. Buku Lahirnya Pantjasila, yang ditulis oleh Soekarno, telah disita dan diberangus dari muka bumi Indonesia. Dengan demikian, generasi kita saat ini harus berjalan tertatih-tatih tanpa “mata” dan “tangan” Soekarno yang dapat membantu kita menjalankan visi dan misi bangsa ini dengan benar.
Meskipun demikian, semoga Indonesia selalu berada dalam keberkahan Tuhan YME dan secara konsisten dibimbing ke arah yang lebih baik, lebih bersatu, dan lebih toleran terhadap perbedaan sambil mempertahankan identitas dan sejarah negara kita.