1. Mengelola keuangan dengan baik sangat penting ketika menghadapi resesi. Dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran dengan baik, kamu dapat mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan. Untuk memudahkan pencatatan keuangan, disarankan menggunakan spreadsheet. Dengan demikian, kamu dapat memproyeksikan pemasukan dan pengeluaran dalam beberapa bulan ke depan.
2. Salah satu dampak dari pandemi ini adalah penurunan penjualan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya mobilitas orang, yang secara otomatis akan mengurangi permintaan pembelian untuk berbagai jenis produk. Untuk mengatasi penurunan penjualan ini, cara yang paling sederhana adalah dengan mengurangi biaya variabel, yaitu biaya yang naik turun sesuai dengan volume penjualan.
3. Selain mengurangi biaya variabel, strategi lain untuk menjaga kelangsungan bisnis adalah dengan memangkas biaya tetap. Biaya tetap ini adalah biaya yang jumlahnya tetap, meskipun penjualan mengalami penurunan. Saat penjualan turun akibat resesi ekonomi, penting untuk memangkas biaya tetap ini agar tidak menjadi beban keuangan yang berat.
4. Terapkan perubahan
Setelah kamu mengidentifikasi area masalah dalam bisnis kamu, sekarang saatnya untuk melakukan perubahan yang akan membuat bisnis kamu lebih kuat dalam segala kondisi ekonomi, termasuk saat resesi. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, seperti menyelaraskan kembali tim kamu atau merestrukturisasi struktur organisasi, mengevaluasi produk dan layanan, menyesuaikan target pertumbuhan yang diharapkan, serta mengatasi masalah yang berpotensi merusak kepuasan pelanggan, budaya bisnis, dan keuntungan kamu.
5. Jalin hubungan dengan pelanggan
Daripada fokus mencari pelanggan baru, lebih baik kamu memperhatikan pelanggan yang sudah ada. Mereka adalah orang yang benar-benar mengenal kualitas produk atau jasa kamu. Mungkin kamu tidak perlu menawarkan produk baru, tapi bisa memberikan promosi harga khusus. Dengan harga yang terjangkau, pelanggan akan tertarik untuk bertransaksi lagi. Selain itu, kamu juga bisa berkomunikasi dengan mereka dengan berbagi cerita apa pun, seperti mengenai penanganan kesehatan selama pandemi. Jangan hanya berbicara tentang produk atau jasa kamu. Pelanggan yang setia adalah kunci keberlanjutan bisnis kamu.
6. Bangun hubungan dengan klien
Banyak bisnis yang mengalami kegagalan saat resesi. Jika kamu tidak ingin mengalami hal yang sama, selain menjalin hubungan dengan pelanggan, kamu juga bisa membangun koneksi dengan klien. Tentu saja, klien tidak ingin bisnis kamu mengalami kegagalan. Oleh karena itu, berikan pelayanan terbaik kepada klien kamu. Dengan pelayanan yang maksimal, kamu akan lebih mudah melanjutkan bisnis kamu. Ketika klien puas, mereka akan membagikan pengalaman mereka menggunakan produk atau jasa kamu. Dari situlah, kamu bisa membangun hubungan dengan klien baru.