Bagaimana cara membuat aplikasi web berbasis lokasi peta tanpa API?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Jawaban singkat : Buat API peta kita sendiri
Jawaban panjang :
Coba belajar QGIS. Pakai QGIS, kita bisa membuat peta kita sendiri, tanpa bergantung API orang lain.
Saya belum bisa bicara banyak soal QGIS dan GIS, karena saat ini masih belajar juga. Tapi, ini ada sedikit tutorial QGIS untuk membuat peta, berdasarkan pengalaman saya menggunakan software itu.
Geospasial
Keliling – keliling, jalan – jalan, lalu saya masukkan ingatan saya ke dalam aplikasi GIS (geographic information system). Jadilah ini : Garis hitam tebal biasa dilalui bis dan truk. Garis hitam biasa dilalui mobil. Garis abu-abu biasa dilalui motor. Mobil tidak disarankan untuk masuk ke jalan abu-abu ini, karena lebar jalannya yang sangat sempit. Garis putus-putus bukan jalan umum. Kalaupun itu jalan umum, hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Yang berwarna kuning dan hijau adalah tempat yang pernah saya kunjungi langsung (silahkan tebak sendiri). Ini semua masjid. Semuanya memiliki bentuk bangunan memanjang sesuai arah kiblat. Ada dua jenis angkot yang biasa saya gunakan. Angkot ungu dan angkot orange. Kenapa jalurnya bercabang? Karena angkot ini punya jalur pulang-pergi yang berbeda. Lokasi berwarna merah adalah perpustakaan yang pernah saya kunjungi langsung. Kalau ini, tempat gerobak nasi goreng biasa mangkal waktu malam. Peta ini dibuat menggunakan Qgis . Berikut adalah langkah-langkah pembuatannya. Pertama, pilih basemap. Klik plugins -> manage and install plugins. Cari plugin “QuickMapServices”. Install Klik web -> QuickMapServices -> Search QMS. Cari “google”. Tambahkan basemap Google Maps dan Google Satellite. Google Satellite berguna untuk menandai bangunan. Google Maps berguna untuk menandai jalan. Kadang, jalan bisa tertutup dedaunan pohon, sehingga sulit dideteksi menggunakan data satelit saja. Pada tahap ini, kita akan melakukan tracing terhadap data basemap. Buat shapefile baru dengan klik icon pada toolbar. Buat dua shapefile. Untuk bangunan (bertipe polygon) dan jalan (bertipe multi line string). Klik untuk memulai mengedit shapefile. Klik untuk membuat polygon baru. Klik untuk membuat garis baru. Klik kanan untuk mengakhiri pembuatan titik. Klik untuk mengedit polygon / garis yang sudah dibuat. Agar mudah melakukan tracing, saya perlu cara agar bisa zoom-in, zoom-out, dan panning secara cepat. Zoom-in pakai ctrl+, zoom out pakai ctrl-. Untuk panning, kita harus membuat shortcut sendiri. Klik settings -> keyboard shortcut. Cari “pan map”, masukkan shortcut “p”. Pada peta ini, jalan dibagi menjadi beberapa kelas. Klik kanan layer jalan -> properties -> symbology. Ubah “no symbol” menjadi “categorized”. Ubah value menjadi kolom “tipe”. Klik tombol “classify”. Tampilan garis akan menyesuaikan kelas jalan. Pada peta ini, saya membuat empat kelas jalan. S (setapak), M (khusus motor), N (normal) , B (jalan besar). Sampai tahap ini, kita sudah bisa memetakan lingkungan di sekitar kita. Untuk GIS yang tingkat lanjutan, kita bisa menggunakan data satelit langsung (misalnya dari Google Earth Engine ) untuk melakukan berbagai analisis (seperti analisis cuaca, iklim, prediksi tinggi pohon pada hutan, deteksi tumpahan minyak, topografi lahan, simulasi genangan bendungan, klasifikasi vegetasi hutan, analisis jenis tanah, dll).
https://altilunium.github.io/blog/geospasial.html
Kalau kita membuat peta kita sendiri, kita bisa menentukan sendiri bagaimana tampilan petanya, bagian mana yang perlu ditonjolkan, bagaimana yang sebaiknya disembunyikan saja. Kalau pakai API, agak kurang fleksibel, karena harus mengikuti tampilan peta yang disediakan oleh penyedia APInya.
Kalau ada yang perlu ditanyakan, bisa coba gabung ke komunitas QGIS dan GIS yang ada di Telegram :
gis.id
Selamat datang di @gis_id 🇲🇨 GIS ID adalah tempat komunitas #GIS dan #remotesensing terhubung dan berkolaborasi. GIS ID channel: @gis_id_rules @gis_id_kulgram @gis_id_data @gis_id_jobs Grup terkait: @osgeoid @postgisid @qgisindonesia @geeid
https://t.me/gis_id
QGIS Indonesia
Membuka wadah dan kesempatan lebih luas bagi pengguna QGIS di Indonesia bisa berkontribusi dalam ke pengembangan proyek QGIS. Detilnya dapat dilihat di website resmi QGIS ID – https://qgis-id.github.io/
https://t.me/qgisindonesia
Kebetulan saya juga saat ini sedang mengerjakan aplikasi web berbasis lokasi juga. API yang tersedia, antara Google Maps, atau OpenStreetMap. Tapi, untuk di daerah saya, data peta yang disediakan kedua API itu masih kurang lengkap. Misalnya. Untuk Google Maps, kita tak bisa menambahkan jalan baru. Untuk Open Street Map, bisa, tapi tampilan petanya sulit untuk diubah. Oleh sebab itu, rencananya, mungkin saya akan membuat API peta sendiri, dengan data dari survei lapangan langsung.
Kalau di luar negeri, sebenarnya ada juga aplikasi web berbasis lokasi yang benar-benar membuat API webnya sendiri. Keunggulan membuat API peta sendiri itu :
Contoh web berbasis lokasi yang membuat API webnya sendiri itu Mapion.
Berdasarkan informasi yang didapat dari website pribadi mantan pegawainya, diketahui bahwa Mapion membuat API petanya sendiri yang dideploy di AWS.