Ada berbagai faktor yang menjadikan China sebagai pemimpin teknologi, dan pembahasan menyeluruh mengenai hal ini bisa memakan waktu beratus-ratus halaman. Namun, untuk menjawab secara singkat di Quora, saya akan fokus pada satu faktor utama: karakter unik masyarakat China. Karakter ini merupakan keunggulan yang mendorong kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan dukungan aktif dari pemerintah China.
Masa Kegelapan
China secara mendasar berbeda dari banyak bangsa lain karena sejak tiga ribu tahun lalu hingga kini, negara ini tidak pernah dikuasai oleh institusi keagamaan seperti yang terjadi di banyak bagian dunia. Misalnya, selama Masa Kegelapan di Eropa (500–1500 M) di bawah Supremasi Kepausan, masyarakat Eropa lebih terfokus pada ritual keagamaan dan anti-sains, sehingga ilmuwan seperti Giordano Bruno dan Galileo Galilei mengalami penganiayaan.
Bagi China, Masa Kegelapan terjadi sekitar empat ribu tahun yang lalu pada Dinasti Shang (1600 SM–1045 SM), di mana pemerintahan teokratik memerintah. Namun, setelah dinasti ini digulingkan oleh Adipati Zhou pada 1046 SM, Dinasti Zhou yang baru membangun kebijakan yang sangat maju, seperti menghapuskan perbudakan dan menyingkirkan pengaruh pemimpin agama dari politik. Ini memberi jalan bagi kemajuan intelektual dan sosial.
Kebangkitan Humanisme
Pada 1042 SM, Raja Zhou mengeluarkan perintah untuk menghapuskan perbudakan dan membagikan tanah kepada budak, serta menghilangkan pemimpin agama dari politik, digantikan oleh intelektual. Ini mengarah pada kebangkitan humanisme di China, yang menekankan pentingnya pemikiran rasional dan potensi manusia.
Pemerintah yang rasional ini mengembangkan sistem yang mendukung kemajuan sains dan teknologi. Contohnya, Dinasti Sui membangun Grand Canal untuk meningkatkan produksi pangan dan transportasi. Sistem ini tetap berfungsi hingga kini.
Pemerintah yang Rasional
Pemerintah PRC mewarisi tradisi kebijakan rasional dari Raja Zhou. Kebijakan negara dirancang oleh ilmuwan dan birokrat yang melakukan studi dan analisis mendalam sebelum mempresentasikan opsi kepada wakil rakyat. Ini memungkinkan pembuatan kebijakan jangka panjang yang efektif tanpa terjebak dalam populisme.
Kombinasi antara ilmuwan dan birokrat memungkinkan China berkembang pesat dalam waktu singkat, dari negara miskin pada tahun 1979 menjadi ekonomi terbesar berdasarkan Purchasing Power Parity dalam waktu sekitar 35 tahun. Pemerintah PRC dikenal karena kemampuannya dalam membuat kebijakan strategis yang rasional dan efisien.
Sistem ini berbeda dari negara demokrasi, di mana politisi sering kali fokus pada jangka pendek dan tertekan oleh konstituen. Oleh karena itu, di negara demokrasi, sering kali terjadi stagnasi ekonomi dan masalah kemiskinan yang berkelanjutan.
Masyarakat Sains dan Teknologi
Kebangkitan humanisme di China juga mempengaruhi pola pikir masyarakat, mendorong perkembangan sains dan teknologi melalui berbagai penemuan baru. Prof. Joseph Needham dari Cambridge University dalam bukunya, Science and Civilization in China, menguraikan kontribusi China dalam perkembangan sains dan teknologi yang sangat signifikan.
Bagian ini memberikan gambaran yang mendalam mengenai kontribusi ilmiah China sepanjang sejarah serta kebangkitan modernnya dalam sains dan teknologi. Berikut adalah ringkasan dan analisis dari topik yang dibahas:
Sejarah Keilmuan China
- Kontribusi Awal:
- Zhang Heng (132 SM) menciptakan seismograf pertama di dunia, yang menunjukkan kemajuan awal dalam teknologi dan pemahaman ilmiah di China. Dia juga menjelaskan fenomena astronomi dengan cara yang sangat maju untuk zamannya, termasuk konsep heliosentris.
- Penemuan Kertas dan Uang Kertas:
- Kertas ditemukan pada masa Dinasti Han, dan uang kertas pertama kali muncul pada masa Dinasti Song (960–1279), yang menandai kemajuan penting dalam ekonomi dan administrasi.
Krisis dan Kebangkitan Modern
- Krisis Abad 18 dan 19:
- China mengalami kemunduran akibat korupsi dinasti Qing, konflik militer, dan ketidakstabilan sosial. Meskipun demikian, tradisi keilmuan tetap bertahan dan berkembang.
- Kebangkitan dalam Sains dan Teknologi:
- Pada saat ini, China telah menginvestasikan secara signifikan dalam penelitian dan pengembangan (R&D), dengan alokasi dana yang besar dan lebih dari 3.000 pusat R&D di seluruh negeri.
Contoh Ilmuwan Terkenal
- Yan Ning:
- Dikenal sebagai “Sang Dewi Sains,” Yan Ning memilih untuk kembali ke China dari Princeton untuk berkontribusi pada kemajuan ilmiah negara tersebut. Motivasi dia mencakup pengalaman pribadi dan kesempatan yang diberikan oleh pemerintah China.
- Qian Xuesen:
- Dikenal sebagai “Mastermind” di balik pengembangan rudal hipersonik China, Qian Xuesen kembali ke China setelah ditahan di AS, menunjukkan bagaimana pengalaman pribadi dan kebijakan pemerintah mempengaruhi keputusan ilmuwan.
Faktor Pendorong dan Tarikan
- Push Factors:
- Rasisme anti-China dan pembatasan yang diterima ilmuwan China di luar negeri merupakan faktor pendorong yang membuat mereka kembali ke China.
- Pull Factors:
- Kebijakan pemerintah China yang mendukung dan menyediakan fasilitas penelitian yang lengkap, termasuk gaji yang menarik, mendanai penelitian, dan memberikan penghargaan, menjadi daya tarik kuat bagi para ilmuwan untuk kembali dan berkontribusi.
Konteks Sosial dan Ekonomi
- Penghargaan bagi Ilmuwan:
- Di China, ilmuwan dan akademisi mendapatkan penghargaan dan status sosial yang tinggi, berbeda dengan banyak negara di mana politisi dan pebisnis sering kali lebih dihargai.
- Investasi dalam R&D:
- Investasi besar-besaran dalam R&D telah menghasilkan pencapaian besar seperti peluncuran Tiangong Space Station, yang menunjukkan kemajuan signifikan China dalam teknologi luar angkasa.
Kesimpulan
China menunjukkan kemampuan luar biasa untuk mengintegrasikan tradisi ilmiah kuno dengan inovasi modern. Investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan, dukungan pemerintah, dan penghargaan yang tinggi bagi ilmuwan berprestasi telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kemajuan ilmiah. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan pemerintah dan lingkungan sosial dalam memajukan sains dan teknologi di tingkat global.
Diskusi ini menggambarkan pergeseran geopolitik dan teknologi yang signifikan dalam konteks luar angkasa dan sains global. Berikut adalah beberapa poin utama yang bisa disimpulkan dari analisis tersebut:
Pergeseran dari ISS ke Proyek Moon Base
- Akhir ISS dan Kebangkitan Tiangong:
- International Space Station (ISS) direncanakan untuk berakhir pada tahun 2030. Dengan banyak negara, termasuk Rusia dan beberapa negara Eropa, mundur dari kerjasama ISS, proyek baru seperti Tiangong Space Station China menjadi lebih relevan.
- Kepentingan Helium-3:
- Penemuan Helium-3 di bulan oleh China menandai potensi besar bagi masa depan energi global. Helium-3 adalah isotop penting untuk reaktor nuklir fusi yang dapat menjadi solusi energi ramah lingkungan.
- Rencana China untuk Moon Base:
- China, bersama Rusia, merencanakan untuk membangun pangkalan di bulan (Moon Base) untuk menambang Helium-3. Rencana ini tidak hanya akan mempengaruhi sektor energi tetapi juga dapat menggeser kekuasaan geopolitik.
- Keterlibatan Internasional:
- Beberapa negara, termasuk Saudi Arabia, UAE, dan Pakistan, menunjukkan minat untuk bergabung dalam proyek Moon Base. Ini dapat memperluas peran Timur Tengah dalam geopolitik global terkait teknologi luar angkasa dan energi.
Dominasi Teknologi China
- Inovasi dan Patents:
- China memimpin dalam hal patent teknologi, kapasitas inovasi, dan publikasi ilmiah, menunjukkan kekuatan signifikan dalam sektor sains dan teknologi.
- Teknologi Strategis:
- Dominasi China dalam teknologi strategis menunjukkan kemajuan pesat dalam berbagai bidang teknologi, termasuk teknologi luar angkasa dan energi.
Analisis Geopolitik
- Pendekatan AS dan Jepang:
- Jepang dan Korea Selatan dianggap sebagai negara yang berada di bawah pengaruh AS dalam hal pengembangan teknologi. Fokus utama AS pada persenjataan dan perang telah mengalihkan perhatian dari investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan sains dan teknologi.
- Perbandingan dengan China:
- China mengalokasikan dana triliunan dollar untuk penelitian dan pengembangan sains dan teknologi, berbeda dengan AS yang lebih berfokus pada persenjataan. Ini menunjukkan strategi yang berbeda dalam meraih dominasi teknologi dan sains global.
Kesimpulan
- Future Outlook:
- Dengan China yang semakin mendominasi dalam teknologi dan sains, serta berinvestasi besar-besaran dalam proyek luar angkasa seperti Moon Base, ada kemungkinan besar bahwa China akan menjadi pemain utama dalam masa depan sains dan teknologi global.
- Geopolitical Implications:
- Keterlibatan negara-negara lain dalam proyek Moon Base dapat mengubah dinamika kekuasaan global, terutama jika Helium-3 menjadi sumber energi utama di masa depan.
- Who Holds the Future?:
- Pertanyaan tentang siapa yang akan meraih masa depan berfokus pada perbandingan antara AS dan China. Meskipun AS memiliki kekuatan teknologi, pendekatan China yang proaktif dan berfokus pada inovasi dan penelitian dapat memberikan keuntungan jangka panjang dalam menentukan masa depan sains dan teknologi.
Diskusi ini menggambarkan bagaimana strategi dan investasi dalam sains dan teknologi dapat mempengaruhi posisi geopolitik global di masa depan.