Sebab beredar stereotip bahwa mobil Jepang itu irit dan awet sedangkan mobil Jerman mahal dan rewel.
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Mobil Jepang yang ada di Indonesia kebanyakan memang hanya diperuntukkan sebagai alat transportasi dan sudah diriset sesuai dengan kebutuhan dan pangsa pasar Indonesia, contohnya Toyota Kijang mulai awal bermesin 3K sampai sekarang 1TR-FE.
Salah satu alasannya, mesin itu sudah cocok dengan keadaan Indonesia, selain itu sukucadang juga laku keras. Selain itu mobil Jepang bisa dirawat semaunya, karena dari ATPM sendiri tidak memerlukan perawatan yang sangat detail, contohnya Toyota Kijang atau Vios yang anda bisa pakai bertahun tahun dengan hanya ganti oli dan servis ringan tanpa ada masalah berarti. Apalagi LCGC yang hanya diisi oli murah dan bensin oktan 88 atau 90 + jarang diservis, mobil itu masih tetap berjalan tanpa ada masalah.
Tapi mobilnya begitu begitu saja, tidak ada rasa sporty/nyaman yang bisa diberikan terutama bagi pengemudi kelas menengah atau sudah ahli, untuk para pemula yang berangkat dari pemotor sebuah LCGC pun terasa nyaman karena mereka tidak pernah merasakan kendaraan yang lebih nyaman.
Sementara mobil Eropa memiliki standar yang beda jauh dengan jepang. Namun perawatannya memang dianggap susah karena tidak bisa diakali, , kalau sudah waktunya servis dan ganti sukucadang artinya wajib ganti. Harga sukucadangnya juga relatif mahal.
Selain itu, jarak tiap negara di Eropa cukup jauh sehingga perlu mobil dengan mesin besar, sama seperti Amerika, beda dengan Jepang yang tidak perlu mesin besar karena negaranya kecil. Eropa mengedepankan kenyamanan dan tenaga.