Bagaimana kinerja Walikota Bandung Ridwan Kamil?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Kang Emil lebih banyak mengimplementasikan ide karya seninya sebagai arsitektur untuk membangun banyak obyek ber biaya mahal dengan fungsi yang minimal. Seperto Cihampelas Skywalk yang indah tapi belum berguna.
Padahal ada hal lain yang perlu jadi perhatian yaitu:
Ridwan Kamil memiliki pola pikir arsitek seperti Black Box Design Method yaitu menghasilkan desain yang inovatif dan tidak terpikirkan sebelumnya, berdasarkan intuisi dan tanpa mekanisme apapun, kadang tidak ada hubungan antara input, process, dan output. Kemudian Starchitect yaitu bombastis serta partial problem solving dimana terlalu fokus pada penyelesaian masalah pada lingkup yang terbatas.
Namun disisi lain Kang Emil sukses melepaskan ketergantungan Pemkot pada tender pemeliharaan tahunan untuk proyek-proyek kecil. Pemeliharaan secara in house melalui URC ini juga saya pikir akan mengurangi kemungkinan penyelewengan uang ke kontraktor nakal. Jelas sekali bedanya kualitas permukaan jalan dan lampu jalan setelah adanya URC.
Dia juga Meningkatkan kesadaran untuk beralih dari kendaraan bermotor pribadi. Seingat saya Kang Emil adalah walikota pertama yang menggunakan sepeda untuk pergi ke kantor (bike to work), padahal jalan pulang dari balaikota ke rumahnya cukup menanjak.
Serta penyempurnaan daftar bangunan cagar budaya, membuat ruang terbuka publik dan renovasi terminal Bandara Huesin Sastranegara.