Benarkah hanya mahasiswa pintar saja yang bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri? Bagaimana dengan mahasiswa yang IPK-nya cuma 3,3?
Zaiful MustafaProfessional
Benarkah hanya mahasiswa pintar saja yang bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri? Bagaimana dengan mahasiswa yang IPK-nya cuma 3,3?
Share
Tidak. IPK S1 saya 3.33. Dan sekarang saya sedang sekolah doktoral dan digaji. Tanpa mengeluarkan biaya. S2 saya disponsori oleh MEXT Jepang. Mungkin ya, IPK memang memiliki pengaruh dalam seleksi beasiswa. Beberapa teman saya, hanya mencoba beberapa kali, langsung bisa dapat beasiswa. Namun itu bukan harga mati. Jika kamu mengakui dan menyadari kurang di satu hal, maka kuatkan di hal lain. Yang paling sederhana, kuatkan semangat. Dimana setiap orang sukses pasti memilikinya.
Sebagaimana jawaban lainnya, saya juga baru berhasil setelah apply beasiswa 7 kali. Dimulai dari 1 tahun sebelul saya lulus S1, saya mulai mendaftar beasiswa2. Sampai akhirnya saya mendapat beasiswa MEXT.
Untun doktoral, jauh lebih keras. Saya tidak tahu persis berapa kali saya mencoba. Tapi sepertinya sudah ratusan kali. Waktu itu, saya membuat list lowongan PhD di excel. Saya daftar sekitar 2–4 kali tiap hari. Saya juga sudah biasa mendapat surat penolakan. Sehari bisa dapat dua kali email penolakan. Dari puluhan aplikasi itu ada beberapa saja yang maju ke seleksi berikutnya.
Diwawancara, mengerjakan assignment, ujian online dll. Ingat ya, notabene yang saya daftar adalah lowker. Bukan beasiswa.
Saya sengaja mendaftar beasiswa di akhir2. Dari beberapa beasiswa, relatif lebih mudah lolos. Untungnua waktu itu saya sudah diterima di salah satu lowker, jadi aplikasi2 beasiswa saya, saya tinggalkan.
Terus semangat!