Benarkah jika ada sebuah produk/layanan yang perfect (nyaris sempurna) selalu dibuat oleh seorang perfeksionis ?
Ammar MufadhalExplainer
Benarkah jika ada sebuah produk/layanan yang perfect (nyaris sempurna) selalu dibuat oleh seorang perfeksionis ?
Share
Nope.
Sebuah produk atau layanan mungkin bisa dibilang perfect kalau bisa menyelesaikan sebuah permasalahan customer (pengguna) yg sangat basic, segmen pasarnya juga perfect untuk product tersebut, dan timing nya j7ga sudah tepat.
Misalnya, produk2 fintech.
Produk2 fintech ini sangat membantu customer karena customer punya masalah2 basic seperti males ke bank dan ngantri disana hanya untuk sekedar transfer uang, ngga mau nyimpen recehan kembalian yg sebenernya bisa disimpen dan dikumpulin di dompet digital, pengen beli saham tapi takut ribet daftar2nya dan mantaunya gimana, dan banyak lagi masalah yg bisa dijawab oleh produk fintech.
Ngga ada produk fintech yg bisa secara sempurna/perfect bisa nyelesaiin semua permasalahan di dunia. Tapi kalau ia bisa menyelesaikan satuuu aja masalah, dan tau dengan pasti siapa yg bakal memanfaatkan solusi tersebut, then it becomes perfect. Disebutnya “product-market fit”.
Jadi, idealnya harus bergerak dari market dulu. Kalau udah nemu apa masalah yg ada, dan siapa (segmen pasar) yg punya masalah tersebut, then baru kita bisa mengembangkan apa yg kita anggap sebagai solusi (produk atau layanan) buat masalah tsb.
Dan ngga kalah penting, produk2 teknologi ini juga bisa jadi perfect karena timing (momentum) nya juga pas dan mumpuni. Kalau produk2 ini keluar 10 tahun lalu, mungkin orang belum banyak yang terbiasa dengan penggunaan internet dan aplikasi. Dan handphone2 nya juga belum mumpuni kan 10 tahun lalu 😁. Dan sebaliknya, kalau produk fintech kamu baru rilis 10 tahun kedepan, well… it’s way too late.
Jadi, bukan masalah seberapa perfect produk tersebut (karena dibuat oleh seorang perfeksionis). Tapi lebih ke:
Ketiga hal tersebut bukan urutan, atau bisa dibilang… hmm, sama pentingnya 😁. Tapi personal view dr aku sih, yg nomer satu adalah yg terpenting 🙏
Dan ga perlu mikirin untuk bikin sesuatu yg perfect dari awal. Produk kamu akan terus berkembang sejalan bersama proses untuk terus mendengarkan feedback/masukkan dari customer kamu. Empati jadi skill terpenting disini, bukan technical atau academic skills 🙃
Oiya, ini aku share berdasar pengalaman pribadiku membantu dalam membangun berbagai produk/layanan dgn berbagai segmen pasar yg beda2 juga, dan timeline yang juga beda- beda. Jadi kalau ada yang punya pandangan lain, dan masukan lain, aku seneng banget untuk belajar dari kalian Quorans 🙏
Sehat dan sukses selalu yaaa 🇲😊