Sebenarnya tidak ada larangan, walaupun jarang kita temukan di rumah sakit, namun dari yang saya baca, ada beberapa dokter yang berhijab. Tapi sekali lagi tergantung kotanya, jangan menyentuh kota kecil atau bekas Jerman Timur atau Bavaria yang cenderung lebih konservatif.
Jadi, apakah Anda diperlakukan dengan buruk? Sejujurnya, tidak ada jaminan karena rasis dan fanatik ada dimana-mana. Hal ini tidak hanya berlaku bagi pemakai hijab, namun kelompok LGBT masih berpeluang mengalami diskriminasi, padahal Jerman sudah sangat bebas, ujarnya. Baik dari staf atau pasien. Itu sebabnya Anda perlu mempersiapkan mental.
Kebetulan proyek media di kelas seminari saya kali ini adalah Feminisme Interseksional yang fokus pada perempuan trans. Jadi saya membuat wawancara mendalam dan esai dokumenter pendek. Saya kenal dua orang waria, satu orang Indonesia dan satu orang Kanada, yang bekerja sebagai perawat di Berlin. Orang Kanada tersebut mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari seorang pasien yang tidak ingin dia menyentuhnya. Sementara satu orang WNI lainnya mengalami diskriminasi saat Ausbildung hingga gagal ujian dan harus mengulang semester, serta di tempat kerja ia juga mendapat gosip dan perundungan dari rekan-rekannya. Meskipun dia makan, tidak ada yang mau duduk bersamanya. Namun ia gigih dan bekerja keras seperti kuda hingga akhirnya ia memiliki karir yang bagus, kini ia menjadi perawat di departemennya di rumah sakit besar tertua di Berlin. Dan kembali ke sekolah. Meski lelucon bodoh masih dilontarkan, situasinya lebih menguntungkan dibandingkan saat saya memulai karir.
Saya juga mengalami dipermalukan dalam kerja kelompok. Sebuah proyek untuk membuat video kampanye di Tiktok. Pendapat saya tidak dianggap, terkesan basi, mungkin mereka mengira saya ada yang kurang paham, negara asing, bahasanya masih membingungkan ya? Padahal setelah memberikan masukan dari dosen, dosen tersebut mengatakan persis seperti yang saya katakan. Nilainya juga kurang bagus karena videonya terlalu kaku dan serius untuk platform ini. Meski sudah saya bilang terlalu kaku dan membosankan untuk target audiens remaja TikTok. Saya benar-benar kesal, dalam hati, Anda semua (teman saya) tidak memiliki pengalaman di industri TV atau AV, Anda lebih tahu konsep ini daripada saya. Tapi sebagai orang Asia yang menghindari konfrontasi dan tidak ingin banyak drama, saya tidak mengatakan hal seperti itu dan hanya mengikuti apa yang mereka inginkan.
Makanya saya memilih bekerja sendiri untuk film dokumenternya, untung seminar ini memberikan saya kesempatan untuk bekerja sendiri sampai saya tahu bagaimana cara melakukan kamera, konsep dan editing. Juga termasuk alat. Intinya, kali ini sarannya dipuji
Lalu apa hubungannya cerita di atas dengan pertanyaan Anda? Intinya saya cuma mau bilang, kalian sudah siap mental ya, kaum minoritas, baik itu minoritas agama, etnis, gender maupun seksual, kalian harus tangguh dan mampu membawa diri. Bagaimanapun, kinerja kita akan mengalahkan perlakuan ini. Jadilah tajam dan buktikan keahlian Anda.