PEMBAGIAN OTAK KANAN DAN KIRI.
Sumber: https://pin.it/10LGbPJ
Baik, otak memang memiliki dua belahan yang disebut dengan hemisfer. Otak sebelah kiri dan kanan. Nah, kalian pasti tidak asing dengan kalimat,
“Aku sih orangnya dominan otak kanan jadi suka ama seni-seni gitu..”
“Aku pake otak kiri sih, jadi matematika ngga susah kok..”
Ya kan? Bahkan banyak motivator atau pelatihan khusus untuk mengembangkan bagian otak yang dianggap lemah. Misal kamu susah paham penghitungan, kamu ditawari untuk melatih otak kiri (yang diklaim bagian otak kiri bertanggung jawab atas hitungan matematis).
Kita cukup sering melihat gambar ilustrasi seperti berikut:
Sumber tertera.
Ini dikenal sebagai hemisferitas.
Mitos ini bermula dari penelitian Roger Sperry pada tahun 1981 yang dilakukan terhadap pasien yang baru pulih dari operasi otak. Penelitian tersebut mengklaim bahwa hemisfer otak kiri dan kanan bekerja secara terpisah, menghasilkan pembagian tugas seperti yang sering digambarkan dalam ilustrasi. Namun, klaim ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, kedua hemisfer otak bekerja secara kolaboratif.
Lebih tepatnya, hemisfer kanan cenderung lebih unggul dalam hal intonasi dan prosodi, sementara hemisfer kiri lebih baik dalam pemilihan kata. Namun, keunggulan ini bukan berarti masing-masing bekerja sendiri-sendiri. Dalam memproses bahasa, kedua hemisfer tetap berfungsi bersama. Artinya, ketika otak melakukan suatu tugas, kedua hemisfer tetap aktif dan tidak ada yang sepenuhnya “diam” saat tugas tertentu dikerjakan.
Mitos ini telah berkembang luas dan masih banyak dipercaya hingga kini, sering kali dijadikan alasan bahwa kekurangan diri disebabkan oleh kurangnya latihan hemisfer tertentu. Hal ini kemudian dimanfaatkan sebagai ladang bisnis oleh buku motivasi, psikologi populer, dan pelatihan-pelatihan tertentu. Namun, penelitian Sperry ini telah lama dibantah oleh studi yang lebih serius seperti yang dilakukan oleh Mercer (2010), Corbalis (1997), Della Salla (1999), dan Geake (2008). Dalam buku *50 Great Myths of Popular Psychology*, dituliskan:
“Para ilmuwan syaraf modern tidak pernah sejalan dengan ‘para pelatih hemisfer’ New Age yang mengklaim kedua belahan otak memiliki pandangan dunia yang sangat berbeda.”
Lebih lanjut dijelaskan:
“Panel ahli dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS menyimpulkan bahwa: tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa penggunaan hemisfer otak yang berbeda dapat dilatih.”
Hemisfer kiri dan kanan otak, sekali lagi, bekerja bersama. Jika hemisfer kiri lelah atau mengalami masalah, hemisfer kanan akan mengambil alih tugas tersebut, dan sebaliknya. Oleh karena itu, jangan tertipu oleh anggapan bahwa kelemahan dalam suatu mata pelajaran disebabkan oleh kepercayaan bahwa Anda adalah “orang otak kanan” atau sebaliknya.
Catatan Kaki