Indonesia mejadi salah satu negara paling dermawan di dunia, tapi kenapa ketimpangan Indonesia justru tinggi?
Brian HartonoTeacher
Indonesia mejadi salah satu negara paling dermawan di dunia, tapi kenapa ketimpangan Indonesia justru tinggi?
Share
Penelitian dari Universitas Brigham Young di Utah menunjukan para remaja dan anak-anak muda lebih senang membantu orang asing ketimbang teman dan keluarga sendiri karena membantu orang asing membantu mereka untuk lebih meningkatkan kepercayaan/harga diri dibanding membantu orang terdekatnya.
Penemuan ini dianggap penting, mengingat bagaimana pentingnya harga diri seseorang selama masa remaja.
Coba lihat, di kolom rentang usia. Yang paling banyak berdonasi adalah kaum millenial. Bahkan, anak-anak umur 15 tahun ke atas persentasenya hampir menyaingi kalangan umur 30an.
Kembali lagi kepada penjelasan saya diatas, ada egosentrisme yang bermain disitu. Mereka merasa lebih powerful ketika kita bisa membantu orang Palestina atau Rohingya ketimbang berdonasi pada masyarakat Papua, misalnya.
Sama saja dengan kasus kenapa Erdogan lebih suka hamburin duit untuk investasi di Afrika ketimbang menyelesaikan krisis di negaranya sendiri. Atau kenapa China tidak mau menampilkan citra represifnya di negara-negara yang ia beri bantuan.
Atau kenapa Soeharto memberi bantuan 100 ribu ton ke Afrika dan membiarkan rakyat Indonesia kelaparan saat itu.