Jika air mengandung oksigen, mengapa kita tidak bisa bernapas di dalam air?
Bimantara AkbarExplainer
Jika air mengandung oksigen, mengapa kita tidak bisa bernapas di dalam air?
Share
Ini pertanyaan yang hanya bisa muncul setelah tahun 1775, karena di tahun tersebut, Joseph Priestley, dalam eksperimennya menyimpulkan bahwa mahluk hidup dapat hidup dan berumur panjang karena adanya “udara jenis tertentu” yang dinamakan oksigen.
Ketika kita berbicara sains itu artinya kita sedang membicarakan hasil yang dilakukan melalui eksperimen, dan proses eksperimen ini terus berlangsung seiring dengan kebutuhan dan keingintahuan manusia yang seakan tak pernah habis, lalu apa hubungannya dengan pertanyaan kamu?
Mungkin ini hanya persepsiku saja mengenai maksud pertanyaan tersebut, dan saya mau mengatakan bahwa jika kamu hidup dimana dunia belum mengetahui adanya udara yang dinamakan oksigen, mungkin kamu bisa mendapatkan jawabannya sendiri dengan eksperimen yang kamu lakukan.
“Bernafas dengan air membuat kita sesak”.
Tapi yang saya tanyakan bukankah air itu mengandung oksigen?
Kalau begitu saya katakan selamat datang ke dunia kita, dimana segala sesuatu di dalamnya (baik yang berguna, merugikan, dan yang nampak tidak berguna bagi kita) hanya dibentuk oleh perpaduan beberapa unsur kimia yang sama, dan 118 unsur kimia tersebut hanya dibentuk oleh 17 “unsur” fisika saja (dikenal sebagai “The Standard Model”).
Jadi, air memiliki sifat berbeda dengan oksigen, meski sebagian tubuhnya terbentuk oleh oksigen. Seperti balon yang diisi air, sampai kapanpun tak akan pernah bisa terbang, meski air memiliki hidrogen “dalam tubuhnya”.
Referensi:
When Did We Discover That We Needed Oxygen To Live?
Royal Society of Chemistry
The Particle Adventure