Kenapa astronomi disebut sebagai ibu segala ilmu?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Astronomi dianggap sebagai ibu dari segala ilmu karena dahulu kala, sebelum adanya ilmu, nenek moyang kita untuk berlayar di lautan atau menjelajah bumi mereka mencoba untuk menghitung bintang-bintang dilangit untuk dijadikan sebagai navigasi. Munculah Ilmu matematika.
Dari mengamati bintang dan mempelajarinya, mereka mulai mencatat dan menjadikannya sebagai ilmu. Kemudian mereka mencoba menggambar dan membuat prediksi dari setiap kejadian, maka muncullah Fisika dan Engineering. Dari prediksi bintang – bintang dan cuaca, mereka mulai bercocok – tanam dan melakukan transaksi jual beli hasil panen, maka muncullah ilmu pertanian dan ekonomi.
Selain itu juga karena Astronomi itu sangat kompleks. Ada Fisika dan Matematika di dalamnya untuk perhitungan titik-titik lokasi bintang dan juga planet-planet. Demikian juga ilmu lain seperti Biologi dan Geologi untuk mengetahui bagaimana sebenarnya jika suatu planet ditemukan apakah terdapat makhluk hidup dan bagaimana proses terjadinya atau keadaan planet tersebut.
Oke, mari kita sebut ilmu yang kemungkinan tidak dalam kategori Astronomi yaitu Antropologi atau ilmu Sosiologi. Mungkinkah di dalam Astronomi kedua contoh ilmu tersebut harus ada didalam dunia Astronomi? Tentu saja.
Misal saat ini kita berada di tahun 2100 saat teknologi luar angkasa sudah sangat jauh dibandingkan sekarang. Pesawat – pesawat luar angkasa sudah biasa untuk melakukan explore ke bulan dan beberapa planet.
Nah, NASA atau Space-X atau bahkan LAPAN kita ibaratkan mendarat di sebuah planet lain yang bukan bumi, di planet tersebut terdapat peradaban asing. Sifat universal hukum fisika menunjukkan bahwa peradaban itu akan berdasarkan hukum fisika yang sama dengan yang sudah kita temukan dan uji di Bumi. Itulah sebabnya Ilmu – ilmu Antropologi dan Sosiologi tetap harus ada dalam Astronomi.
Yang berlaku di Bumi, maka berlaku juga di luar selain Bumi. Mungkin yang jadi pertanyaan, barangkali yang belum kita temukan di Bumi, ada di planet yang kita lakukan pendaratan tadi. Contohnya, unsur – unsur Kimia. Mari kita contohkan: dahulu sebelum ada unsur-unsur kimia, di zaman Plato hanya digolongkan berdasarkan tanah, air, api dan udara. Kemudian bertahun-tahun kemudian serta berdasarkan penelitian lebih lanjut dibagi berdasarkan periodik dari materi-materi di bumi ini. Semakin tahun semakin meningkatnya teknologi dan semakin cerdasnya manusia maka unsur-unsur periodik itu juga akan semakin banyak dan digolongkan ke beberapa unsur.
Contohnya yang terbaru adalah tahun 2015 94 unsur pertama pada tabel periodik digolongkan ke dalam unsur yang ditemukan di alam dan alami. Tentu saja, materi – materi baru yang tidak ada di bumi barangkali ada di planet lain akan masuk pada tabel periodik tersebut. Dan sifat kimia di bumi akan sama juga di planet lain.
Dalam contoh lain, yang tidak ditemukan di planet lain atau di peradaban planet yang bukan bumi, yakni suatu Bahasa Bumi. Bahasa apa yang akan digunakan untuk berbahasa dengan peradaban disana? saya akan jawab bahasa yang digunakan ialah bahasa Sains. Sains akan berguna dan akan bekerja juga di planet tersebut.