Sebenarnya cukup rasional ketika Fakultas Hukum terlihat memiliki jumlah mahasiswa lebih banyak daripada fakultas lain. Karena di Fakultas Hukum sendiri hanya terdapat satu jurusan, yakni Ilmu Hukum.
Berbeda dengan fakultas-fakultas lain, contohnya seperti Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Brawijaya (FIB UB) memiliki 9 jurusan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) memiliki 4 jurusan, dll.
Meskipun hanya memiliki satu jurusan, daya tampung Fakultas Hukum sendiri bisa menyamai bahkan melebihi fakultas-fakultas lain. Contohnya seperti FIB UB yang memiliki 9 jurusan, FIB UB memiliki total (semua jurusan) daya tampung (SBMPTN) pertahunnya sekitar 380 mahasiswa. Jika disandingkan dengan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) yang hanya mempunyai satu jurusan, daya tampung (SBMPTN) pertahunnya bisa mencapai 220an mahasiswa.
Fakultas Hukum memiliki daya tampung yang banyak juga karena merupakan fakultas dengan peminat terbanyak setiap tahunnya. Di SBMTPN tahun 2019,
Fakultas Hukum juga memiliki jumlah peminat terbanyak setiap tahun, sehingga memiliki banyak ruang.Fakultas Hukum Universitas Diponegoro memiliki 3.702 peminat di SBMTPN 2019, dan FH UB memiliki 2.584 peminat. Setiap tahun, Fakultas Hukum memiliki jumlah peminat tertinggi. Ada yang mengira ini karena persentase kelulusan yang tinggi, ada yang karena pekerjaan mereka, dan sebagainya.
Fakultas Hukum sangat membutuhkan banyak fasilitas dan kompensasi untuk karyawan karena banyaknya mahasiswa.Semua orang tahu bahwa, meskipun hanya ada satu jurusan, Fakultas Hukum biasanya tinggal di tempat yang berbeda dari fakultas lainnya. Fakultas Hukum, yang hanya memiliki satu jurusan, harus mengikuti standar untuk jumlah perjurusan di fakultas lain. Mau dapat pemasukan dari mana coba?