Kenapa literatur Jepang memiliki aura yang depresif dan kesepian namun cukup hangat?
Nur AnisaBeginner
Kenapa literatur Jepang memiliki aura yang depresif dan kesepian namun cukup hangat?
Share
Memang kebanyakan literatur Jepang memiliki narasi yang sangat emosional, yang lebih menonjolkan pembangunan karakter dan penjelasan kondisi psikologis dengan sangat detail, sampai-sampai pembaca berpikir ”wah ternyata orang lain pun merasakan ini, saya pikir cuma saya.”
Mungkin ini juga karena budaya Jepang yang terkenal sangat kuat dan kental dalam diri masyarakatnya. Sastra Jepang umumnya menyinggung kehidupan dan permasalahan sosial/jati diri seseorang, kita merasa tersentuh dan familiar dengan itu karena hal-hal tersebut mungkin akrab di hari-hari kita. Semua orang merasakan kesepian dan depresi, Sastra Jepang menjawab itu semua dan menjelaskannya secara detail, rasanya memang seperti ditelanjangi, karena itulah kita merasa depresi, kesepian dan hangat dalam waktu bersamaan.