Kenapa Unilever tidak go private saja dari bursa saham, mengingat laba bersih nya saja mencapai 130% per tahun dan perusahaannya sudah lama berdiri?
Abdullah SafiPundit
Kenapa Unilever tidak go private saja dari bursa saham, mengingat laba bersih nya saja mencapai 130% per tahun dan perusahaannya sudah lama berdiri?
Share
(1) Tidak memiliki dana yang cukup untuk go private.
Untuk Go Private, Unilever perlu membeli kembali (buy-back) saham yang beredar di masyarakat.
Menurut data dari Unilever, ada 5.7 miliar lembar saham unilever yang beredar di masyarakat. Harga saham Unilever saat ini adalah 6,275.00 rupiah. Berarti untuk melakukan buy-back diperlukan dana cair sebesar 35.9 trilliun, padahal Free Cash Flow Unilever (atau uang kas bebas) pada tahun 2020 hanyalah 5.3 trilliun. Berarti tidak cukup untuk membeli kembali saham tersebut.
(2) Go private tidak memberikan banyak keuntungan
Saat ini, hanya 15% saham unilever yang dimiliki masyarakat, sementara 85% dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding B.V. Salah satu keuntungan go-private adalah memiliki full control atas perusahaan, tapi dengan komposisi seperti diatas, Unilever sudah memiliki full control, tidak perlu go-private.
(3) Lebih mudah bila perlu menarik dana di masa depan.
Perusahaan Go-public bisa dengan mudah menambah dana dengan menerbitkan saham tambahan atau menjual saham yang dimiliki perusahaan. Apabila Unilever go private, untuk bisa go-public lagi, bukan hanya memerlukan waktu yang lama, tapi juga butuh dana yang besar.