Saya memiliki dua pilihan.
Saya akan berbicara jika saya dapat memberikan solusi—atau argumen—yang lebih kuat atas perbedaan tersebut.
Kedua, saya akan diam jika saya tidak memiliki argumen yang kuat, meskipun pendapat lawan bicara saya sangat bertentangan dengan logika saya. Jika diperdebatkan, yang terjadi malah perselisihan yang tidak jelas. Mirip dengan politisi yang sedang berdebat.