Proyek IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara, yang bertujuan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, adalah ambisi besar Presiden Jokowi. Namun, dengan situasi politik saat ini, terutama jika Prabowo menjadi presiden, proyek ini berisiko menghadapi banyak kendala.
Pertama, proyek ini merupakan “legacy project” Jokowi. Jika Prabowo ingin menunjukkan perbedaannya, kemungkinan besar dia akan mengubah, menunda, atau bahkan membatalkan sebagian besar rencana tersebut. Dengan anggaran mencapai ratusan triliun rupiah dan ekonomi yang masih pulih pasca-pandemi, fokus pemerintah mungkin lebih pada stabilisasi ekonomi ketimbang memindahkan ibu kota secara besar-besaran.
Pendanaan proyek ini sebagian besar belum jelas dan bergantung pada investasi asing dan swasta. Namun, banyak investor asing yang ragu akan stabilitas politik dan hukum di Indonesia. Jika Prabowo tidak bisa meyakinkan mereka, IKN berpotensi menjadi proyek yang setengah jadi dan memalukan di kancah internasional.
Potensi kegagalan proyek ini cukup besar, sekitar 50-60%, tergantung pada situasi politik dan ekonomi beberapa tahun ke depan. Ada risiko bahwa IKN bisa berakhir sebagai kota mati di tengah Kalimantan—sebuah monumen ambisi yang gagal. Jika proyek ini gagal, kita mungkin akan melihat lahan kosong dengan infrastruktur yang setengah jadi dan uang rakyat yang terbuang sia-sia, serta kritik internasional atas ketidakmampuan Indonesia dalam menyelesaikan proyek besar ini.