Mengapa banyak anak yang berprestasi tidak lolos SNMPTN?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Simple saja, karena berprestasi saja belum cukup untuk diterima SNMPTN.
Pernah dengar ada teman yang nilainya luar biasa bagus dan punya sertifikat juara nasional tapi malah gagal di SNMPTN, sementara teman yang sepertinya biasa – biasa saja justru malah keterima SNMPTN? Bingung kan kenapa bisa begitu, apa itu karena SNMPTN seperti main gacha alias untung – untungan?
Memang faktor hoki menjadi salah satu juru kunci diterimanya SNMPTN, tapi bukan berarti anak berprestasi ini gagal hanya karena kurang hoki. Barangkali anak ini enggak paham sama strategi pemilihan kampus dan jurusan.
Ada dua variabel yang bisa memaksimalkan peluang seseorang diterima SNMPTN, yang pertama dari diri sendiri (nilai, sertifikat, track record sekolah) dan yang kedua dari pihak kampusnya. Dalam kasus ini anggaplah anak ini sering menang lomba dan punya nilai yang bagus. Nah sekarang kita bicara tentang pihak kampus.
Lupakan sejenak tentang segala rumor kriteria seleksi SNMPTN. Apapun itu yang pasti pihak kampus mau siswa yang terbaik diantara yang terbaik. Dari sini saja sudah jelas, kalaupun si anak berprestasi di sekolahnya, belum tentu ia yang paling berprestasi diantara pendaftar lainnya.
Apalagi kalau anak ini memilih jurusan dengan peluang kecil, yaitu jurusan yang sangat membludak pendaftarnya dan yang diterima sangat sedikit. Situasi ini menambah kemungkinan adanya siswa dengan prestasi yang lebih banyak karena biasanya jurusan seperti ini termasuk kedalam jurusan favorit.
Ibaratnya begini, ada anak namanya AB. Dia punya rata – rata nilai 90 dan sertifikat juara 1 tingkat provinsi. Ia pun dengan percaya diri mendaftar kedokteran di UGM. Ternyata waktu dilihat banyak pendaftar yang punya rata – rata nilai 95, ada juga yang punya sertifikat juara 1 tingkat nasional. Intinya banyak siswa yang kualifikasinya lebih tinggi dari AB, akibatnya nama AB pun tenggelam diantara ratusan pendaftar lainnya. Mungkin ia bisa bernasib lain kalau seandainya dia daftar di kampus lain yang peluangnya lebih besar.
Saran saya buat yang mau daftar SNMPTN buat list jurusan yang diminati dan kampusnya, kemudian bandingkan peluang di setiap kampus. Ambil yang peluangnya paling besar.
Salam, terima kasih.