Mengapa Cimahi memisahkan diri dari Bandung?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Sebagai orang Cimahi asli (alias lahir dan besar di kota kecil ini), izinkan saya untuk menjawab ini.
Cimahi tidak memisahkan diri dari Bandung. Melainkan berubah status (secara terpaksa) dari kota administratif (pertama di jawa barat loh) menjadi kota otonom, Kota Cimahi.
Awal berdiri, Cimahi adalah salah satu kecamatan dari kabupaten Bandung Utara. Lalu pada tahun 1975, Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat. [1]
Nah, sejak diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999, di Indonesia tidak dikenal lagi istilah kota administratif karena pembagian provinsi hanya terdiri atas kabupaten dan kota. Akibatnya kota administratif harus berubah status menjadi kota atau bergabung kembali dengan kabupaten induknya. [2]
Oleh karena Undang-Undang tersebut, Cimahi (terpaksa) berubah menjadi kota otonom, yaitu Kota Cimahi.
Mengapa tidak bergabung kembali dengan kabupaten induknya, kabupaten Bandung Utara? — Saya kira karena Cimahi dipengaruhi oleh militer. Lihat saja, berapa banyak markas & pusat Pendidikan militer di Cimahi. Tentara tea hayangna mandiri, jadi pisah weh.
Terima kasih telah membaca 🙂
PS: Mohon maaf jika tulisan saya jelek, saya pengguna baru disini. Hehe 😉
Catatan Kaki
[1] Kota Cimahi – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[2] Kota administratif – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas