Ada banyak pertimbangan disamping menjaga perasaan Palestina juga Indonesia menjaga perasaan rakyat nya, coba saja buka eh jangan buka dulu tapi umumkan saja dulu bahwa Indonesia akan berencana membuka perwakilan di Israel, maka
Maka narasi pemerintah Indonesia itu antek zionis, pemerintah tapir, lupa sejarah, tidak tahu balas Budi dll akan menggema di seantero Indonesia, dijagat media sosial maupun jagat perdemo an. Unik memang, Turki, Mesir, Yordania, Qatar, UAE sudah menjalin hubungan diplomatik yang notabene nya adalah “teman” Palestina.
Padahal dibalik nya Indonesia dan Israel sudah bekerjasama meskipun secara tidak langsung seperti dulu ada operasi pembelian pesawat Israel oleh TNI AU, belum lagi bisa masuknya Peziarah Indonesia yang akan ke Jerusalem baik umat muslim atau Nasrani atau Yahudi Indonesia, kalau pemerintah Israel tidak mengijinkan mana bisa peziarah dari Indonesia masuk Tepi Barat.
Kesimpulannya biarlah tetap seperti ini dulu, dijalani apa adanya seperti kata anak muda yang sedang pacaran.
Indonesia memilih mempertahankan sikap “tidak menjalin hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka (atau sampai pendudukan Israel berakhir)”.
Karena itu, tak ada perwakilan Indonesia di Israel. Meski ini sebenarnya tak membantu masalah Palestina, karena suara Indonesia sebagai “pihak luar yang tak berhubungan” akan diabaikan sama sekali.