Jawaban Singkat: Korea Utara bukan enggan membuka diri, tetapi belum waktunya.
Penjelasan Ringkas:
- Keterbukaan Butuh Persiapan: Korea Utara masih mempersiapkan diri sebelum membuka ekonominya, serupa dengan yang dilakukan Tiongkok. Jika keterbukaan ekonomi dipaksakan tanpa persiapan matang, ekonomi domestik akan dikuasai oleh modal asing, seperti yang terjadi pada banyak negara berkembang yang mengikuti arahan konsultan pembangunan Barat.
- Pelajaran dari Tiongkok: Tiongkok berhasil membuka diri karena persiapan yang panjang dan matang. Pada 1970, sebelum era keterbukaan, Tiongkok telah memiliki industri manufaktur yang kuat. Berkat persiapan tersebut, Tiongkok mampu memanfaatkan keterbukaan untuk mendominasi ekonomi global.
- Kondisi Korea Utara: Meskipun industri militer Korea Utara cukup maju, sektor industri lainnya seperti kimia, besi, baja, dan tekstil belum siap bersaing secara global. Korea Utara juga perlu menyiapkan rakyatnya untuk hidup di ekonomi pasar, berbeda dengan ekonomi terencana ala Soviet yang membuat persaingan terasa asing.
- Langkah Bertahap: Korea Utara secara bertahap membuka diri melalui hubungan diplomatik dengan banyak negara, ekspor-impor, dan pameran dagang seperti Pyongyang Trade Fair yang dihadiri perusahaan asing. Ini menunjukkan bahwa Korea Utara tidak sepenuhnya tertutup, namun tetap selektif dalam menerima investasi asing untuk melindungi industri dalam negeri.
- Keterbukaan Bukan Demi Asing: Keterbukaan ekonomi harus dilakukan untuk kepentingan nasional, bukan semata demi modal asing. Fokus Korea Utara adalah membangun kekuatan ekonomi dalam negeri agar siap bersaing di pasar global.