Mengapa korupsi sangat mengakar di pemerintahan?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Jawaban pendek :
Karena korupsi merupakan salah satu warisan buruk yang dibawa oleh penjajah kolonial, utamanya pada era penjajahan Belanda di Indonesia. Dimana kegiatan ini akhirnya ditiru oleh beberapa para pejabat lokal. Kemudian praktiknya meluas, bahkan diwariskan secara turun-temurun di kalangan pejabat tanah air.
Jawaban panjang :
Seperti yang kita ketahui, untuk memonopoli aktivitas perdagangan di Asia para penjajah membentuk Perusahaan Hindia Timur Belanda. Atau lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada 20 Maret 1602. Dimana perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia, sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.
Sebenarnya VOC merupakan sebuah persekutuan badan dagang. Hanya saja badan dagang ini didukung oleh negara dan diberi fasilitas serta hak-hak istimewa (octrooi) oleh Pemerintah Kerajaan Belanda. Misalnya VOC boleh memiliki tentara, memiliki mata uang, bernegosiasi dengan negara lain, hingga menyatakan perang. Sehingga banyak pihak menyebut VOC sebagai negara di dalam negara saking berkuasanya.
VOC sendiri diperkirakan sebagai perusahaan terkaya sepanjang sejarah. Total kekayaan VOC dikabarkan setara dengan 20 perusahaan besar bila disesuaikan dengan nilai inflasi masa sekarang. Itu artinya harta yang dimiliki VOC sangat melimpah. Tidak heran jika kemudian sejumlah pejabatnya melakukan penyelewengan.
Sayangnya masa kejayaan VOC tidak berlangsung lama. Kongsi dagang ini kemudian mengalami kemunduran. Bahkan bangkrut dikarenakan alasan-alasan berikut :
Tentu hal ini cukup memalukan, betapa perusahaan yang telah berkuasa selama sekitar 200 tahun (1602–1799) akhirnya runtuh. Apalagi salah satu penyebabnya adalah korupsi yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan itu sendiri, demi memperkaya diri masing-masing. Utang VOC saat bangkrut pun mencapai 136,7 juta gulden.
Orang-orang sempat membuat joke tentang hal ini. Mereka mengatakan bahwa VOC bukanlah singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie yang artinya Perusahaan Dagang Hindia Timur. Melainkan Vereenigde Oostindische Coruptie, yang artinya korupsi Hindia Timur Belanda.
Kemungkinan besar, kegiatan korupsi yang dilakukan oleh VOC kemudian ditiru oleh oknum-oknum penduduk lokal. Utamanya para bangsawan atau pemangku jabatan tertentu yang memiliki peluang melakukan penyelewengan. Misalnya dalam wujud pemungutan pajak yang terlalu memberatkan rakyat lalu digelapkan sebagian, pemberian upeti diam-diam demi mendapatkan dukungan, jual-beli jabatan, dll. Tidak heran jika praktik korupsi akhirnya mengakar kuat hingga sekarang. Seolah merupakan budaya yang akan diturunkan ke generasi berikutnya.
Di Indonesia, korupsi tentu bukanlah hal asing. Mengingat tidak sedikit pejabat tanah air yang telah ditangkap karena kasus ini. [4] Ditambah lagi hukuman yang diberikan tidak mematikan, hingga praktiknya menjamur.
Sekian.
Catatan Kaki
[1] Menghitung Kekayaan VOC, Perusahaan Terkaya di Dunia Sepanjang Masa – Mojok.co
[2] The Dutch East India Company was richer than Apple, Google and Facebook combined – DutchReview
[3] Image on anri.go.id
[4] INFOGRAFIK: 7 Kasus Korupsi dengan Kerugian Terbesar di Indonesia