Mengapa orang Jawa dan Sunda tidak punya nama keluarga?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Hai, Solaiman. Terima kasih untuk permintaan jawabannya. Saya jawab sebagai orang Jawa ya.
Nama keluarga sih ada beberapa, atau bahkan mungkin banyak, orang Jawa yang memakai. Biasanya sih kalangan terpandang di masa lalu, sebut saja bangsawan alias ningrat. Tapi, tentu tidak semua. Ada pula yang dulunya pejabat alias priyayi.
Salah satu keluarga yang memakai nama keluarga ini hingga sekarang adalah Sastrowardoyo. Satu anggotanya yang umum dikenal adalah Dian Sastro[1]. Tapi ada satu nama lagi dari trah ini yang tak kalah beken, yakni Pandu Sastrowardoyo[2]. Kalangan penggemar sastra rasa-rasanya lebih kenal pada Subagyo Sastrowardoyo[3].
Bagaimana asal-usul nama keluarga ini? Dari buyutnya Dian, yakni Sutejo. Beliau ini putera daripada Raden Mas Sastrosentono. Tapi, begitu lulus sekolah pada 1900, alih-alih memakai nama bapaknya sebagai nama belakang, ia mengubahnya menjadi Sastrowardojo (ejaan waktu itu).
Jadilah nama Sutejo Sastrowardojo. Dan inilah asal-usul keluarga Sastrowardoyo[4]yang anak-keturunannya berkecimpung dalam berbagai bidang, mulai dari seni hingga keilmuan dan ada pula yang jadi birokrat, baik di Indonesia maupun Amerika Serikat.
Sutejo Sastrowardoyo kemudian menjabat sebagai wedana di Madiun. Ia mempunyai 14 anak, di antara yang terkenal dan berjasa pada negara adalah Sunario Sastrowardoyo[5]dan Dr. Sumarsono Sastrowardoyo. Nama terakhir tak lain adalah kakek Dian.
Ngomongin Dian, jadi ingat suaminya: Maulana Indraguna Sutowo. Nama belakangnya ini menunjukkan kalau ia adalah keturunan daripada Ibnu Sutowo[6], Presdir Pertamina pertama. Ayah Indraguna, yakni Adiguna Sutowo dikenal sebagai seorang konglomerat. Ia sempat jadi pusat pemberitaan karena kasus berlainan di tahun 2005 dan 2013. Googling deh coba.
Hasil perkawinan Dian Sastrowardoyo dengan Indraguna Sutowo melahirkan generasi keempat keluarga Sutowo, yakni Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratana Sutowo.
Keluarga Sastrowardoyo dan keluarga Sutowo hanyalah dua contoh keluarga Jawa yang memakai nama keluarga. Di Suriname, nama keluarga jadi semacam kewajiban karena pengaruh budaya barat yang mengenal family name. Misalnya perenang Belanda Ranomi Kromowidjojo[7], atau pesepakbola Neraysho Kasanwirjo[8].
Jadi, jawaban atas pertanyaan ini adalah ada orang Jawa yang memakai nama keluarga.
Beda kalau pertanyaannya adalah marga, seperti di suku Batak atau Minahasa. Nah, kalau ini baru deh orang Jawa nggak mengenal sistem marga. Nggak ada yang namanya marga Jawa.
Pada dasarnya orang Jawa itu namanya hanya sepotong, seperti Soeharto, Soekarno, atau Sudirman. Generasi berikutnya mulai pakai dua potong, misalnya Gatot Subroto atau Sutojo Parman. Tapi yang namanya marga tidak dikenal. Nama keluarga pun hanya kalangan tertentu saja yang mengaplikasikannya.
Semoga membantu.
Catatan Kaki
[1] Dian Sastrowardoyo (@therealdisastr) • Instagram photos and videos
[2] Pandu Sastrowardoyo, Srikandi di Balik Perkembangan Blockchain
[3] Subagio Sastrowardoyo – Wikipedia
[4] Sastrowardoyo family – Wikipedia
[5] Jejak Panjang Pengabdian Sunario Sastrowardoyo – Tirto.ID
[6] Ibnu Sutowo – Wikipedia
[7] Ranomi Kromowidjojo Kunjungi Tanah Moyangnya Halaman all – Kompas.com
[8] 7 Pesepak Bola Eropa yang Menyandang Nama Khas Daerah di Indonesia – Semua Halaman – bolastylo.bolasport.com