Sejak awal konflik, Rusia telah berulang kali melakukan pembicaraan langsung dengan Ukraina, antara lain:
- Perjanjian Minsk (Minsk Agreement), 2014-2015: Ini adalah rangkaian perundingan internasional untuk menyelesaikan krisis di Donbass. Perundingan ini melibatkan Ukraina, Rusia, serta pihak-pihak lain seperti OSCE, Jerman, dan Perancis. Proses ini dikenal dengan nama Normandy Format. Meskipun kesepakatan damai ditandatangani pada 12 Februari 2015, Ukraina kemudian menolak menerapkan kesepakatan tersebut, sebagaimana diakui oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel mengungkapkan bahwa perjanjian tersebut dianggap sebagai cara untuk memberi waktu kepada Ukraina agar dapat memperkuat posisinya.
- Pembicaraan Perdamaian Ukraina-Rusia: Pembicaraan ini dilakukan dengan mediasi Belarus dan Turki, dengan enam pertemuan dari Februari hingga Maret 2022. Pada pertemuan keenam, Ukraina mengajukan proposal damai yang disetujui Rusia. Namun, Ukraina tidak melanjutkan proses ini, dan Parlemen Ukraina juga menolak mengesahkan kesepakatan tersebut. Beberapa pengamat menyarankan bahwa penolakan Ukraina mungkin dipengaruhi oleh tekanan dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Uni Eropa.
Jadi, meskipun Rusia telah menunjukkan kesiapan untuk berunding langsung, Ukraina tampaknya menolak atau menunda penyelesaian damai, yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti pengaruh negara-negara Barat.