Mengapa situs Deep Web belum diblokir?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Tunggu dulu, apa itu Deep Web?
Deepweb adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan segala layanan web yang tidak diindeks oleh perayap web (web-crawler), semisal Google atau Yahoo, karena halaman tersebut tidak memiliki akses publik.[1]
Salah satu contoh Deep Web adalah Facebook. Mengapa Facebook? Untuk mengakses halaman pribadi milik kamu, semisal pengaturan, kamu harus masuk. Di sini Google dan Yahoo tidak memiliki daya untuk melihat halaman pengaturan kamu.
Jadi, mengapa Facebook belum diblokir?
Sebab, Facebook manut, patuh akan apa kata pemerintah. Pemerintah juga tidak akan gegabah memblokir Facebook tanpa ada alasan yang jelas.
Untuk kasus terakhir, kasus Facebook hampir diblokir, terjadi tahun lalu saat sedang panas-panasnya kasus Rohingya. Waktu itu, Facebook mengaku bertanggung jawab atas penyebaran informasi palsu sehingga terjadi saling hasut antar-kelompok di Myanmar. Ujung-ujungnya terjadi pembantaian terhadap kaum Rohingya.[2]
Oh, maksud kamu Dark Web, ya?
Dark Web adalah bagian dari Deep Web, tetapi hanya dapat diakses melalui program khusus yang berfungsi menyembunyikan identitas pengguna.[3]
Sesuai dengan penjelasan istilah itu, secara alami Dark Web bertindak dengan cara menyembunyikan sambungannya dari jaringan publik dan melakukan serangkaian jabat-tangan untuk mengarahkan dan memastikan bahwa tujuan adalah benar.[4]
Salah satu program khusus Dark Web tersebut adalah Tor.[5]
Cara kerja Secara singkat begini:[6]
Penjelasan di atas adalah penjelasan singkat dari sisi klien.
Dalam melakukan pemblokiran situs, ada dua cara yang biasanya dilakukan.
Cara Pertama.
Memblokir nama-alamat situs tersebut yang distribusikan melalui sistem penamaan ranah (DNS).[8]
DNS berguna menerjemahkan nama-alamat tersebut menjadi alamat IP[9] yang merupakan alamat asli dari peladen. Di sini setiap peladen DNS yang dikuasai mengotak-atik balasan untuk nama-alamat suatu situs.
Semisal, saya menggunakan bantuan program
dig
yang merupakan bagian dari paket BIND:[10]Itu adalah balasan yang benar. Namun, bila itu diblokir, semisal di ISP Telkom, maka:
Cara Kedua.
Memblokir alamat IP peladen.
Dari kedua cara pemblokiran di atas sebenarnya sebenarnya cara kedua adalah cara yang paling sesuai, akan tetapi ada beberapa permasalahan:
Untuk bagian kedua dari permasalahan di atas, sebenarnya bisa dilakukan pemblokiran, tetapi harus seluruh peladen penerus dari Tor.
Namun, alamat dari penerus ini selalu berubah, detik ini akan berbeda dengan detik selanjutnya. Untuk mengawasi itu bisa dengan cara mengunduh senarai alamat IP dari peladen dengan berpatokan dengan spesifikasi yang dimiliki Tor, bahwa peladen penerus harus mengumumkan kehadirannya di jaringan.[11]
Jadi, bila ini mungkin, mengapa tidak dilakukan?
Pertimbangan pertama yang saya kira adalah biaya. Dalam setiap perubahan konfigurasi jaringan ISP, selalu membutuhkan waktu. Apalagi bila perubahan itu setiap detik ke semua gerbang jaringan. Setiap waktu yang terbuang ada biaya yang harus ditanggung.
Pertimbangan kedua yang sangat saya yakini adalah pertimbangan politik. Tahu kan, kita tidak akan melakukan apa-apa bila tidak ada kejadian luar-biasa terjadi, seperti kasus Telegram kemarin.[12]
Omong-omong, Iran pernah melakukan itu, walaupun gagal.[13] Republik Rakyat Tiongkok dengan program Tembok Api Besar[14] juga gagal,[15] berkali-kali.[16] [17]
Ah, lupakan kemungkinan yang saya katakan, mohon maaf, ternyata untuk saat ini tidak bisa. Banyak ada jalan ke Roma. Ada niat, ada jalan. Jadi, seperti main kucing-kucingan.
Semoga ini dapat membantu.
Catatan Kaki
[1] Dark Web vs Deep Web: What Is The Difference? | Beebom
[2] Kominfo Blokir Facebook jika Kasus Myanmar Terjadi di Indonesia – Kompas.com
[3] Dark Web vs Deep Web: What Is The Difference? | Beebom
[4] Tor: Onion Service Protocol
[5] https://www.torproject.org/index.html.en
[6] How do onion addresses exactly work?
[7] Distributed hash table – Wikipedia
[8] Domain Name System – Wikipedia
[9] IP address – Wikipedia
[10] BIND 9 Open Source DNS Server
[11] dir-spec.txt – torspec – Tor’s protocol specifications
[12] Kominfo Blokir Telegram – Tirto.ID
[13] Iran blocks Tor; Tor releases same-day fix
[14] Great Firewall – Wikipedia
[15] Tor partially blocked in China
[16] China blocking Tor: Round Two
[17] china | Tor Blog