Saat pasar saham jatuh dan semua orang berusaha menjual sahamnya, siapa yang mau membelinya?
Afrila AiniProfessional
Saat pasar saham jatuh dan semua orang berusaha menjual sahamnya, siapa yang mau membelinya?
Share
Saat Investor Asing menjual 2.1% kepemilikannya saja bisa membuat IHSG minus sampai dengan -30%. Wajib baca kesimpulan.
Kondisi pasar modal tahun ini berbeda dengan kondisi pasar modal tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini pandemi berhasil membuat banyak investor panik sehingga beralih ke instrumen yang memiliki resiko lebih rendah.
Tahun 2019
Jika kita melihat proporsi dana yang dimiliki Investor akhir tahun 2019, investor asing memiliki porsi yang lebih dominan dibandingkan investor domestik, masing-masing 51,9% untuk investor asing dan 48,1% untuk investor domestik. Berdasarkan nilai efek yang tersimpan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 9 Agustus 2019, investor asing menggenggam sebesar Rp1.907 triliun setara 51,46 persen dari total ekuitas. Sementara, porsi investor domestik tercatat Rp1.799 triliun atau setara 48,54 persen.
Tahun 2020
Hingga penutupan perdagangan Kamis (23/4/2020), porsi saham milik investor asing turun menjadi 49,8% dari sebelumnya sebesar 51,9% pada akhir 2019. Sedangkan sisanya sebesar 50,2% dimiliki oleh Investor domestik.
Ilustrasi:
Jika asumsi total dana di pasar modal Indonesia sebesar Rp. 3.706 Triliun (Rp. 1907 Triliun + Rp. 1799 Triliun)
Tahun 2019
Investor Asing: 51,9% (Rp. 1.923 Triliun)
Investor Domestik: 48,1% (Rp. 1782 Triliun)
Tahun 2020
Investor Asing: 49.8% (Rp. 1.845 Triliun)
Investor Domestik: 50.2% (Rp. 1.861 Triliun)
Perubahan Proporsi Dana dari Tahun 2019 ke 2020
Investor Asing: -2.1% (-77.8 Triliun)
Investor Domestik: +2.1% (+77.8 Triliun)
Mudahnya, saat Investor Asing menjual instrumen saham sebesar Rp. 77.8 Triliun saat kondisi pandemi, Investor Domestik membeli instrumen saham yang dijual oleh Investor Asing.
Kesimpulan:
Dapat diambil kesimpulan saat terjadi kondisi rush/panic selling pada instrumen saham yang dilakukan oleh Investor asing, Investor domestik yang melakukan pembelian instrumen saham tersebut. Karena kepemilikan asing pada Instrumen saham menurun dan kepemilikan domestik pada Instrumen saham bertambah.
Keluarnya dana Investor asing dari pasar saham dalam negeri sebagai kebiasaan investor asing dalam menyikapi kondisi yang dianggap kritis. Saat kondisi tersebut, asing akan beralih ke instrumen investasi yang minim risiko alias safe haven seperti contoh Treasury Bills semacam Surat Berharga Negara di Indonesia (Obligasi Negara).
Coba bayangkan saat Investor Asing menjual 2.1% kepemilikannya saja bisa membuat IHSG minus sampai dengan -30% (Awal tahun 2020 s.d 23 Maret 2020). Apa kabarnya jika Investor Asing menjual 5%?, 10%?, 20%? kepemilikannya akan turun berapa persenkah IHSG saat hal itu terjadi? -50% kah? -70% kah?
Maka dari itu saat kondisi seperti ini ada baiknya kita menjadi Investor yang konservatif, kita tidak tahu proporsi 50% dana Investor Asing itu milik siapa saja. Jika proporsi 50% dana Investor Asing hanya dimiliki beberapa pihak saja, IHSG akan sangat mudah terombang-ambing saat pihak-pihak tersebut mengeluarkan dananya dari Pasar Modal Indonesia.
Pihak-Pihak yang memiliki 50% dana di pasar modal Indonesia menurut pandangan pribadi:
Jika ditelusuri lebih jauh banyak ETF/Reksadana Pasif yang mereka miliki lewat investasi secara tidak langsung pada pasar Emerging Market (Negara Berkembang) melalui pembobotan MSCI. Menurut sumber, jumlah total dana kelolaan mereka lebih besar dari mayoritas GDP (Gross Domestic Product) Negara-negara G20.
Sebagai Contoh:
Bridgewater Associates (Hedge Fund Terbesar di dunia milik Ray Dalio)
Alokasi Portofolio Bridgewater Associates
1. Vanguard FTSE emerging markets ETF (VWO) 15.9%
2. SPDR S&P 500 ETF (SPY) 15.6%
3. ishares Core MSCI emerging markets ETF (IEMG) 9.4%
4. ishares MSCI emerging markets ETF (EEM) 8.7%
5. ishares CORE S&P 500 ETF (IVV) 5.1%
6. GLD Gold Trust (SPDR) 4.2%
7. ishares MSCI Brazilian ETF (EWZ) 3.2%
8. BONDS LQD 2.6%
9. BONDS HYG 2.2%
10. BONDS TLT 2.1%
11. ishares MSCI South Korea ETF (EWY) 1.7%
12. Individual Stocks Diversified (29.3%)
Proporsi:
ETF index 59.6%
STOCKS 29.3%
BONDS 6.9%
COMMODITIES 4.2%
Sumber:
Source: Bloomberg
Modal di Bursa Saham RI masih Dikuasai Asing
Modal Asing Lari Rp 17 Triliun, Investor Domestik Kuasai Pasar Saham – Katadata.co.id