Bukan pengalaman saya, tp kakak saya ini memang rasa sensitifnya itu tinggi (saya ga menyebut indigo karna sebenarnya indigo itu sangat jarang, tidak semua yg bisa ‘melihat itu’ adalah indigo.. The real indigo sangat sulit ditemukan.. Sedangkan org” yg bisa melihat dan merasakan’nya’ itu karna adanya rasa sensitif, setiap org beda”.. Dan kakakku mungkin termasuk yg sangat sensitif)
Singkatnya, sepupu saya yang lebih muda (mungkin berumur dua atau tiga tahun) sangat aktif. Dia lebih sering bermain sendiri karena tidak ada anggota keluarga yang seumuran dengannya.
Sepupu saya ini sering berbicara sendiri saat bermain, tetapi pembicaraannya seolah-olah berkomunikasi dua arah. Salah satu contohnya adalah ketika dia membuka kulkas dan menunjuk salah satu snack, bertanya, “Mau ini?” sambil menatap ke sampingnya, dan dia menjawab, “yaudah” :)) Kami tidak curiga karena kami pikir anak kecil biasanya berbicara dengan teman.
Sampai akhirnya, kecurigaan kami muncul ketika bola yang bisa menyala (bercahaya kerlap kerlip) di atas lemari menyala sendiri. Saya yang pertama melihatnya, tetapi saya diam saja (saya tidak tahu apakah itu horor), dan kemudian disusul oleh kakak kandung sepupuku ini.
KOK NYALA? Keluarga itu merasa ngeri dan bertanya, “Itu hanya bisa nyala jika digantung,” haha.
Menurut kakak saya, anak kecil yang seumuran sepupu saya itu bermain bola. Anak kecil itu cantik, berkulit putih, dengan rambut panjang yang dikucir dua, bola mata yang bulat, dan senyum yang manis. Dia membawa boneka yang bisa merem saat ditidurin. Boneka itu sebenarnya milik nenek kakak saya, tetapi kakak saya takut dan akhirnya terbuang. Anak kecil ghaib ini mengambilnya dan menjadikannya.
Sepupu saya yg kecil jika ditanyai, “kamu mainan sama siapa?” hanya menjawab “dedek kecil” .. Itu saja.. Ia tidak pernah mau memberi tahu siapa nama ‘dedek kecil’ tersebut..
Setiap kali ke sendang, (pembaca tau ga ya sendang itu apa?) sepupu saya yg kecil ini selalu berlari dan mengucapkan “assalamualaikum dedek kecil” dengan nada yg amat riang gembira.. Di situlah kami tau bahwa si anak kecil ghaib itu tinggal di sendang dekat rumah kami (rumah yg sekarang)..
Kami semua tahu nama anak kecil ghaib ini, tetapi saya tidak berani menulis di sini karena namanya cukup familiar untuk nama seorang perempuan, atau banyak yang sama.
Menurutnya, “Kami tahu nama itu dari kakak saya yang tiba di rumah lama kami (jaraknya 9 km dari rumah sekarang).”
“Anak kecilnya bermain mainan sendirian”, tetapi entah bagaimana saya merasa seperti jiwa atau roh kakak saya sedang bersama si dedek kecil ini (di rumah sekarang). Percakapan kami hanya tentang,
K : “heh, kamu ngapain disini?”
D: “hihihi, lagi main”
K : “nama kamu siapa?”
D : “hihihihi , a**** ”
Hanya sampai disitu saja kata kakak saya karna ada rasa ingin cepat” kembali ke tubuhnya waktu itu.. Dan itulah first time kakak saya berbicara dengan ‘mereka’, setiap kali mencoba berinteraksi, kakak saya akan merasa lelah dan lemas (ngos ngosan gitu lah pokonya).. Seperti org yg kehabisan tenaga..
Kami semua tidak tau wujudnya, hanya gambaran dari kakak saya itu tadi, tp kakak saya menjelaskan bahwa kalau sampai kita melihatnya, yg timbul justru rasa gemas karna dedek kecil ini amat lucu dan imut..
**INI KISAH NYATA**
Mohon maaf apabila ada salah dalam penulisan ejaan, kata maupun kalimat..