Rasa ingin tahu, juga dikenal sebagai rasa ingin tahu, adalah keinginan untuk belajar sesuatu yang baru, memahaminya, dan mengetahui bagaimana hal itu berfungsi.
Sejak lahir, manusia memiliki rasa ingin tahu. Inilah kekuatan pendorong utama, atau thruster, yang mendorong kita untuk menemukan jawaban dan inspirasi dengan menyelidiki konsep dan area yang belum kita ketahui. Manusia selalu ingin memecahkan teka-teki dan menutup “celah keingintahuan”.
Rasa ingin tahu ini akan seperti gatal yang harus digaruk.
Hal-hal yang biasanya menggelitik rasa ingin tahu itu adalah:
- Keindahan (beauty) – Semua orang senang melihat sesuatu yang indah. Makanya orang-orang yang diberkati dengan genetik yang bagus dan bisa terlihat nyaris sempurna secara fisik akan kadang hidupnya dipermudah. Namun, pada saat yang bersamaan, rasa serakah pun bisa muncul dimana orang akan jadi terobsesi untuk memiliki keindahan itu.
- Kebaruan (newness) : hal-hal terkini (yang paling up to date), sesuatu yang muda atau baru, sesuatu yang segar, hal-hal misterius, sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang aneh atau unik, sesuatu yang sensasional (karena merangsang banyak emosi dan sensasi dalam diri kita). Karena rasa ingin tahu itu bikin gatal, makanya jurnalis akan berlarian mengejar berita terkini (up to date) sebelum media lain dapat beritanya, karena siapa cepat dia dapat, orang akan membicarakan dan mempopulerkan berita paling baru yang muncul. Orang suka yang muda atau baru makanya model fashion biasanya direkrut di usia 12 atau 13 tahun, pria biasanya selingkuh dengan wanita yang lebih muda, para pencari kerja biasanya lebih tertarik pada fresh-graduate. Orang tertarik pada seseorang yang agak pendiam dan misterius, terstimulasi setengah mati bila mendengar cerita-cerita mistis dan horor karena kadang sulit dijelaskan secara logika. Orang tertarik dengan hal-hal yang tersembunyi makanya banyak traveller yang mencari pantai atau pemandangan indah yang tersembunyi dimana tak ada orang lain yang pernah melihatnya. Orang tertarik dengan orang yang wajahnya atau kulitnya atau tinggi badannya tidak sama dengan warga lokal, jadi makanya mereka yang penampilan fisiknya demikian sering menjadi bahan tatapan atau tontonan. Tidak heran bila bule menjadi tontonan di kampung-kampung, tetapi bukan tontonan kalau di Jakarta. Orang suka dengan hal-hal sensasional semisal cerita jenderal tembak ajudan, dimana fakta dan kesaksian para saksi membuat orang yang menyimak berita ini merasakan perasaan yang campur aduk antara marah, jengkel, frustrasi, benci, sedih, terharu, deg-degan, dll. Cerita-cerita dengan tajuk/judul clickbait akan selalu mendapat perhatian karena merangsang rasa “gatal” tadi.
Keingintahuan itu bagaikan pedang bermata dua. Ada banyak manfaatnya, tetapi ada juga sisi gelapnya.
Bayangkan bila Anda menjadi terkenal. Anda akan punya banyak pengagum. Tapi bukti bahwa Anda itu sungguh terkenal adalah bila Anda juga punya banyak orang yang membencimu. Baik pengagum (fans) atau pembenci (haters) akan mencari tahu segala hal tentang dirimu, mulai dari latar belakang keluarga, statistik tubuh, data pribadi, alamat rumah, kisah masa lalu, dst. Di antaranya adalah rasa ingin tahu mereka adalah mencari tahu kelemahanmu dan rahasiamu. Tujuannya adalah untuk menaklukkanmu atau mengendalikanmu atau mengalahkanmu atau menghancurkanmu. Ini sisi gelapnya rasa ingin tahu tadi.
Sekarang kita kembalikan ke cerita burung liar yang indah yang sedang lewat atau terbang.
Tidak hanya pada burung, tetapi semua satwa.
Kalau binatang yang terlihat indah, jarang dilihat, apalagi kalau disebut “liar” artinya mereka bukan binatang piaraan atau domestik. Artinya, binatang ini bukan binatang yang umum pernah dilihat semua orang secara langsung. Pada saat binatang sedang berada pada habitat alaminya, mereka biasanya akan terlihat bahagia, sehingga makin terlihat menarik.
Sesuatu yang terlihat indah dan unik, misterius dan baru akan merangsang rasa ingin tahu seseorang. Makanya akan diburu oleh orang yang tertarik.
Mungkin pemburu akan tertarik memburunya karena akan memenuhi keinginan pribadi mereka, apakah itu untuk dimakan, diambil bulunya, dipamerkan untuk meningkatkan status sosial, atau untuk dijual. Karena pasti ada orang lain yang juga ingin melihat sesuatu yang baru, aneh, indah, dan liar.
Predator akan mengejar objek yang terlihat lemah.
.
Bila si objek terlihat kuat, predator akan merasa tertantang untuk menaklukkannya.
Entah pada manusia atau binatang atau tumbuhan atau mahluk lain atau alam, kasusnya akan sama.
Misalnya
wanita cantik bisa diperkosa,
burung lemah ditembak,
gajah yang besar diburu untuk gadingnya,
mahluk aneh pasti dikejar untuk dimasukkan laboratorium untuk diteliti,
alam indah kemudian rusak karena tidak dipelihara akibat kebanyakan kedatangan pengunjung yang penasaran,
pohon bagus ditebang.
Orang yang jadi terkenal karena sifat bawaannya yang unik dan menarik akan menjadi populer, namun hidupnya akan terus-terusan menjadi bulan-bulanan orang-orang yang penasaran ini.
Jadi sungguh kasihan nasib orang atau satwa atau objek lain yang sering menjadi objek rasa ingin tahu manusia lain.