Dia mengatakan bahwa meskipun pada awal pernikahan saya tidak ingin memiliki anak, suaminya merasa diharuskan untuk bereproduksi karena norma masyarakat.
Saya salah karena tidak menyetujui masalah ini sebelum pernikahan, sehingga saya tidak tahu-tahu hamil dan melahirkan.
Oleh karena itu, saya benar-benar memahami alasan mengapa seseorang tidak ingin memiliki anak, seperti :
- Tidak ingin menurunkan genetik yang kurang baik.
- Merasa harus bertanggung jawab atas aspek fisik, spiritual, emosional, kepribadian, psikologis, sosial, dll. Memikirkan untuk diri sendiri saja sudah berat, please..
- Tidak menyukai anak-anak, tidak tahan dengan teriakan dan tangisannya.
- Membatasi ruang dan aktivitas yang bisa dilakukan, khususnya oleh ibu.
- Kewajiban untuk mendidik dan mengawasi perilakunya agar menjadi manusia yang ideal.
- Ingin menikmati hidup, live to the fullest. Ingin sekolah dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, traveling keliling dunia.
- Biaya untuk membesarkannya mulai dari hamil, lahiran, bayi, sekolah, dll sangatlah costly. Belum lagi jika anaknya ternyata berkebutuhan khusus (ABK).
- Standar yang tinggi dalam banyak hal.
Tetapi rencana Tuhan berkata lain. Kebetulan tiap suami punya plan ‘bikin’ anak pasti langsung berhasil. Dulu dia ingin 4 anak, sekarang baru 2 anak sudah menyerah. Bukan apa-apa, biaya pendidikannya mahal! Apalagi kami menginginkan yang terbaik, the best that we can afford.
Teman saya yang menikah lebih lama dan menginginkan anak belum dikaruniai sampai sekarang, sementara saya sudah dianugerahi sepasang anak laki-laki dan perempuan.
Meski tidak mudah untuk dijalani, tetapi memiliki mereka adalah hal terindah yang pernah saya alami dan tidak pernah saya sesali sedikitpun.
Senyum dan binar mata mereka tiap kali menatap saya.
Celotehan, tangisan, dan teriakan yang keluar dari mulut mereka yang membuat rumah terasa hidup.
Fisik mereka yang merupakan perpaduan pas antara saya dengan suami.
Aroma tubuh khas mereka yang selalu bikin kangen.
Perkembangan mereka setiap harinya yang selalu bikin amaze.
Mereka lah alasan saya untuk bisa tetap semangat setiap harinya, berjuang untuk menjadi versi terbaik dari diri saya.