Tidak ada kaitannya dengan volume silinder. Yang dikendalikan adalah rasio kompresi dengan langkah pistonnya.
Setidaknya ada dua jenis kompresi pada mesin pembakaran internal, yaitu dinamis dan statis. Pada kompresi dinamis, kita mengendalikan waktu buka-tutup katup masuknya. Pernah mencoba memainkan tabung suntikan? Jika kita menariknya dan menutup lubangnya sebelum mencapai batas bawahnya, akan terasa adanya vakum yang menarik piston ke atas.
Pada langkah masuk, sebelum piston mencapai TDC (titik mati atas), katup ditutup, sehingga rasio kompresinya menjadi lebih kecil. Metode ini biasanya digunakan untuk mencapai efisiensi termal karena rasio langkah kompresi < langkah daya (ledakan bahan bakar mendorong piston ke TDC). Ini adalah kompresi dinamis.
Kompresi statis yang dapat kita kendalikan adalah posisi TDC atau BDC. Artinya, yang perlu kita ubah adalah panjang conrod (batang piston) agar titik TDC atau BDC berubah.
Atau bisa juga dengan mengubah volume ruang bakarannya, dengan mengubah ketebalan kepala mesin (ruang antara TDC dan kepala silinder).