Saya memiliki pemikiran kalau AI atau Artificial Intelligence merupakan pengembangan dari ilmu statistik.
Sumber : Pemikiran pribadi yang digambarkan di software paint
Dimana tergantung pada banyak data sampel yang digunakan dalam training data. Dari data awal, komputer akan mencari pola yang tepat untuk kemudian digunakan untuk memprediksi hasil dari suatu data input.
Menurut pendapat saya, AI tidak dapat digunakan di bidang pekerjaan yang melibatkan penilaian etika, seperti yang dilakukan hakim. Hakim harus bijak saat mengorek masalah sebelum membuat keputusan tentang kesalahan seseorang. Tidak diragukan lagi, kebijaksanaan dapat digambarkan sebagai pedang bermata dua. Ada sisi positifnya, yaitu pengambilan keputusan dapat lebih tepat sasaran; namun, sisi negatifnya, pengambilan keputusan tergantung penuh pada hakim, yang juga manusia dan pasti salah. Banyak kesalahan pengambilan keputusan atau hukuman penjara terhadap orang tidak bersalah menunjukkan hal ini.