Tentu saja..
Bahasa yang telah mendapatkan status resmi atau memiliki jumlah penutur yang signifikan umumnya memiliki bentuk baku. Bahasa baku ini muncul seiring perkembangan kelompok masyarakat terkait dan dikodifikasi melalui kesepakatan bersama. Bahasa baku digunakan dalam situasi resmi seperti rapat, penelitian, dan surat-menyurat. Contohnya, bahasa Latin Klasik dan Latin Umum yang digunakan pada zaman Kekaisaran Romawi. Bahasa baku juga berfungsi memperlambat perubahan bahasa karena memiliki aturan yang jelas dan mengikat. Namun, penggunaannya dapat mempertegas stratifikasi sosial, dengan kelas sosial yang lebih tinggi cenderung menguasai bahasa baku lebih baik, seperti pegawai pemerintah dan cendekiawan. Kemampuan seseorang untuk beralih antara ragam bahasa disebut diglosia.
Di Indonesia, bahasa baku diatur oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Namun, bahasa baku tidak hanya ada di Indonesia. Contohnya, bahasa Finlandia memiliki dua ragam: ragam percakapan (puhekieli) dan ragam tertulis (kirjakieli), diatur oleh Kotimaisten kielten keskus (Kotus). Perbedaannya terlihat dalam contoh kalimat berikut:
– Ragam percakapan: Tänää mä meen leffaan kattoo Dr. Strangen.
– Ragam tertulis: Tänään menen elokuvateatteriin katsoa Dr. Strangen.
Selain itu, bahasa Wales juga memiliki bentuk baku dengan dua ragam: ragam percakapan (Cymraeg llafar) dan ragam tertulis (Cymraeg llenyddol).
Nid wyf yn siarad Cymraeg. (Cymraeg llenyddol)
Dw i ddim yn siarad Cymraeg. (Cymraeg llafar)
I don’t speak Welsh.
Ragam percakapan biasanya lebih umum karena digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti berbincang dengan teman, membuat kiriman di media sosial, dan sejenisnya. Sebaliknya, ragam tertulis digunakan dalam konteks resmi seperti surat kabar, publikasi ilmiah, dokumen pemerintah, dan lirik lagu tertentu. Contohnya, lirik lagu berikut menggunakan ragam tertulis bahasa Wales.
(cym)
Nid wy’n gofyn bywyd moethus,
Aur y byd na’i berlau mân:
Gofyn wyf am galon hapus,
Calon onest, calon lân.
(eng)
I don’t ask for a luxurious life
the world’s gold or its fine pearls,
I ask for a happy heart,
an honest heart, a pure heart.
Inilah perbedaan antara ragam percakapan dan ragam baku dalam berbagai bahasa. Dengan demikian, jelas bahwa ragam baku dapat ditemukan dalam banyak bahasa, terutama yang telah memiliki jumlah penutur signifikan atau telah mendapatkan status resmi.