Berhemat versi saya begini:
Setiap kali menerima gaji, langsung alokasikan dana untuk ditabung di awal. Pindahkan sebagian uang ke rekening tabungan yang tidak memiliki akses m-banking atau kartu ATM, agar lebih sulit diakses dan tidak mudah tergoda untuk digunakan. Usahakan menabung minimal 30% dari gaji. Jika tabungan sudah cukup besar dan tidak ada rencana untuk menggunakannya dalam waktu dekat, pertimbangkan untuk membeli logam mulia (LM) guna menjaga nilai uang.
Untuk pengeluaran makanan, gunakan uang tunai dan buat alokasi per minggu. Saya pribadi menggunakan wallet organizer, sehingga terlihat jelas jika budget minggu pertama mulai menipis, kita bisa lebih berhati-hati dalam mengatur pengeluaran.
Saya juga memilih untuk masak sendiri dengan makanan sederhana yang minim gorengan, karena minyak goreng mahal. Dalam sebulan, saya hanya menggunakan sekitar 1 liter minyak untuk kebutuhan keluarga. Selain hemat, mengurangi gorengan juga lebih sehat. Sebagai gantinya, saya sering memasak dengan cara tumis, kukus, rebus, atau grill.
Jika budget mingguan sudah menipis, ada banyak menu hemat dan tetap lezat yang bisa dicoba, seperti berbagai olahan telur yang mudah ditemukan resepnya di YouTube. Favorit saya adalah telur saus tomat, telur kecap, atau oseng telur dengan buncis. Sawi putih oseng telur juga lezat. Selain itu, tempe goreng dan tahu cabai garam (bisa cari resepnya di YouTube) juga bisa jadi pilihan. Dengan budget 10-20 ribu, sudah bisa dapat lauk untuk 2-3 orang, tentu dengan prinsip makan secukupnya untuk mengisi perut.
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan tetap berhemat, saya memilih mengonsumsi buah-buahan yang harganya terjangkau seperti pisang, pepaya, dan nanas. Meskipun sedang berhemat, asupan nutrisi tetap harus diperhatikan.
Untuk kebutuhan rumah tangga, saya menggunakan sabun cair dari Malaysia ukuran 2 liter yang harganya sekitar 60 ribu rupiah. Sabun ini bisa bertahan 3-4 bulan di rumah saya, sehingga lebih ekonomis dan tahan lama.
image source: toko oren
Berikut adalah beberapa tips hemat yang saya terapkan dan tidak terasa menyiksa:
5. Bagi yang punya bayi, gunakan popok sekali pakai hanya di malam hari, sementara siang hari cukup pakai celana. Memang agak repot karena harus sering mencuci dan mengepel, tapi ternyata tidak terlalu merepotkan. Pengeluaran popok yang tadinya bisa mencapai 200 ribu per bulan, sekarang bisa ditekan menjadi sekitar 60 ribuan saja. 👍🏼
6. Untuk perencanaan keuangan, saya menggunakan wallet organizer dan menganggarkan dana untuk refreshing. Misalnya, saya hanya mengalokasikan 100 ribu per minggu untuk makan di luar. Jika ingin makan di luar lagi, saya akan menunggu hingga minggu berikutnya.
7. Hemat listrik dengan mematikan semua lampu di siang hari dan mematikan rice cooker pada malam hari. Jika pakaian tidak terlalu kotor, saya cukup merendam di mesin cuci tanpa diputar, dan hanya menggunakan pengering agar tidak perlu memeras dengan tangan. Saya mencuci maksimal tiga kali seminggu dan hanya menyetrika pakaian yang dipakai untuk keluar rumah.
8. Jika malas masak, daripada makan di luar, lebih baik membeli lauk saja di rumah makan dengan harga sekitar 5 ribu per porsi tanpa nasi, lalu makan di rumah dengan nasi yang sudah ada.
Itulah beberapa tips hemat yang saya jalankan agar tetap nyaman dan tidak terasa menyiksa.