Berikut adalah pelajaran yang saya ambil dari kesalahan orang tua saya:
- Hindari Menimbun Aset Tetap: Ini adalah pelajaran finansial penting yang saya pelajari dari orang tua saya. Mereka memiliki banyak aset tetap yang tidak produktif dan sulit dijual, namun terus mengeluarkan biaya perawatan yang signifikan. Hal ini sangat membebani, terutama saat pensiun tanpa penghasilan tetap. Pengalaman ini membuat saya menghindari investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
- Jangan Memaksakan Obsesi pada Orang Lain: Ibu saya sangat ingin mahir bermain piano, meskipun beliau tidak berbakat. Beliau memaksa saya dan kakak untuk les piano sejak kecil, sementara keinginan saya untuk belajar gitar diabaikan. Akibatnya, kami berdua tidak mahir bermain piano, sama seperti Ibu.
- Jangan Memproyeksikan Trauma pada Orang Lain: Ibu saya memiliki trauma diejek ‘pendek’ oleh saudara-saudaranya, yang dia proyeksikan pada saya dengan memaksa saya memakai sepatu hak tinggi sejak kecil. Saya merasa tertekan dengan doktrin ini dan akhirnya membuang sepatu hak tinggi saat kuliah untuk membeli flat shoes.
- Tidak Usah Peduli pada Pandangan Orang Lain: Ada masa di mana keluarga kami dianggap terpandang karena jabatan Ayah. Hal ini membuat Ibu sangat memperhatikan citra kami di mata orang lain, membeli barang-barang mahal dan memperlihatkan perhiasan meski tidak perlu. Namun, saat Ayah dipindah, mereka pun menjauh.
- Jika Memutuskan Punya Anak, Urus dengan Benar: Ayah saya memutuskan untuk menjadi orang tua, tetapi tidak bertanggung jawab sepenuhnya dalam merawat anak. Semua tugas membesarkan kami diserahkan pada Ibu, sementara Ayah hadir hanya sesekali dan hubungan kami dengan beliau terasa asing. Meski begitu, saya tetap mencintai beliau.
- Membantu Saudara dengan Batas: Orang tua saya sering membantu saudara yang kekurangan, seperti merenovasi rumah atau membiayai pendidikan. Namun, sering kali tidak ada timbal balik. Beberapa saudara malah mengecewakan dengan sikap tidak bertanggung jawab. Ini menunjukkan bahwa terlibat sebagai ‘penyelamat keluarga’ sering kali lebih banyak kerugian daripada manfaatnya.
- Jika Salah, Harus Minta Maaf: Orang tua saya tidak pernah meminta maaf pada kami, mungkin karena gengsi. Pernah Ibu menuduh saya menumpahkan sup, dan meskipun kemudian diketahui bahwa kesalahan berasal dari kucing, Ibu tidak meminta maaf. Saya percaya bahwa jika seseorang berbuat salah, harus minta maaf tanpa memikirkan gengsi.