Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
We want to connect the people who have knowledge to the people who need it, to bring together people with different perspectives so they can understand each other better, and to empower everyone to share their knowledge.
Apakah pusing, nyeri perut dan mual saat menstruasi berhubungan dengan tekanan darah rendah? Bagaimana cara mengatasinya?
Yups, secara sederhana saat wanita sedang menstruasi mereka mengeluarkan darah kotor dengan jumlah yang lumayan banyak dari tempat reproduksi sehingga mengakibatkan tekanan darah rendah, itupun tergantung pada orangnya juga. Nyeri yang diakibatkan itu merupakan proses memproduksi ulang sel telur agaRead more
Yups, secara sederhana saat wanita sedang menstruasi mereka mengeluarkan darah kotor dengan jumlah yang lumayan banyak dari tempat reproduksi sehingga mengakibatkan tekanan darah rendah, itupun tergantung pada orangnya juga. Nyeri yang diakibatkan itu merupakan proses memproduksi ulang sel telur agar menjadi baru, sedangkan mual dan pusing diakibatkan oleh kekurangan suplai darah melalui jaringan tubuh akibat pengeluaran darah haid. Maka dari itu, dibutuhkan nutrisi, vitamin dan protein untuk menjaga tubuh tetap normal.
See lessBanyak kasus penularan Covid-19 justru terjadi pada mereka yang terlihat menjalankan protokol kesehatan dengan tertib, lalu apa yang membuat mereka bisa terpapar virus tersebut?
Saya minta ijin menjawab yah….. Pertama, ada istilah yang harus saya luruskan. Kata terpapar (bahasa Inggrisnya, exposed) adalah mengalami kontak. Contohnya, setiap hari kita terpapar oleh debu, polusi, sinar matahari, kuman, dan lain-lain. Jika daya tahan tubuh kita bagus, maka kita tidak akan sakiRead more
Saya minta ijin menjawab yah….. Pertama, ada istilah yang harus saya luruskan. Kata terpapar (bahasa Inggrisnya, exposed) adalah mengalami kontak. Contohnya, setiap hari kita terpapar oleh debu, polusi, sinar matahari, kuman, dan lain-lain. Jika daya tahan tubuh kita bagus, maka kita tidak akan sakit. Tetapi jika sel kekebalan tubuh kita tidak bagus atau terlambat merespons, maka dikatakan kita terinfeksi. Kita tidak dapat mengetahui apakah seseorang (atau bahkan diri sendiri) terinfeksi atau tidak, jika tidak ada gejala klinis yang termanifestasi (sesuatu yang dapat diamati), misalnya suhu tubuh naik, batuk, kesulitan bernafas, dll. Sebenarnya, di antara terpapar dan terinfeksi, ada satu istilah lagi di antara keduanya, yaitu contracting the virus ; tetapi saya tidak tahu istilah Bahasa Indonesianya. Virus yang masuk ke dalam tubuh, mungkin?
Orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala klinis yang termanifestasi disebut OTG (Orang Tanpa Gejala). Untuk cerita COVID-19, status OTG dapat dikonfirmasi dari hasil swab test (bukan rapid test) yang terkonfirmasi positif, tetapi tidak menunjukkan gejala klinis atau keluhan apapun.
Nah, sehingga, jika saya diijinkan, pertanyaannya seharusnya menjadi Mengapa banyak orang tetap terinfeksi oleh COVID-19 padahal telah menjalankan protokol kesehatan dengan tertib?
Tentunya, saya tidak bisa bilang, “yah, itu mah emang sistem imunnya aja yang payah.”. Walaupun ini juga tidak salah, tetapi ada beberapa hal yang kita lakukan (atau justru TIDAK kita lakukan), yang menjadikan kita lebih rentan terhadap infeksi COVID-19. Perhatikan bahwa, saya tidak mengatakan ‘rentan terhadap paparan’, tetapi ‘rentan terhadap infeksi’. Infeksi bisa terjadi jika kuman menemukan ‘jalan masuk’ ke dalam tubuh kita, utamanya melalui sistem pernafasan.
Singkatnya, karena COVID-19 berhasil menyusup ke dalam segmen terkecil dari kehidupan kita, yaitu family cluster. Penularan di keluarga.
Lalu, adakah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi resiko ini? Tentu saja. Berikut 10 tips dari saya.
(1.) Tata Tertib Masuk Rumah yang Benar
Kalau dibilang ‘tata tertib’ koq rasanya seperti aturan yang berlaku di sekolahan yah… Lalu kesannya, kalau dilanggar akan langsung menerima hukuman, gitu….
Tapi saya lagi malas mencari kata yang tepat, yasudalah. Begini, ketika masuk rumah, alas kaki dilepas dan didisinfeksi dengan air berklorinasi (air + kaporit) atau bisa juga dengan baking soda yang dilarutkan dalam air. Larutan tersebut disemprotkan dengan sprayer. Jika tidak tahu sprayer itu bentuknya seperti apa, bentuknya seperti ini, yang dipakai untuk menyetrika sama emak-emak, atau dipakai buat mandiin burung sama bapak-bapak.
Alas kaki dapat disemprot dengan air berklorinasi, tetapi untuk bagian tubuh, dari atas sampai bawah, saya merekomendasikan ait dengan baking soda (bukan baking powder). Keduanya dapat berekasi secara reduksi-oksidasi, melumpuhkan kuman. Baking soda bekerja lebih lambat, tetapi lebih aman bagi kulit dan jika terkena mata juga tidak apa (ya tapi jangan disengaja dikenain ke mata juga) dibandingkan air kaporit. Jadi, jika memungkinkan, idealnya sediakan 2 botol sprayer dengan warna berbeda, yang satu diisi baking soda, yang lain diisi kaporit. Semprot tubuh sebelum masuk rumah, berdiam di luar 2 – 3 menit, baru masuk ke dalam rumah.
(2.) Mencuci Pakaian
Ya, tentunya, setelah pulang dari luar, ada baiknya jika baju yang dipakai langsung direndam di ember berisi air sabun (deterjen). Virus COVID-19 merupakan jenis airborne, yang dapat tersuspensi (melayang-layang) dengan baik di udara. Sehingga, hanya menaruhnya di keranjang cucian saja masih tetap membawa resiko bahwa virus akan melayang ke udara. Dengan menaruhnya langsung ke dalam air sabun, virus tak lagi memiliki kesempatan untuk masuk ke udara.
(3.) Mandi
Disarankan bahwa anda langsung mandi sekembalinya dari luar. Jadinya, ya harus mandi 3 sampai 5 kali sehari? Yaa, kalau anda keluar rumah beberapa kali, jika tempatnya beresiko (seperti pasar, mall, restoran, dll.), ya sebaiknya iya. Karena, di tempat umum, paparan kuman pasti ada, dan dengan mandi (dan juga merendam baju), resiko contracting virus bisa diturunkan.
(4.) Ketika Makan
Beberapa orang yang masuk golongan parno selalu mengenakan masker, bahkan di dalam rumah. Tetapi, tetap saja kita akan melepas masker ketika makan.
Idealnya, meja makan disemprot secara berkala dengan air klorin, minimal 2x sehari.
(4.) Jangan Malas Mengepel
Untuk obat pelnya, saya rekomendasikan obat pel jaman dahulu, Lisol / Lysol atau karbol wangi cemara. Jadul memang, tetapi paling efektif, standar Rumah Sakit.
(5.) Cuci Masker Secara Teratur
Jika bisa, cuci masker tiap hari. Maksimal 2 hari sekali. Taruh masker di dalam kantong / saku ketika makan di tempat umum (kantin, restorang, warteg, cafe, dll.).
(6.) Gunakan Tetes Mata Secara Berkala
2 – 5 persen kasus COVID-19 disinyalir berawal dari infeksi mata.
Virus COVID-19 dapat masuk ke dalam tubuh jika menempel pada lokasi khusus bernama reseptor. Reseptor ACE2 yang merupakan ‘lokasi menempelnya’ virus COVID-19 terdapat di sel epitel mukosal di saluran pernafasan (mulai dari rongga hidung sampai alveoli). Masalahnya, reseptor ini juga dapat ditemukan pada permukaan mata pada sebagian orang, yang membuat seseorang menjadi rawan untuk terinfeksi COVID-19 melewati jalur okuler (melewati mata).
Ya, tentunya sangat tidak lazim memakai masker untuk menutupi mata.
Pakai masker di mata, virus masuk lewat mulut. Jadi, saya rasa lebih acceptable untuk menggunakan obat tetes mata setiap 2 jam. Konsultasikan hal ini dengan dokter, karena obat tetes mata ada banyak jenisnya, saya tidak bisa jelaskan satu-per-satu.
(nyari di internet ketemunya gambar kucing, ya gimana lagi….)
Tergantung dari obat tetes matanya, beberapa obat tetes mata tidaklah murah, apalagi di tengah jaman resesi ekonomi ini. Untuk alternatif lainnya, bisa gunakan sedikit garam dapur (setengah ujung kuku kelingking) dimasukkan ke eyebath. Lalu, tambahkan air panas agar garam dapat melarut, tunggu hingga dingin. Setelah dingin, kompres mata dengan air garam. Cara ini menurut saya juga cukup efektif.
(7.) Menjaga Kualitas Udara
Rumah modern (terutama di kota besar) memiliki sirkulasi udara yang buruk. Jika memungkinkan, bukalah jendela sesering mungkin, terutama pada siang hari. Namun, jika anda tinggal di perumahan yang jarak rumahnya terlalu berdekatan, hal ini justru harus dihindari terutama pada malam hari. Alasannya, virus dapat berdifusi pada malam hari dan tidak ada sinar matahari yang dapat mmbunuh virus.
Jika anda bergantung pada AC, lakukan perawatan AC secara berkala. AC modern ada yang dilengkapi dengan plasma-cluster. Jika memiliki dana lebih, belilah air-cooler. Jika mau lebih bagus, beli air purifier. Jika uangnya berlimpah dan tidak masalah, belilah hydro-cleaner. Ketiga alat ini dapat bekerja efektif di ruangan tertutup tak berventilasi. Kipas angin dapat digunakan untuk sirkulasi udara buatan (forced convection).
(8.) Disinfeksi Udara
Ini mungkin agak berkebihan, tetapi jika mau, anda dapat semprotkan air baking soda ke udara, dan permukaan benda-benda yang tidak meresap air secara berkala. Untuk gorden, walaupun menyerap air, tetapi masih dapat disemprot.
(9.) Waspada Makhluk Asing
Sayangnya, makhluk asing yang saya maksud bukanlah ini.
Makhluk asing ini dapat berwujud sebagai binatang yang imut, lucu, dan menggemaskan.
Penjelasannya memang agak panjang, tetapi intinya virus COVID-19 yang dinamai SARS-CoV2 ini, merupakan anggota keluarga dari famili Coronaviridae, suatu keluarga besar yang berisi virus yang sangat berbahagia jika menemui saluran pernafasan. Dengan masa evolusi ratusan juta tahun, virus ini dapat menginfeksi puluhan jenis spesies. Maka, semua hewan liar ataupun hewan peliharaan yang bukan merupakan hewan peliharaan anda, harus diperlakukan sebagai mata-mata musuh.
Ya, tentunya anda tidak harus membunuh atau menginterogasi tersangka mata-mata musuh tersebut (lagipula anda kan tidak bisa bahasa kucing, percuma diinterogasi juga), tetapi minimalisirlah kontak dengan makhluk asing ini, tak peduli betapa menggemaskannya mereka.
(10.) Memanaskan Makanan
Walaupun transmisi COVID-19 melalui makanan masih terus diperdebatkan hingga kini, berbagai bukti menunjukkan bahwa penderita COVID-19 nyatanya memiliki viral protein di dalam sampel fesesnya, begitulah temuan yang dipublikasikan di forum ilmiah bilang. Walaupun penemuan ini tidak membuktikan apakah COVID-19 dapat menular melalui makanan dan terlepas dari perdebatan ini (apakah COVID-19 dapat menular melalui makanan atau tidak) ; sifat virus yang airborne memang memungkinkan virus untuk ‘melompat’ dari makanan untuk lalu melayang ke udara.
Dengan memanaskan makanan, paling tidak virus akan menjadi tewas alias terdeaktivasi, dan menjadi tidak lagi mengancam kita. Memang, ada beberapa makanan yang tidak bisa dipanaskan, seperti gado-gado atau salad buah. Tetapi, dengan memanaskan makanan yang bisa dipanaskan, paling tidak resiko masuknya kuman ke tubuh bisa dikurangi.
(11.) Tambahan : Membangun Benteng Pertahanan Terakhir
Jika masih khawatir dan ragu walaupun telah menjalankan kesepuluh poin ini, maka cara terakhir yang bisa dilakukan adalah membangun benteng pertahanan terakhir. Bagaimana caranya? Memperkuat sistem imunitas. Minum suplemen.
Suplemen itu ada dua macam. Ada suplemen yang memperkuat fungsi imun tubuh. Bagaimanapun, imun tubuh harus mengenali kuman yang masuk terlebih dahulu, menganalisis informasi yang dimiliki antigen, menentukan sisi aktif antigen yang dapat diserang oleh antibodi, memproduksi antibodi yang spesifik terhadap antigen, lalu melepaskannya untuk menyerang kuman tadi. Cara kerjanya relatif lambat. Ada juga suplemen yang mengandung senyawa kimia tertentu yang memiliki sifat dapat ‘menyerang’ kuman tersebut secara langsung, seperti yang saya kembangkan.
Tetapi, jika saya tuliskan terlalu banyak di sini, nanti dibilang promosi lah, cari kesempatan lah, dan sebagainya. Pilihan dikembalikan kepada anda, sama seperti pilihan untuk melakukan kesepuluh poin lainnya yang telah saya sebutkan di atas. Tetapi, jika anda ingin tahu lebih banyak mengenai coronavirus, dapat membacanya di blog saya : Welcome to CNC Herbal’s Blog. Atau, bagi yang penasaran dengan produk suplemen, dapat melihatnya di sini : Toko Online CNC Herbal | Shopee Indonesia.
Terima kasih sudah berkenan menyempatkan diri untuk membaca tulisan saya ini. Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan atau pemilihan kata yang kurang berkenan. Tetap sehat, tetap semangat. Mensana in corpore sanno…
Referensi :
Conjunctivitis can be the only presenting sign and symptom of COVID-19
ACE2 receptors for SARS-CoV-2 in human eye
Coronavirus: Pet cat found to have virus in UK
Pet dog infected with COVID-19, Hong Kong authorities confirm
Poop tests stop COVID-19 outbreak at University of Arizona
See lessApa sisi gelap menjadi SPG?
Kebetulan saya pernah menjadi spg reguler dan event jd sedikit banyak sayang tahu apa saja sisi gelapnya. Ditawar. Ya, ga salah baca kok kalian. Ditawar sama om-om atau bahkan mas-mas yang nakal😭 contohnya begini. Ketika saya sedang mendeskripsikan produk sambil promosi, mereka menjawab “saya beli,Read more
Kebetulan saya pernah menjadi spg reguler dan event jd sedikit banyak sayang tahu apa saja sisi gelapnya.
Beberapa poin jawaban tersebut sudah ada dijawab oleh beberapa pihak. Tp karena sama oleh yg saya rasakan, jd ya gapapa ya saya ketik ulang versi saya😅
Terimakasih selama 2 tahunnya, SPG❤️
See lessBagaimana tips agar bisa akrab dengan anak kecil? Saya canggung saat berhadapan dengan anak kecil.
ada banyak cara agar bisa akrab dengan anak kecil. Semua orang punya tipsnya masing-masing. Yang bisa dicoba: Dekati ibu, kakak perempuan, atau seseorang yang dekat dengan dia. Jika kita sudah dekat dan akrab dengan orang yang ia percaya, biasanya ia juga akan percaya dengan kita. Mohon berhati-hatiRead more
ada banyak cara agar bisa akrab dengan anak kecil. Semua orang punya tipsnya masing-masing.
Yang bisa dicoba:
Kita kan dulunya anak-anak. Jadi jangan canggung. Berpikirlah seperti mereka berpikir. Selami alam pikirannya. Dengan berlatih dan jam terbang tinggi, lama-lama kita akan dekat dengan anak-anak kok.
Selamat mencoba ya!
See lessBagaimana cara agar anak tidak menjadikan tangisan sebagai senjata dalam meminta sesuatu?
Kalau cara saya, sebagai seorang Tante dari keponakan saya adalah dengan membiarkan dia menangis. Yaps, benar sekali. Kalian tidak salah baca. Saya punya keponakan yang sangat aktif sekali dan suka menangis jika ibunya pergi sebentar ke pasar dan karena hal-hal sepele lainnya. Biasanya akan langsungRead more
Kalau cara saya, sebagai seorang Tante dari keponakan saya adalah dengan membiarkan dia menangis.
Yaps, benar sekali. Kalian tidak salah baca. Saya punya keponakan yang sangat aktif sekali dan suka menangis jika ibunya pergi sebentar ke pasar dan karena hal-hal sepele lainnya.
Biasanya akan langsung di bujuk oleh ibunya, sehingga anak tersebut memang menjadikan menangis adalah sebuah senjata ampuh.
Suatu ketika saat saya hendak pergi, keponakan saya ini hendak ikut. Saya tidak mau dia ikut. Selain karena pasti repot dan saat itu saya hendak bertemu dengan teman-teman saya karena satu dan lain hal yang tidak memungkinkan untuk membawa anak kecil.
Keponakan saya ini berumur 4 tahun. Namun, karena ibunya sibuk bekerja, dia jadi suka cari perhatian. Ya, bisa dibilang kurang perhatian dan kasih sayanglah. Sebab, diumur saat dia sedang bertumbuh untuk tahu banyak hal dan belajar mengenal hal-hal baru dan banyak bertanya, sang ibu malah sibuk bekerja. Sesekali akan diperhatikan, tapi saya tahu bahwa sebenarnya itu tidak cukup. Sangat terlihat jelas. Ibunya adalah kakak saya. Ya, kakak saya sangat workaholic.
Keponakan saya ini, sering sekali tantrum, padahal masalah yang sepele. Mungkin karena itu tadi. Dia kurang di perhatikan.
Suatu ketika saat keponakan saya ini menangis untuk melancarkan aksinya, sambil teriak-teriak dan melempar barang, saya hanya melihatnya terus. Tidak berkata apapun. Saya biarkan dia menumpahkan segalanya terlebih dahulu. Dia semakin beringas. Saat disela-sela tangisnya yang sudah mulai lelah menangis, saya akhirnya berkata.
R : Roger
S : Saya
R : Hiks … hiks ….
S : Roger udahan nangisnya? Sini sama Tante. Kenapa bisa nangis sambil ngamuk gitu? Sini bilang sama Tante.
R : Hiks … hiks …. ( Dia masih menangis dan gengsi datang kepada saya).
S : Sini sama Tante. Bilang sama Tante kamu kenapa? Kalau kamu nangis gitu sambil teriak-teriak Tante enggak ngerti kamu maunya apa. Yuk, sini. Kamu diam ya, biar bisa bicara sama Tante.
R : …, ( dia melunak dan sedang menimang-nimang untuk datang kepada saya).
S : Sudah sini. Tante enggak marah, kok. Coba bilang sama Tante. Kamu kenapa nangis begitu?
Akhirnya dia datang mendekat kepada saya dan sudah dipelukan saya. Dia kembali menangis tapi dengan ritme yang lebih kalem dan tidak teriak-teriak. Dia berkata;
R : Mama pergi, tinggalin Ojer. Ojer mau ikut mama. Hiks … hiks ….
S : Mamanya kan pergi sebentar. Di sini kan ada Tante. Nanti mama pulang lagi, ya.
Dia hanya menangis, tapi mulai bisa menguasai dirinya sendiri, sehingga dia hanya terisak saja.
S : Kalau Ojer nangis sambil teriak-teriak kayak tadi, Tante enggak ngerti maunya Ojer itu apa. Jadi, jangan begitu lagi, ya. Harus tenang, bicara sama Tante.
Dia hanya mengangguk dan memeluk saya semakin erat dan terisak. Akhirnya saya mengusap rambutnya dan memberikan dia air putih agar tenang.
Nah, setiap kali dia tantrum dan teriak-teriak, saya tidak mau membujuknya. Saya akan diam saja melihat dia. Saat dia sudah mulai lelah baru saya lancarkan aksi. Begitu terus. Sehingga dia terbiasa dan mengerti bahwa dia tidak akan mendapatkan apapun jika menangis seperti itu dan berteriak-teriak. Kami biasanya akan bernegosiasi. Dan lama-kelamaan dia mengerti.
Setiap kali ibunya hendak pergi dan dia harus tinggal atau karena keinginannya tidak di turuti, dia tidak lagi tantrum yang berlebihan. Dia akan bernegosiasi dengan saya atau ibunya agar diperbolehkan ikut. Kalau pun tidak diperbolehkan ikut, biasanya saya akan memberinya pengertian dan berjanji agar membelikan dia sesuatu (jika ibunya yang pergi maka ibunya ikut saran saya seperti itu), dan dia mulai memahami hal tersebut.
Kuncinya adalah kita yang mengatur mereka. Bukan mereka yang mengatur kita. Kita harus tegas dibarengi dengan kelembutan tapi harus tepat pada posisinya. Btw, saya ini terkenal dengan Tante yang galak oleh semua keponakannya saya. Keponakan saya itu banyak, ya. Jadi, sedikit banyaknya saya mengerti dan tahu cara menghadapi anak kecil.
Anak kecil itu juga butuh di dengarkan. Meski kita terkadang bosan dengan cerita mereka kita harus tetap mendengarkan. Dan jangan lupa juga memberikan perhatian yang cukup.
Sekian.
See lessApakah bangsa Yahudi masih membenci Jerman mengingat di masa lalu, terutama di era Nazi Jerman banyak sekali ras Yahudi yang dibantai oleh Hitler?
Pihak ayah suami saya orang Yahudi yang menetap di Israel. Kalau dari yang saya lihat, tidak ada kebencian yang tampak. Jerman sendiri sudah menetapkan aturan kalau Nazi Jerman, Hitler, dan Holocaust memang fakta yang tidak bisa dibantah dan di-condemn oleh pemerintah Jerman. Kalau dilihat sekarangRead more
Pihak ayah suami saya orang Yahudi yang menetap di Israel. Kalau dari yang saya lihat, tidak ada kebencian yang tampak. Jerman sendiri sudah menetapkan aturan kalau Nazi Jerman, Hitler, dan Holocaust memang fakta yang tidak bisa dibantah dan di-condemn oleh pemerintah Jerman.
Kalau dilihat sekarang malah Jerman seperti ingin memperbaiki masa lalu dengan memberi dukungan ke Israel dan Yahudi.
Kebalikannya, sejak 2019, mulai terlihat bahwa anti-semitism is on the rise.
See lessApa negara termiskin di Eropa?
Moldova dengan GDP per kapita tahun 2019 $ 4,503. Bandingkan saja dengan GDP per kapita kita tahun 2019 yaitu sebesar $ 4,135. Jadi Moldova itu masih sekelas dengan kita. Dimanakah Moldova? Di Eropa Timur diantara Rumania dan Ukraina. Bendera Moldova Chisinau, ibu kota Moldova ~ Kemungkinan besar anRead more
Moldova dengan GDP per kapita tahun 2019 $ 4,503. Bandingkan saja dengan GDP per kapita kita tahun 2019 yaitu sebesar $ 4,135. Jadi Moldova itu masih sekelas dengan kita.
Dimanakah Moldova? Di Eropa Timur diantara Rumania dan Ukraina.
Bendera Moldova
Chisinau, ibu kota Moldova ~ Kemungkinan besar anda belum pernah dengar nama yang bikin lidah keseleo ini…
Moldova yang Eksotik & Indah
Terlepas Moldova adalah sebuah negara miskin di Eropa. Namun ini adalah sebuah negara yang tenang dan indah.

See less