Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
We want to connect the people who have knowledge to the people who need it, to bring together people with different perspectives so they can understand each other better, and to empower everyone to share their knowledge.
Apa saja aplikasi/game yang edukatif dan bermanfaat yang kamu sarankan?
Permainan game bisa saja fokus pada kemampuan motorik. Dalam hal ini game action, rts, fps, bisa masuk. Misal saja https://www.ted.com/talks/mark_rober_the_super_mario_effect_tricking_your_brain_into_learning_more Mengatur strategi lewat rpg, rts, sim, melatih kemampuan sosial (semoga) lewat mmorpg,Read more
Permainan game bisa saja fokus pada kemampuan motorik. Dalam hal ini game action, rts, fps, bisa masuk. Misal saja
https://www.ted.com/talks/mark_rober_the_super_mario_effect_tricking_your_brain_into_learning_more
Mengatur strategi lewat rpg, rts, sim,
melatih kemampuan sosial (semoga) lewat mmorpg, atau ngundang temen ikut main. global chat, forum, …
atau game game lain yang memang mengajarkan sesuatu misal lewat teka teki bahasa, angka, dll.
Singkat kata: saya menyarankan, borong aja semua, bisa dimulai dari main game minesweeper (kalau masih ada) atau tetris.
Batasan yang diterapkan sebaiknya adalah batasan waktu main (termasuk batasan umur), tapi bukan jenis permainannya…
See lessApakah anda setuju dengan sila pertama dari Pancasila?
Setuju? Anti, malahan. Aku paham sendi-sendi dalam Pancasila itu membentuk kesatuan yang harmonis. Yang menjadi masalah adalah mengapa peri ketuhanan* itu menjadi prima causa[1] peri kemanusiaan, persatuan dll. Apakah hanya dewa otoritas nilai kemanusiaan yang bisa dipercaya? Aku rasa itu sesat pikiRead more
Setuju? Anti, malahan.
Aku paham sendi-sendi dalam Pancasila itu membentuk kesatuan yang harmonis. Yang menjadi masalah adalah mengapa peri ketuhanan* itu menjadi prima causa[1] peri kemanusiaan, persatuan dll. Apakah hanya dewa otoritas nilai kemanusiaan yang bisa dipercaya? Aku rasa itu sesat pikir argumentum ad verecundiam.[2] Apalagi mengingat di luar sana banyak humanis sekuler.
Aku adalah orang yang percaya bahwa nilai luhur suatu masyarakat didapat dari pembelajaran heuristik[3][4]yang tercermin dalam sejarah dan budaya masyarakat tersebut. Apalagi bangsa Indonesia ini adalah gabungan dari banyak denominasi agama, aliran kepercayaan, dan golongan dengan sistem nilai yang berbeda-beda. Apa kabarnya penganut Budhisme yang secara definisi nonteis?[5] Bagaimana dengan agama Konghucu yang jujur saja sangat aneh; Indonesia menyebut tradisi penghormatan leluhur orang Tionghoa diaspora berikut tetek-bengek budaya mereka, e.g. Imlek, Cheng Beng, 3C, 3H sebagai agama — meminjam label filosofi Tiongkok kuno — dengan nabi seperti Konfusius, Mensius, dan Huangdi.
Oh salah, ini yang suka dijual di daerah Mangga Besar.
Maksudnya figur ini.
Coba kalian pikirkan, masa kaisar setengah legenda yang dianggap 神 dalam mitos Tiongkok kuno dibilang nabi?[6] Kumpulan sajak rakyat Tiongkok kuno dibilang kitab suci?[7] Kan lucu, inserting a square peg into a round hole. Tidak semua kepercayaan dan tradisi mesti mirip dengan format agama Abrahamik.
Apakah sistem nilai masyarakat Tionghoa ini menjunjung kemanusiaan, kesatuan dll? Jelas. Begitu pula dengan Budhisme dan aliran kepercayaan lainnya. Tidak wajib berketuhanan yang esa kan untuk menjunjung sila-sila lainnya. Apa harus punya jumlah penganut signifikan baru bisa dianggap valid sistem nilainya, cocok dengan sila-sila lainnya? Itu argumentum ad populum.[8] Apakah mau berdalih generalisasi supaya mempermudah pemahaman soal sistem nilai dan kepercayaan orang lain? Loh, katanya negara ini menjunjung keberagaman.
Jadi poinku? Jika Indonesia memang menjunjung inklusivitas dan keberagaman, seharusnya perumusan sila pertama mengacu pada peri keluhuran sistem nilai/kepercayaan masyarakat Indonesia yang menjunjung semangat gotong royong.[9] Jika.
Sayangnya perumusan sila pertama saat ini bernada pukul rata dan ambigu, jadi celah pemelintiran untuk agenda supremasi kelompok tertentu dengan dalil tauhid dan rahmatan lil ‘alamin. Balik lagi deh ke Piagam Jakarta.
*Sebagai catatan, ketuhanan yang aku bahas di sini adalah arti yang dipahami orang banyak sebagai sifat keadaan tuhan (yang tunggal). Di dalam interpretasi lain, ketuhanan bisa diartikan hal filosofis yang diyakini, dipuja, dan disembah orang-orang. Berdasarkan interpretasi ini, aku mengedepankan logika, metodologi sains, dan filsafat alam yang dikemukakan Aristoteles beserta turunannya.[10]
Penafian: jawaban ini tidak bermaksud mengajak pembaca untuk menjadi ateis maupun menghina agama tertentu. Jawaban ini bertujuan agar pembaca Quora Indonesia bisa meninjau masalah dari berbagai perspektif dan dalil.
Catatan Kaki
[1] Prima causa – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
See less[2] Ad Verecundiam
[3] A Rhetoric of Doing
[4] The Oxford Handbook of Aristotle
[5] Non-Theistic Religions
[6] Huangdi | Chinese mythological emperor
[7] A History of Chinese Literature, by Herbert A. Giles–The Project Gutenberg eBook
[8] Argumentum Ad Populum
[9] Semangat Gotong Royong dalam Memaknai Nilai Pancasila
[10] Aristotle’s Natural Philosophy
Apakah Pancasila masih relevan hingga saat ini?
Saat ini Pancasila sedang diuji kembali ke-perkasaan-nya setelah selama berapa puluh tahun ideologi ini disusun oleh para Founding Fathers bangsa ini. Pancasila belakangan ini seolah-olah "berbenturan" dengan agama, padahal sesungguhnya Pancasila itu sendiri disusun berdasarkan nilai-nilai Agama, seRead more
Saat ini Pancasila sedang diuji kembali ke-perkasaan-nya setelah selama berapa puluh tahun ideologi ini disusun oleh para Founding Fathers bangsa ini.
Pancasila belakangan ini seolah-olah “berbenturan” dengan agama, padahal sesungguhnya Pancasila itu sendiri disusun berdasarkan nilai-nilai Agama, sehingga perdebatan yang dulu sekali sudah sering terjadi ini (pada saat para Founding Fathers menyusun Pancasila) tidak sepatutnya perlu diperdebatkan kembali (terlebih bila sejarah penyusunan pancasila sebagai dasar negara telah dipahami prosesnya).
.
Menko Polhukam Prof. Mahfud M.D. pada saat menjadi narasumber dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) menyatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bersumber dari nilai Agama, yang kemudian dikristalisasi menjadi ideologi. Pancasila memberi peluang dan melindungi penganut agama untuk melaksanakan ajaran agamanya masing-masing, yang mana selain diatur sebagai ideologi, juga diatur sebagai dasar negara.
.
Dulu, pada awal mula negara ini belum dibentuk, Bung Karno pada tahun 1938 melalui Majalah Panji Islam, menulis artikel yang cukup mengagetkan, beliau menulis penyebab Turki memisahkan Agama dari Negara, dalam artikel tsb. beliau mengusulkan jika Indonesia kelak merdeka, antara Agama dan Negara harus dipisahkan, beliau berpendapat jika Agama dan Negara dicampur aduk, maka keduanya akan mundur, apabila Agama ingin maju, maka Agama harus dipisahkan dengan Negara, begitu juga sebaliknya, bila negara ingin maju, Negara harus dipisahkan dari Agama.
.
Pandangan Bung Karno ini dibantah dengan cerdas oleh M. Natsir (Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Pendiri sekaligus Pemimpin Partai Politik Masyumi dan tokoh agama terkemuka Indonesia), dalam artikel yang berjudul “Ikhwanussofa”, “Islam dan Akal Merdeka.” dan “Arti Agama dan Negara.”, Natsir berpendapat bahwa justru jika negara ingin maju dan demokratis, negara harus menjadi negara Islam, karena mayoritas penduduknya beragama Islam, dan Islam mengatur semua segi kehidupan secara kaffah.
.
Gambar M. Natsir dan Bung Karno
Pemikiran kedua tokoh nasional ini terus menjadi polemik hingga tahun 1945, pada beberapa sidang Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sering terjadi perdebatan, hingga akhirnya disepakati bahwa negara ini bukan negara sekuler, tapi juga bukan negara agama.
.
Gambar Sidang BPUPKI
Bung Karno mengatakan bahwa negara ini adalah negara kesepakatan, negara ini beserta pedoman-pedoman hidup dan ideologi serta konstitusinya bersumber pada nilai-nilai agama, tapi negara ini tidak memberlakukan hukum agama.
.
Mahfud M.D. lebih lanjut menjelaskan bahwa negara ini disebut Religious Nation State; Negara kebangsaan yang berke-Tuhanan, negara yang diilhami dan diinspirasi oleh nilai-nilai agama, tapi negara ini tidak memberlakukan hukum agama tertentu (hal ini terdapat dalam Disertasi Tahir Azhari).
Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa Indonesia adalah Negara Prismatic (Dua konsep yang bertentangan tsb. diambil nilai-nilainya yang bagus, bertemu di titik tengah, titik tengah itu membentuk prisma lalu memancar, hal inilah yang menggambarkan Pancasila, Pancasila dibentuk dari nilai-nilai agama dan juga nilai-nilai sekuler), hal ini disebutkan dalam buku yang membahas Etnic Rations In Prismatic Society (Fred W. Riggs), yang dikutip dalam Disertasi Nurhasan Ismail.
.
Pancasila melahirkan aturan-aturan hukum dan juga melahirkan pedoman hidup non-hukum, seperti kesepakatan, pandangan hidup, pedoman pergaulan dsb.nya. Nilai-nilai agama dari berbagai agama yang ada dan diakui di Indonesia digabungkan dalam sebuah proses legislasi, dalam proses tsb. nilai-nilai agama yang terdiri dari berbagai macam tsb. disatukan dengan adat dan budaya, semuanya itu dibawa dalam rapat, dimusyawarahkan dan diproses. Dari proses tsb. lahirlah sebuah hukum nasional (yang juga disebut Hukum Pancasila).
Konsep Hukum Pancasila ini merupakan akhir dari semua agama yang ditemukan di DPR, di DPR-lah digodok hukum yang nantinya akan disepakati bersama, dan dari hukum yang telah dilahirkan tsb. akan menjadi beberapa hal;
.
Hukum Publik mengatur semua warga negara secara sama, dan hukum personal berlaku masing-masing tanpa perlu saling mengganggu namun dilaksanakan dengan penuh toleransi.
.
Gambar Kerukunan Antar Umat Beragama
See lessJika kita merekam suatu “gameplay” di Android dengan aplikasi perekam layar, akan tetapi headset masih terpasang, apakah suara pada game akan terdengar di rekaman?
Ya ndak ta- …. ya tergantung, anda merekamnya memakai microphone atau langsung dari audio internalnya?
Ya ndak ta- …. ya tergantung, anda merekamnya memakai microphone atau langsung dari audio internalnya?

See lessApa yang kamu ketahui tentang rumah kontrakan berhantu di daerah Seturan wilayah Sleman Yogyakarta yang jadi viral belakangan ini?
Hmm… Kontrakan Berhantu ? Yang saya ketahui tentang kontrakan tersebut ? hanya berdasarkan berita. Berdasarkan info : "Ada sebuah rumah kontrakan yang dikabarkan berhantu di Yogyakarta. Cerita horor ini berasal dari sekelompok pemuda yang tinggal di sebuah kontrakan yang letaknya berada di antara JaRead more
Hmm… Kontrakan Berhantu ?
Yang saya ketahui tentang kontrakan tersebut ? hanya berdasarkan berita.
Berdasarkan info :
“Ada sebuah rumah kontrakan yang dikabarkan berhantu di Yogyakarta. Cerita horor ini berasal dari sekelompok pemuda yang tinggal di sebuah kontrakan yang letaknya berada di antara Jalan Seturan dan Jalan Perumnas, Sleman Yogyakarta.
Kontrakan tersebut memang sudah terasa tidak beres karena letaknya yang hanya 10 meter dari kuburan. Di depan kontrakan tersebut juga terdapat dua rumah kosong.
Cerita yang diambil dari akun Instagram @ceritahorrorjogja ini mengisahkan kejadian-kejadian mistis saat para penghuninya menetap selama dua tahun di sana.
Menurut pengakuan penulis, rumah tersebut terlihat tidak terurus seperti rumah hantu. Penulis menceritakan saat baru menempati kontrakan tersebut sebenarnya belum ada kejadian aneh yang dirasakan.
Keanehan dan kejahilan makhluk astral dirasakan setelah tiga bulan menempati kontrakan di Yogyakarta tersebut. Mulai dari terdengarnya suara gerbang seperti bergeser ke posisi terbuka, hingga suara orang yang berjalan di samping rumah, padahal setelah di cek tidak ada orang sama sekali.
Penulis mengaku gangguan yang dialami memang masih berintensitas kecil dan energi yang terasa pun tidak begitu kuat. Akan tetapi, semakin lama gangguan gaib pun dirasakan oleh setiap orang yang menempati kontrakan tersebut. Bahkan, teman-teman yang sering main ke kontrakan juga pernah diganggu sosok yang ada di situ.
Putra (nama disamarkan), teman penghuni kontrakan tersebut, pernah diganggu makhluk astral di sana. Saat hendak mandi, ia mendengar adanya suara air. Putra berpikir ada orang lain yang mandi di toilet tersebut.
Akhirnya, ia menunggu di depan kamar mandi sambal menghabiskan dua batang rokok. Hingga akhirnya suara air sudah tidak terdengar, Putra lantas membuka pintu toilet tersebut.
Betapa terkejutnya, ia melihat toilet dalam keadaan kosong. Lantai dan gayungnya pun masih dalam keadaan kering tidak ada bekas air. Putra jadi tidak berani menggunakan kamar mandi tersebut sejak kejadian itu. Penulis mengaku memang terdapat sosok gaib yang menunggu di depan toilet tersebut.
Sesosok wanita yang hanya berdiri menatap sekeliling. Tidak ada hentinya kejahilan makhluk astral dirasakan penghuni kontrakan di Yogyakarta itu. Seringkali, pintu kamar diketuk saat kontrakan dalam keadaan sunyi. Biasanya ketukan tersebut terdengar pukul 18.30 hingga 19.30 WIB.
Pintu Diketuk
Hal serupa dirasakan oleh Rudi (nama disamarkan). Pintu kamarnya sering diketuk pada waktu-waktu tersebut. Suara ketukannya pun khas “dok dok dok”. Tiga kali ketukan, namun pintu tidak bergetar sama sekali. Bahkan, dia pernah mendengar suara orang menyapu di halaman depan kontrakan pada pukul dua pagi. Padahal, menurut penulis, mahasiswa kontrakan pun jarang menyapu. Begitu juga para penghuni rumah samping kontrakan. Mereka hanya beraktivitas pada pagi dan sore hari.
Lantas siapa yang menyapu pada waktu dini hari tersebut? Sebuah misteri bagi para penghuni yang belum terpecahkan hingga saat ini. Semakin hari gangguan makhluk astral dirasa semakin kuat energinya. Pernah seorang penghuni kontrakan ditarik sprei dan selimutnya dari jendela. Padahal, orang yang ada di sana masih dalam keadaan tersadar dan tidak sedang tidur.
Ternyata pengganggunya adalah sosok anak kecil. Hal tersebut diketahui penulis saat berbincang dengan penjual warung bubur kacang ijo (burjo). Konon ada banyak sosok anak kecil yang mengganggu di sebuah jalan. Jalan yang juga menghubungkan ke kontrakan ini. Seringkali terdengar seperti sandal diseret. Suara yang mirip seperti orang menyapu yang didengar Rudi.
Terdapat cerita lain yang cukup membuat geger seisi kontrakan. Saat itu, sedang diadakan pesta bakar-bakaran. Mereka mengobrol, bercanda, dan tertawa hingga terbahak- bahak. Namun, kemudian terdapat lengkingan suara perempuan. “Suara opo yo? (suara apa ya?),” kata salah satu penghuni.
Seperti mengabaikan, mereka lanjut bercanda dan tertawa dengan lantang. Kemudian suara lengkingan perempuan itu terdengar lagi. Akhirnya, salah satu penghuni yang indigo mencoba menetralisasi keadaan. Para penghuni pun akhirnya menghentikan kegiatan pesta mereka.
Hal tersebut dilakukan agar tidak ada gesekan energi. Sebab, pernah terjadi gesekan energi yang mengakibatkan salah satu penghuni rumah kontrakan tidak bisa bergerak sama sekali.”
Pendapat saya ? Lha, saya aja belum lihat seperti apa rumahnya kok, jadi ya ndak bisa berpendapat detail, tapi ya namanya juga rumah, pasti ada “penghuni” nya, baik yang lama maupun yang baru, saling menghargai saja. Selama tidak mengganggu ya tidak apa-apa kan ? saya juga pernah kok tinggal di kontrakan begitu, tapi ya lucu sih yang ada 😀
Sumber :
Kisah Mistis Rumah Kontrakan Berhantu di Seturan Yogyakarta
Ada sebuah rumah kontrakan yang dikabarkan berhantu di Yogyakarta.
https://www.liputan6.com/regional/read/4596530/kisah-mistis-rumah-ko
See lessApakah di umur 20-an sudah terlambat untuk belajar?
Menurut saya tidak Tidak ada yang trlambat untuk belajar menjadi lebih baik. Dulu saya orangnya tidak sabaran klau ada orang yng melakukan kesalahan kepada saya. Saya tidak segan segan untuk memukulnya mungkin dlu saya tempramen:( dan saya dlu orangnya nakal. Itu saya waktu SD smapai SMP semeter 1.Read more
Menurut saya tidak
Tidak ada yang trlambat untuk belajar menjadi lebih baik. Dulu saya orangnya tidak sabaran klau ada orang yng melakukan kesalahan kepada saya. Saya tidak segan segan untuk memukulnya mungkin dlu saya tempramen:( dan saya dlu orangnya nakal. Itu saya waktu SD smapai SMP semeter 1.
Semejak saya semester 2 SMP Ntah kenapa saya jdi kepiran tiap malam saya selalu mengingat kejadian itu. Dari situ sadar banyak yang tersakiti sma saya. Setelah saya lulus.
Saya janji ke diri saya sendiri saya tidak akan nakal lagi kemudian saya masuk SMA emng bener pas saya mau belajar lebih sabar banyak banget yng membuat kita kesel apalagi cewe suka ghibah. Di situ saya mencoba menahan emosi saya. Saya selalu inget janji saya saya tdk akan melakukan itu lagi.
Mungkin itu azab dari Tuhan kemudian saya mencari sosmed orang orang yang pernah disakiti oleh saya. Kenapa di sosmed?? Gk langsung nemuin orang orang itu?? Kerna waktu saya SMA saya pindah.setelah saya cari saya minta maaf dan Alhamdulillah mereka mau memaafkan seneng bagetttt di maafin berasa lega.
Dlu kalau temen ada yang curhat saya gk pernah mau dengerin saking gk maunya saya kluar kelas. Sekarang saya belajar menjadi pendengar yang baik. Ternyata dengerin orang yang lagi curhat selain kita bisa ngasih solusi bisa nenangin dia trnyata banyak bagett pelajaran yang kita bisa petik dari kisah dia cerita dia.
Maaf yahh klau gk nyambung sam pertanyaannya:)))))
See lessSiapa tokoh mitologi Indonesia yang menurut Anda bisa dikembangkan menjadi superhero Indonesia modern?
Di bawah ini bukan sekedar tokoh Mitologi, namun memang benar-benar ada,hidup, dan memiliki peran besar di daerahnya… Berikur hanya gambaran kecil dari ceritanya… Hari itu, Sangkuni berlari dari Bima, nyawanya sudah terancam, penglihatan dimana mulutnya dirobek dari ujung kuping kiri ke kanan sudahRead more
Di bawah ini bukan sekedar tokoh Mitologi, namun memang benar-benar ada,hidup, dan memiliki peran besar di daerahnya…
Berikur hanya gambaran kecil dari ceritanya…
Hari itu, Sangkuni berlari dari Bima, nyawanya sudah terancam, penglihatan dimana mulutnya dirobek dari ujung kuping kiri ke kanan sudah terlihat jelas olehnya…
Dalam persembunyian, dia membuat perjanjian dengan para Dewa perusak, dia ingin hidup, dia tidak ingin cepat meninggalkan dunia dalam kedamaian yang penuh dengan kepura-puraan…dengan imbalan dia akan menyerahkan sebuah Negara kepulauan paling strategis di dunia, jembatan antara benua yang dilalui khatulistiwa, Dewa-dewa perusak pun tergoda, mereka mengabulkan permintaan Sangkuni, dibuatkan dari tanah liat sesosok yang serupa dengan dirinya, namun tanpa bola mata, lidah, dan segala indera, Sangkuni harus memberikan Panca Indera kepada wujud tiruannya, diberikan segala Panca Inderanya, kemudian kegelapan mengambil Sangkuni, menyimpannya di sebuah Gunung di tanah Jawa, hingga saatnya tiba, saat Negara ini bimbang akan identitasnya, Sangkuni akan dikembalikan, dalam kegelapan dia menunggu, dengan bisikan untuk memperdalam ilmunya setiap waktu, Sangkuni akan kembali.
Ceritanya akan berkisah tentang seorang Pemuda, seorang Pemuda sangat menyukai sejarah melebihi apapun…di masa kini, yang akan dibantu oleh beberapa sosok yang akan langsung membantu dirinya…
Panglima Burung akan datang, dengan Kekuatan dan Prinsip teguh akan kedamaian.
Dewi Karema leluhur Suku minahasa akan datang dengan segala Kebijaksanaan nya, membantu Negara ini untuk lepas dari jerat hasut Sangkuni yang merusak.
Ratu Ilah Nur dari Aceh pun menjelajah ke masa ini, dengan Kebijaksanaan dan Ketegasan mengatur strategi apa saja dalam menghadapi liciknya Sangkuni.
Doa adalah Kekuatan yang paling kuat di alam semesta, Ya…Sunan Kalijaga disana, segenap tenaga menjaga Negara ini dari hasutan kekuatan jahat,ketakutan akan kegelapan yang semakin membawa Negara ini ke dalam kehancuran.
Dengan bantuan dari Kepala Suku Amungme, setiap sudut dan celah dari Negara ini akan dijaga, perang sudah di depan mata, perang antar saudara didorong keinginan gelap yang semakin muncul oleh bisikan Sangkuni.
Sangkuni tidak sendiri, dia membawa banyak bala bantuan dari masa ke masa…dia tidak ingin merubah sejarah, dia akan menjadikan Negara ini salah satu sumber bencana bagi sejarah Negara-negara lain di dunia…
Gitu aja kali ya…gambaran singkatnya.
See less