1. Parasite

Film asal Korea Selatan yang menggambarkan dua keluar si Kaya dan si Miskin. Dalam film ini kamu tidak akan bisa menilai siapa peran antagonis dan protagonis

2. A Star is Born

Film yang diperankan oleh Bradley Cooper dan Lady Gaga yang menjalin kasih, namun dihadang masalah saat karirnya naik

3. Coco

Ini film animasi yang sarat makna pentingnya keluarga

4. The Equalizer

Film ini keren juga, lebih ke action bagaimana seorang mantan tentara ingin membela pihak-pihak yang tertindas

5. Wonder

Wonder mengisahkan kehidupan Auggie, seorang anak laki-laki yang memiliki kelainan bentuk wajah langka yang membuatnya tidak percaya diri. Cerita dimulai ketika Auggie menginjak remaja dan mencoba untuk mendaftar sekolah menengah swasta. Di sini kita melihat bagaimana Auggie belajar berteman dan beradaptasi.

Film ini tidak hanya fokus dan berkutat pada Auggie, sang tokoh utama. Melainkan juga orang-orang di sekitarnya. Kita belajar dari sudut pandang Via, kakak perempuan Auggie, yang ternyata juga memiliki konflik. Dirinya selama ini merasa terasingkan dengan kedua orangtuanya yang fokus pada perawatan Auggie. Via tidak membenci Auggie, hanya merasa kesepian.

Dikisahkan juga sudut pandang Jack, sahabat pertama Auggie di sekolah. Bagaiman Jack memandang Auggie dan berusaha memperbaikan persahabatan mereka yang sempat rusak.

Menurut saya, aktor paling juara adalah Antohny Hopkins, pemeran Paus Benedictus XVI pada film The Two Popes.

Sumber: Google

Antohny Hopkins juga pernah berperan sebagai manusia kanibal, presiden Amerika Serikat, ayahnya Thor, hingga Hitler. Ini menunjukkan kemampuan berperan Antohny sudah sangat luas.

Pada filmnya di Two Popes, dia mampu menggambarkan kegelisahan Paus Benedictus XVI dengan alur film yang sederhana. Aktingnya membuat penonton sangat intens dan ikut merasakan kegelisahannya.

Di The Father, dia bermain sebagai seorang pria tua yang ingatannya perlahan-lahan memudar, Hopkins menampilkan akting dengan emosi yang intens dan bisa dibilang cukup berwarna. Kita bisa melihat bagaimana dinamika itu lewat berbagai ekspresi yang diperlihatkan Hopkins ketika karakternya terkejut saat menemui fakta yang berbeda dari yang dia ingat, kebingungan, marah lalu kemudian mulai menerima kenyataan dan kembali ceria seperti semula. Meski hal itu berulang kali muncul di film tapi saya merasa Hopkins memberi penekanan yang berbeda dan itu adalah akting yang keren dan memilukan, melihatnya mencoba menjelaskan secara rasional kepada dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya apa yang dia alami.

Puncak dari akting Hopkins di film ini jelas pada babak akhir ketika karakter yang dia mainkan merengek seperti anak kecil, menyiratkan rasa kepedihan dan kelelahan yang teramat dalam tapi tetap berusaha menguatkan diri. Adegan itu memang brengsek betul.

Film ini sangat mampu menggambaran menjadi tua yang renta dan ditinggalkan. Sekaligus sangat mengesankan bukan hanya karena ceritanya drama tapi terasa horor tapi karena akting luar biasa dari Hopkins.

The Ritual (2017)

Film ini bisa kamu tonton di netflix. Aseliiii awal film ga ada yang menarik sama sekali.

The Ritual merupakan sebuah film Inggris ini bergenre horor-supranatural produksi Netflix Original yang diadaptasi dari sebuah novel karangan Adam Nevill tahun 2011 berjudul sama.

Di awal film, tidak ada yang menarik yaitu horor yang berlokasi di tengah hutan, tersesat dan jauh dari pertolongan.  Biasanya punya formula cerita receh tentang sekelompok muda-mudi yang berwisata kehutan dengan tujuan untuk uji nyali terhadap makhluk-makhluk gaib yang kemudian justru menewaskan mereka satu persatu tanpa bisa menyelamatkan diri dari teror psikopat atau hantu.

Setelah nonton selama 94 menit, justru malah wah, kok menarik. Film yang diremehkan awalnya ternyata eksekusi ceritanya tidak sereceh dugaan sebelum nonton. Film ini malah dieksekusi dengan serius oleh David Bruckner menjadi sebuah cerita horor yang benar-benar mampu menghadirkan rasa takut mencekam dengan bentuk ketakutan terhadap sesuatu yang tidak diketahui keberadaannya namun selalu mengintai. Semua nuansa takut disuguhkan secara alami dan tidak lebay. Jadi bisa dipahami alasan mengapa novel The Ritual karangan Adam Neill bisa memenangkan penghargaan. Karena tidak lepas dengan eksekusi cerita yang menarik. Imdb sendiri memberi skor pada film ini diangka 6,3/10. Lumayan.

The Ritual menceritakan tentang 4 orang laki-laki yang saling berteman, pergi melakukan pendakian kealam hutan belantara Swedia Utara. Mereka melakukannya demi menghormati dan mewujudkan keinginan mendiang teman mereka Robert (Paul Reid) yang tewas enam bulan lalu akibat terbunuh oleh perampok di minimarket. Dalam perjalanan mendaki, ada yang kakinya terkilir. Rute hamparan ilalang yang sudah mereka persiapkan dari awal untuk dilewati harus dibatalkan. Mereka pun memilih memotong jalan agar lebih cepat kembali kepenginapan dengan memasuki hutan belantara yang ditumbuhi pohon pinus. Dari sinilah tragedi mengerikan bermula yang menimpa mereka semua.

Rasa tidak nyaman dan kesan aneh sudah terasa dan terlihat sejak pertama kali mereka memasuki area hutan. Dari adanya mobil tua yang sudah terbengkalai ditengah-tengah hutan, adanya kuda mati tergantung dengan isi-isi perut keluar yang masih mengalirkan darah segar, adanya banyak-banyak simbol aneh yang terpahat dibatang pohon dan dalam gubuk, hingga keberadaan sosok tak kasat mata yang selalu menguntit.

Menariknya, The Ritual juga menggabungkan aspek cerita terkait psikologi, cerita horor dengan persembahan tumbal dari aktivitas ritual sesat. Menegaskan kalau unsur horornya benar-benar semakin menjauh dari kesan klise. Walaupun penokohan masing-masing karakter tidak dibentuk dengan kuat tapi setidaknya ketokohan mereka terasa mempunyai ‘jiwa’ yang emosinya dapat tersampaikan dengan baik kepenonton.

The Ritual juga menghadirkan suasana dan nuansa yang mencekam tanpa harus dipenuhi banyak scoring dan jump-scare.