Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Berapa yang sudah kamu dapatkan dari menambang bitcoin?
aku ngga nambang.. aku lebih seneng cari aidrop atau langsung trading… hehe.
aku ngga nambang..
aku lebih seneng cari aidrop atau langsung trading…
hehe.
See lessBagaiamana cara berinvestasi secara aman?
Saat ini yang paling aman yang memberikan return paling rendah Beli obligasi negara, sun, ori, dsb dan/atau deposito di bank buku 4 dengan nilai dibawah jaminan lps
Saat ini yang paling aman yang memberikan return paling rendah
Beli obligasi negara, sun, ori, dsb dan/atau deposito di bank buku 4 dengan nilai dibawah jaminan lps
See lessModal 500 ribu bisa buat usaha apa?
menjadi jasa pembuat website modal ga nyampe 500 ribu caranya: beli shared hosting stellar plus UNLIMITED di NameCheap $31.84 /yr = 460.392 rupiah gratis domain kamu bisa bikinin web sebanyak mungkin untuk pelangganmu
menjadi jasa pembuat website modal ga nyampe 500 ribu
caranya:
beli shared hosting stellar plus UNLIMITED di NameCheap $31.84 /yr = 460.392 rupiah gratis domain
kamu bisa bikinin web sebanyak mungkin untuk pelangganmu
See lessSaya ingin membangun bisnis dengan menggunakan jasa maklon, apakah harus saya memiliki perusahaan terlebih dahulu ?
Tidak perlu, Stay lean (sederhana). Yang penting produk sudah jadi, dan fokus ke Selling, Selling, Selling. Jangan berpikiran lain sebelum kita benar-benar bisa menjual produk kita.
Tidak perlu,
Stay lean (sederhana).
Yang penting produk sudah jadi, dan fokus ke Selling, Selling, Selling.
Jangan berpikiran lain sebelum kita benar-benar bisa menjual produk kita.
See lessBagaimana cara para YouTuber membuat kanalnya berkembang begitu pesat?
Kalau menurut saya soal "Bagaimana cara para youtuber membuat channelnya berkembang begitu pesat?" itu biasanya ada berbagai alasan, Konsisten, konten youtuber harus konsisten dan topik maupun tema utamanya harus tetap sama misal musik ya musik, gaming ya gaming, review gadget ya review gadget, dsbRead more
Kalau menurut saya soal “Bagaimana cara para youtuber membuat channelnya berkembang begitu pesat?” itu biasanya ada berbagai alasan,
Apa sisi gelap dari TNI?
TNI belum sepenuhnya profesional. Masih banyak atasan yang memanfaatkan pangkatnya dengan membawa anak buahnya untuk kepentingan tertentu diluar kepentingan resmi TNI. Stigma yang melekat bahwa TNI AU merupakan penghianat masih saja ada (walau tidak sebesar dahulu). Dapat terlihat pada kekuatan AU yRead more
Apakah Brigadir Jenderal TNI I Gusti Ngurah Rai (salah satu pahlawan Nasional dari Bali) dahulunya beliau merupakan intelijen untuk pasukan sekutu di Indonesia khususnya di Bali semasa pendudukan Jepang?
Betul… I Gusti Ngurah Rai memang pernah menjadi intel KNIL saat masih berpangkat Letnan Dua. Pangkat Brigadir Jenderal I Gusti Ngurah Rai sendiri adalah pangkat anumerta yg didapat atas pengorbanan dan jasa²nya dalam Puputan Margarana di Tabanan, Bali. Pangkat terakhirnya saat gugur adalah Letnan KoRead more
Betul… I Gusti Ngurah Rai memang pernah menjadi intel KNIL saat masih berpangkat Letnan Dua.
Pangkat Brigadir Jenderal I Gusti Ngurah Rai sendiri adalah pangkat anumerta yg didapat atas pengorbanan dan jasa²nya dalam Puputan Margarana di Tabanan, Bali. Pangkat terakhirnya saat gugur adalah Letnan Kolonel.
Sedikit saya ulas tentang I Gusti Ngurah Rai menurut beberapa sumber yg saya pernah baca.
I Gusti Ngurah Rai lahir di desa Carangsari, kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada 30 Januari 1917. Beliau merupakan putra seorang Camat di Petang bernama I Gusti Ngurah Palung dan ibunya bernama Gusti Ayu Kompyang.
Karena jabatan ayahnya tersebut, beliau bisa memperoleh pendidikan formal di Holand Inlandsche School (SD untuk pribumi di jaman kolonial) di Denpasar, Bali. Setamat HIS, Ngurah Rai melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (setingkat SMP) di Malang, Jawa Timur.
Karena sudah tertarik dengan dunia militer sejak kecil, I Gusti Ngurah Rai pun masuk Sekolah Kader Militer Korps Prayodha di Gianyar, Bali pada 1936. Di sinilah beliau bertemu dengan I Gusti Putu Wisnu yg kelak akan menjadi wakilnya saat beliau menjadi komandan Resimen Ciung Wanara. Mereka lulus sebagai perwira muda dengan pangkat 2e Leutnant (Tweede Leutnant) atau Letnan Dua pada tahun 1940.
Korps Prayodha (Prajoda) sendiri adalah elemen Satuan Hulptroepen atau pasukan cadangan KNIL di Bali.
Ngurah Rai lalu melanjutkan pendidikannya di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO) atau Sekolah Perwira Cadangan di Magelang, Jawa Tengah (ada beberapa literatur yg menyebutkan CORO ini ada di Bandung, Jawa Barat).
Lulus dari CORO, I Gusti Ngurah Rai melanjutkan pendidikan Artileri di kota Malang, Jawa Timur. Namun saat menempuh pendidikan artileri inilah Jepang datang menyerang Hindia Belanda.
Dalam situasi darurat itulah beliau dipilih menjadi seorang perwira satuan intelijen KNIL dan sekutu untuk daerah Bali dan Lombok. Beliau dipilih karena kecerdasannya yg mengesankan para komandan KNIL. Ngurah Rai bahkan pernah menyelamatkan seorang nyawa perwira KNIL bernama Konig Saat dalam kejaran Kempetai (Polisi Militer Jepang). Penyamaran yg dilakukan semasa pendudukan Jepang adalah menjadi pegawai perkebunan kapas milik militer Jepang di Bali. Dan kemudian menyusup masuk ke dalam PETA (Pembela Tanah Air), organisasi paramiliter bentukan tentara Jepang yg dipersiapkan untuk bertempur apabila sekutu menyerbu Hindia Belanda yg saat itu dikuasai Jepang.
Sedangkan Putu Wisnu memilih langsung bergabung dengan PETA di Singaraja, Bali.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, pada 1945 Ngurah Rai bersama rekan²nya memilih bergabung ke Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sunda Kecil.
I Gusti Ngurah Rai lalu dipanggil menghadap ke Markas Besar TKR di Yogyakarta dan diangkat sebagai Komandan Resimen Sunda Kecil dengan pangkat Letnan Kolonel. Ngurah Rai diangkat sebagai komandan karena kecerdasan dan pengalamannya menjadi perwira artileri dan intelijen. Hal yg belum tentu dipunyai rekan² militernya yg lain. Resimen Sunda Kecil inilah yg kemudian dikenal sebagai Pasukan Ciung Wanara. Pasukan ini berkekuatan 13 kompi dan tersebar di seluruh Bali dan Nusa Tenggara.
Pada saat itu juga tengah diadakan perundingan di Linggarjati antara pemerintah Indonesia dengan NICA, otoritas pemerintahan Belanda yg saat itu mempunyai agenda menggabungkan Bali ke dalam Negara Indonesia Timur.
Karena agenda NICA tersebut, tentara Belanda akhirnya mendarat di Bali pada 2 – 3 Maret 1946.
I Gusti Ngurah Rai harus bekerja ekstra keras untuk mereorganisir kekuatan TKR yg tercerai berai di seluruh wilayah Bali dan Lombok.
Letkol Ngurah Rai pun mengirimkan permintaan bantuan senjata dari Jawa. Alih² mendapatkan senjata, Markas Besar TKR malah mengirim tambahan pasukan dari ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) pimpinan Kapten Markadi. Pasukan inilah yg nantinya dikenal dengan nama pasukan M. Mereka menyeberang ke Bali melalui Banyuwangi pada 4 April 1946. Pasukan ini terlibat dalam pertempuran laut melawan LCM Belanda pada 5 April 1946 pukul 20.00.
Pasukan yg dipimpin Ngurah Rai memulai longmarch dari arah dusun Munduk Malang, desa Dalang, kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan pada 28 Mei 1946 berkekuatan 1.372 orang.
Kontak senjata dengan tentara NICA pun banyak terjadi selama longmarch tersebut, salah satunya yg paling terkenal ada pertempuran Aron yg terjadi di Tanah Aron, Karangasem pada 9 Juli 1946.
Pada pertempuran itu pasukan Ciung Wanara memperoleh kemenangan yg cukup gemilang dengan menewaskan 82 orang tentara Belanda tanpa ada satu orang korban pun dari pihak TKR.
Sebenarnya komandan pasukan Belanda Overste (Letnan Kolonel) Ter Meulen mengajak I Gusti Ngurah Rai untuk berunding namun ditolak dengan tegas oleh beliau. Kata²nya yg terkenal adalah
“Perundingan adalah urusan orang Jakarta, sedangkan tugas kami adalah mengusir penjajah dari pulau ini sampai titik darah penghabisan.”
Sebetulnya berkali² Letkol Ngurah Rai mencurigai mata² yg menyamar sebagai penduduk desa, NICA gandek, begitu Ngurah Rai menjuluki mata² tersebut. Sebagai mantan perwira intelijen KNIL, insting dan intuisi beliau tidak perlu diragukan lagi.
Karena minimnya perbekalan dan amunisi, Letkok Ngurah Rai membebaskan anggotanya yg ingin kembali ke kampung halamannya masing², hanya saja beliau berpesan untuk tidak mengkhianati perjuangan meskipun tertangkap.
Ngurah Rai lalu mengeluarkan perintah kepada pasukan Ciung Wanara untuk melucuti persenjataan tentara Belanda pada 15 November 1946.
Hasilnya pada 18 November 1946, resimen Ciung Wanara berhasil menyerang tangsi dan melucuti persenjataan dan amunisi serta beberapa pucuk artileri pasukan Belanda di Tabanan, Bali.
Letkol I Gusti Ngurah Rai dan wakilnya Mayor I Gusti Putu Wisnu bersama sisa pasukannya berkekuatan total 96 orang mundur kearah desa Adeng, kecamatan Marga, Tabanan, Bali dengan maksud melanjutkan longmarch ke Gunung Agung di ujung Timur Bali.
Tanpa disadari, seorang penduduk yg menjadi mata² Belanda mengikuti mereka dan menginfokan pergerakan pasukan Ciung Wanara di desa Adeng.
Merasa dipermalukan Overste Ter Meulen pun mengerahkan seluruh kekuatan pasukan Belanda yg ada di Bali dibantu beberapa pesawat tempur P-40 Warhawk yg diterbangkan dari Makassar.
Pada pagi subuh tanggal 20 November 1946, pasukan gabungan Belanda telah mengepung wilayah Marga.
Mengetahui hal ini, Ngurah Rai memerintahkan seluruh pasukannya untuk mengambil posisi bertahan.
Pagi pukul 10.00 WITA, satu peleton pasukan Belanda memulai serangan ke arah desa Adeng, namun serangan dapat dipatahkan pasukan Ciung Wanara yg telah siap dalam posisi bertahan. Peleton inipun dihabisi oleh pasukan Ciung Wanara. Ironisnya komandan peleton itu adalah Leutnant Konig yg dulu pernah diselamatkan oleh Ngurah Rai.
Melihat hal itu komandan pasukan Belanda yg mengepung mulai memerintahkan penyerangan dari berbagai arah pada pukul 11.30 WITA. Namun lagi² dapat dikalahkan. Perlawanan Ciung Wanara begitu gigih mengingat komandan mereka, I Gusti Ngurah Rai pernah menjadi perwira intelijen KNIL.
Melihat banyaknya korban yg jatuh pasukan Belanda mundur sekitar 500 meter dari posisi semula untuk menghindari serangan balasan pasukan Ngurah Rai.
Menjelang sore hari pesawat tempur dari Makassar mulai terlihat, moment tersebut dipergunakan pasukan Belanda untuk menyerang lagi.
Karena terdesak Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai menyerukan perintah terakhirnya “puputan!”. Puputan berasal dari kata Puput yg dalam bahasa Bali berarti selesai atau berakhir. Jadi bisa dikatakan perang puputan adalah pertempuran habis²an.
Ngurah Rai dan wakilnya Putu Wisnu beserta pasukannya pun gugur akibat pemboman dan tembakan dari udara. Pasukan Belanda yg dibakar amarah pun dengan brutal menghabisi sisa anggota pasukan Ciung Wanara yg terluka. Pertempuran ini yg di kemudian hari dikenal sebagai Puputan Margarana.
Malam harinya pertempuran selesai dengan korban cukup besar. Tercatat di pihak TKR 96 orang tewas dan di pihak Belanda sekitar 400 korban jiwa yg tewas dalam pertempuran tersebut.
Letkol I Gusti Ngurah Rai gugur meninggalkan seorang istri bernama Desak Putu Kari dan tiga orang anak bernama I Gusti Ngurah Gede Yudana dan I Gusti Ngurah Tantra, juga anak yg saat itu sedang dikandung sang istri Desak Putu Kari, I Gusti Ngurah Alit Yudha.
Karena jasa²nya I Gusti Ngurah Rai dianugerahi Bintang Mahaputera dan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Anumerta serta diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 9 Agustus 1975 sesuai Kepres No. 063/TK/TH 1975. Namanya pun diabadikan menjadi nama Bandara Internasional Bali.
Tulisan ini saya buat dengan menyarikan dari berbagai sumber dan bantuan dari beberapa Quoran.
Saya mengucapkan banyak terimakasih.
CMIIW
See less