Menurut saya, yang paling terkenal merupakan penemuan vaksin Polio oleh Jonas Salk.

Saya jadi teringat orang yang menggunakan iron lung terakhir bernama Paul Alexander yang menulis buku “Three Minutes for a Dog: My Life in an Iron Lung.”

Ia merupakan korban terakhir dari penyakit polio yang saat itu belum ada vaksinnya. Semua orang ketakutan, banyak anak-anak yang meninggal karena polio. Jika terkena polio, orang tersebut bisa menjadi paralyzed seluruh tubuh, paru-paru juga tidak bisa bernafas sendiri sehingga harus menggunakan mesin seumur hidupnya.

Saat vaksin polio ditemukan, satu negara langsung heboh dan semua orang tua bergegas membawa anaknya untuk menerima vaksin polio tersebut.

Penemuan vaksin pertama kali itu oleh Edward Jenner yang menemukan smallpox vaccine. Saat itu, ia sadar bahwa cowpox mempunyai survival rate yang lebih tinggi dibandingkan smallpox dan virus dari cowpox tersebut bisa digunakan sebagai defense mechanism melawan smallpox. Ia sadar bahwa orang yang sudah terkena cowpox tidak bisa kena sakit smallpox dengan kemungkinan mati yang tinggi.

Ada cerita lain yang menarik

Sejarah mengenai perkembangan antibiotik ini sangat menarik. Sebelum ditemukan penicillin, orang biasanya menyembukan Syphillis menggunakan Malaria. Saat itu, kemungkinan mati dari Syphillis sangat tinggi dan belum ada obatnya, lalu tabib-tabib menggunakan Malaria karena penyakit itu bisa menimbulkan demam yang sangat tinggi dan membunuh bakteri treponema pallidum. Kemungkinan mati dari Malaria lebih rendah dibandingkan kemungkinan mati dari Syphillis.

Banyak teori tentang itu. Saya akan memulai dari pengalaman saya menjadi mentor Anak saya.

Prinsip utama bisnis : melayani (kebutuhan) orang lain didasarkan saling percaya.

Bila bisnismu rumit, kamu juga akan kesulitan menjalankan bisnismu. Maka, buatlah bisnismu sederhana, bahkan orang goblok pun bisa menjalankannya.

Pelaku bisnis adalah orang yang membuat aturan (rules). Klien mengikuti rules yang kamu buat.

Dari prinsip2 itu, mulailah anak saya mempelajari produk nya (awalnya menjual barang kemudian dia mengembangkan melayani jasa. 2 bisnis yang memiliki karakter berbeda). Bila produk sudah dikuasai (mulai dari penyedia bahan sampai siap dijual, termasuk kelebihan dan kekurangannya dan penentuan harga) maka bisa dipastikan produk ini HANYA untuk sebagian orang yang sangat tertentu (kelak ini dinamakan target market).

Langkah berikutnya mengenalkan produk ke target market (selanjutnya dinamakan iklan). Selain ditawarkan, dibuatlah aturan dari cara membeli sampai purna jualnya.

Bila sudah ditetapkan jalani beberapa level bisnis :

1. beli
2. beli lagi
3. beli terus

Level 1 ini menemukan buyer pertama. Produk dan layanan anda akan diuji oleh buyer. Yang paling rentan adalah produk kuliner. Bila buyer awal ini sekali tak sesuai seleranya, kemungkinan besar sulit untuk naik level betikutnya. Level ini banyak pelaku bisnis gulung tikar karena tidak match antara dirinya sendiri dengan aturan yang dibuatnya (ingat, bukan karena buyer)

Bila anda sudah masuk level 3, anda boleh merayakannya. Cara yang sama bisa anda gunakan untuk menemukan buyer lain yang masuk level 2. Banyak trik yang bisa digunakan di ini : diskon, voucher belanja dan fitur2 yang tidak dijumpai pada buyer level 1.

Level 3 ini menjadikan bisnis anda sulit untuk tumbang. Anda bisa belajar dari bisnis Aqua, Ayam Goreng Ny. Suharti dll.

Apakah rumit? Sederhana atau rumit, hanya anda yang tahu. Yang jelas, apa yang telah dilakukan anak saya sulit untuk dilakukan orang lain alias bisnisnya adalah unik. Dari posisi nya saat ini, makin banyak ilmu yang diperoleh didasarkan dari pemetaan pengalamannya pada bisnis yang saat ini besar.

Catatan : anak saya sampai hari ini menganggap dia baru 2 tahun bisnisnya (dengan omzet hampir 100jutaan dan profit tertingginya 34jutaan sebulan). Saya mengingatkan bahwa bisnismu sudah berjalan setidaknya 5 tahun.