Architecture Optimization adalah kegiatan memisah proses yang ada dalam sebuah sistem. Maka sangat diperlukan pengetahuan tentang cara kerja sebuah sistem. Tidak terdapat satu standar untuk semua jenis sistem. Umumnya dimulai dengan mengamati system log untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada.

Misalkan:

1. Portal Berita / eCommerce. Meski telah banyak tersedia CMS untuk membangun sebuah portal, ketika portal berkembang pesat, sistem yang kita miliki pun akan mulai memiliki tantangan. Ada banyak teknologi yang ditawarkan untuk meningkatkan performa, namun semakin berkembang pesat, tak dapat dihindari untuk merubah arsitekturnya.
2. Sistem informasi. Saat perusahaan mulai berkembang, expansi ke berbagai daerah, terjadi kemungkinan hambatan dari keterbatasan teknologi. Untuk menghadapi hambatan ini, dibutuhkan sistem untuk menjembataninya.

Proses optimisasi tahap ini akan membutuhkan perubahan program, walaupun kecil, seperti:

1. menggunakan CDN,
2. memisahkan arsitektur system berdasarkan pengguna: administrator dan pengunjung.
3. menggunakan teknologi yang lebih baik untuk menunjang fungsi yang ada, seperti penggunaan noSQL database, dynamic loading, web service, web api, messaging system, daemons, framework.
4. merombak sistem yang ada saat ini dengan teknologi yang lebih unggul seperti: mengubah engine saat ini ke node.js, python, golang, php, c/c++ yang teruji lebih unggul.
5. optimasi backend dan frontend untuk distribusi beban kerja sistem.
6. Pada portal berita / ecommerce, membuat automasi / konten generator dari sistem yang lama.

Menurut saya beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjadi nilai tambah dalam pekerjaan:

• Belajar melakukan penyelesaian masalah secara sistematis (algoritma)
• Belajar  menganalisa, mendesain, dan mengimplementasikan sesuatu dengan baik (Systems Analyst)
• Belajar mengkombinasikan beberapa sistem atau ilmu agar bisa mencapai tujuan lebih cepat, efisien, dan efektif (DevOps)
• Belajar cara merespon, menganalisa, dan memperbaiki suatu masalah teknis maupun non teknis (IT Support/Technical support)
• Belajar bagaimana menyusun dan mengawasi sebuah proyek atau pekerjaan dengan mempertimbangkan resiko dan peluang yang ada (Projects Manager)
• Belajar menciptakan sebuah lingkungan kerja yang nyaman bagi kita dan orang lain, termasuk bagaimana memanajemen waktu bagi pekerjaan agar dalam melakukan pekerjaan tersebut kita bisa merasa nyaman tanpa takut deadline atau sebagainya

UML ini biasanya diperlukan di tahap design, sebagai acuan developer/engineer mengembangkan aplikasi. Tahap desain menghasilkan sebuah dokumen, seperti software design description, software design document, design document, software design specification, high level design document, dsb.

UML adalah bahasa standar untuk menyusun spesifikasi/dokumentasi dalam mengembangkan aplikasi. Karena terstandar maka seharusnya tidak akan muncul perbedaan persepsi bagi semua developer/engineer lintas teknologi.

Nah UML ini bisa dipelajari bagi pemula yang menganut code first terutama OOP.

Katakanlah ada interface yang diberi nama Hewan. Interface ini hanya punya 1 method: bicara(). Kemudian saya tulis implementasi dari interface Hewan dalam kelas yang saya beri nama Manusia. Karena kelas ini tidak dideklarasikan sebagai kelas abstrak, saya harus tulis implementasi dari method bicara().

Kemudian saya tulis implementasi berikutnya dalam kelas yang saya beri nama Anjing, dalam kelas yang saya beri nama Kucing, kemudian kelas Manusia saya extend ke dalam kelas baru yg saya beri nama BritneySpears, dan saya override method bicara().

Kemudian saya buat sebuah array yang menampung implementasi dari interface Hewan. Object dari kelas apapun boleh saya masukkan ke array ini, yang penting object tersebut berasal dari kelas yang mengimplementasikan interface Hewan.

Dalam program di atas saya create 4 object, kemudian saya masukkan ke dalam array.

Di baris berikutnya saya panggil method bicara() dari masing² Hewan di dalam array. Ingat, di point ini kita tahunya array berisi Hewan. Tidak peduli Hewan apa.

Kalau program dijalankan, hasilnya:

• Say your prayers, little one, don’t forget my son, to include everyone

• Meong

• Guk guk guk

• Oopss… I did it again…

Walaupun kita hanya memanggil hewans[0].bicara(), hewans[1].bicara(), hewans[2].bicara(), dan hewans[3].bicara(), hasil pemanggilan masing-masing method sesuai dengan object yg dimasukkan ke dalam array, tanpa kita harus tahu kelas dari object yg masuk ke dalam array.

Polymorpishm memiliki arti banyak bentuk seperti suara. Misalkan seperti suara kendaraan, suara hewan, bahkan suara yang tidak bisa didengar tanpa alat bantu, mereka semua adalah bentuk—bentuk dari sebuah hal yang disebut suara.

Dalam pemrograman Java, polymorpishm bisa menggunakan method Overloading dan Overriding. Overloading ini diibaratkan seperti alat tulis, semua alat tulis mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menulis, akan tetapi tentu memiliki bentuk yang berbeda-beda.

Nah sebagai orang yang memiliki kesiapan yang baik, tentu kita harus mempersiapkan alat tulis yang berbeda-beda bukan? Sama seperti sebuah program yang memiliki berbagai method yang memiliki fungsi yang sama dengan bentuk yang berbeda-beda.

Overloading diibaratkan seperti alat tulis, Overriding ini bisa diibaratkan seperti kertas. Kita anggap semua kertas memiliki bahan baku yang sama, yaitu kayu, dalam hal ini ini kita perlu menyiapkan bahan baku berupa kayu untuk setiap kertas yang ingin kita buat.

Nah disinilah perbedaan Overloading dan Overriding, kalau Overloading menggunakan banyak “bentuk” untuk sebuah fungsi yang sama, Overriding justru menggunakan satu “bentuk” untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda-beda, dan disinilah biasanya inheritance digunakan.