Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Kalau bumi mengorbit pada bintang biru, berapa jarak ideal agar kehidupan di bumi normal?
Panas permukaan bintang biru raksasa dengan massa 250 matahari, bisa mencapai 20.000C empat kali panas permukaan matahari 5000C. Bintang biru tidak stabil, sering melepaskan material seperti solar flare yang besar pula, bisa mematikan kehidupan di planet tadi. Jadi dalam habitable zone belum tentu kRead more
Panas permukaan bintang biru raksasa dengan massa 250 matahari, bisa mencapai 20.000C empat kali panas permukaan matahari 5000C.
Bintang biru tidak stabil, sering melepaskan material seperti solar flare yang besar pula, bisa mematikan kehidupan di planet tadi. Jadi dalam habitable zone belum tentu kehidupan bisa bersemi seperti di bumi.
Habitable zone adalah zona ideal antara bintang dan planet yaitu saat air bisa berupa cairan di permukaan planet. Jika diobservasi di sebuah planet ada air berbentuk cair (liquid water) tidak beku dan tidak berupa uap air, maka dikatakan planet itu dalam habitable zone tata surya bintang biru tadi.
See lessKenapa luar angkasa gelap padahal cahaya matahari itu terang?
Apabila ada bagian gelap itu disebabkan cahayanya yang tidak menabrak sesuatu sehingga mata kita tidak menangkap cahaya. Mata kita bisa melihat sebuah benda karena cahaya mengenai benda tersebut. Nah cahaya yang mengenai benda tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut. Pada saat cahaya tersebutRead more
Apabila ada bagian gelap itu disebabkan cahayanya yang tidak menabrak sesuatu sehingga mata kita tidak menangkap cahaya. Mata kita bisa melihat sebuah benda karena cahaya mengenai benda tersebut. Nah cahaya yang mengenai benda tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut. Pada saat cahaya tersebut mengenai retina mata kita. Barulah disaat itu kita bisa lihat benda tersebut.
Sehingga untuk menjawab pertanyaan ini, apabila cahaya matahari mengenai benda-benda angkasa seperti planet, komet, asteroid, dsb, maka statement gelap jadi terbantahkan.
Namun ada faktor lain yaitu warna hitam. Ketika cahaya mengenai benda berwarna hitam maka cahaya yang datang akan diserap. Semakin hitam benda tersebut semakin banyak cahaya terserap sehingga intensitas cahaya yg dipantulkan oleh benda tersebut dan ditangkap oleh retina mata kita akan semakin kecil.
See lessKenapa astronomi disebut sebagai ibu segala ilmu?
Astronomi dianggap sebagai ibu dari segala ilmu karena dahulu kala, sebelum adanya ilmu, nenek moyang kita untuk berlayar di lautan atau menjelajah bumi mereka mencoba untuk menghitung bintang-bintang dilangit untuk dijadikan sebagai navigasi. Munculah Ilmu matematika. Dari mengamati bintang dan memRead more
Astronomi dianggap sebagai ibu dari segala ilmu karena dahulu kala, sebelum adanya ilmu, nenek moyang kita untuk berlayar di lautan atau menjelajah bumi mereka mencoba untuk menghitung bintang-bintang dilangit untuk dijadikan sebagai navigasi. Munculah Ilmu matematika.
Dari mengamati bintang dan mempelajarinya, mereka mulai mencatat dan menjadikannya sebagai ilmu. Kemudian mereka mencoba menggambar dan membuat prediksi dari setiap kejadian, maka muncullah Fisika dan Engineering. Dari prediksi bintang – bintang dan cuaca, mereka mulai bercocok – tanam dan melakukan transaksi jual beli hasil panen, maka muncullah ilmu pertanian dan ekonomi.
Selain itu juga karena Astronomi itu sangat kompleks. Ada Fisika dan Matematika di dalamnya untuk perhitungan titik-titik lokasi bintang dan juga planet-planet. Demikian juga ilmu lain seperti Biologi dan Geologi untuk mengetahui bagaimana sebenarnya jika suatu planet ditemukan apakah terdapat makhluk hidup dan bagaimana proses terjadinya atau keadaan planet tersebut.
Oke, mari kita sebut ilmu yang kemungkinan tidak dalam kategori Astronomi yaitu Antropologi atau ilmu Sosiologi. Mungkinkah di dalam Astronomi kedua contoh ilmu tersebut harus ada didalam dunia Astronomi? Tentu saja.
Misal saat ini kita berada di tahun 2100 saat teknologi luar angkasa sudah sangat jauh dibandingkan sekarang. Pesawat – pesawat luar angkasa sudah biasa untuk melakukan explore ke bulan dan beberapa planet.
Nah, NASA atau Space-X atau bahkan LAPAN kita ibaratkan mendarat di sebuah planet lain yang bukan bumi, di planet tersebut terdapat peradaban asing. Sifat universal hukum fisika menunjukkan bahwa peradaban itu akan berdasarkan hukum fisika yang sama dengan yang sudah kita temukan dan uji di Bumi. Itulah sebabnya Ilmu – ilmu Antropologi dan Sosiologi tetap harus ada dalam Astronomi.
Yang berlaku di Bumi, maka berlaku juga di luar selain Bumi. Mungkin yang jadi pertanyaan, barangkali yang belum kita temukan di Bumi, ada di planet yang kita lakukan pendaratan tadi. Contohnya, unsur – unsur Kimia. Mari kita contohkan: dahulu sebelum ada unsur-unsur kimia, di zaman Plato hanya digolongkan berdasarkan tanah, air, api dan udara. Kemudian bertahun-tahun kemudian serta berdasarkan penelitian lebih lanjut dibagi berdasarkan periodik dari materi-materi di bumi ini. Semakin tahun semakin meningkatnya teknologi dan semakin cerdasnya manusia maka unsur-unsur periodik itu juga akan semakin banyak dan digolongkan ke beberapa unsur.
Contohnya yang terbaru adalah tahun 2015 94 unsur pertama pada tabel periodik digolongkan ke dalam unsur yang ditemukan di alam dan alami. Tentu saja, materi – materi baru yang tidak ada di bumi barangkali ada di planet lain akan masuk pada tabel periodik tersebut. Dan sifat kimia di bumi akan sama juga di planet lain.
Dalam contoh lain, yang tidak ditemukan di planet lain atau di peradaban planet yang bukan bumi, yakni suatu Bahasa Bumi. Bahasa apa yang akan digunakan untuk berbahasa dengan peradaban disana? saya akan jawab bahasa yang digunakan ialah bahasa Sains. Sains akan berguna dan akan bekerja juga di planet tersebut.
See lessApa bintang terbesar saat ini?
Per September 2020 rekor bintang terbesar dipegang oleh si Stephenson 2-18. Bintang ini berharak 20.000 tahun cahaya dari matahari dan ukuran diameter diperkirakan 2.150 kali diameter matahari. sumber: google
Per September 2020 rekor bintang terbesar dipegang oleh si Stephenson 2-18. Bintang ini berharak 20.000 tahun cahaya dari matahari dan ukuran diameter diperkirakan 2.150 kali diameter matahari.
sumber: google
Apakah bintang betul tidak bergerak atau hanya nampak tidak bergerak? Kenapa demikian?
Sebenarnya kalau kita meluangkan waktu agak lama melihat langit, maka kamu bisa melihat jelas bahwa bintang bergerak. Analoginya, jika berdiri dan memperhatikan mobil yang bergerak di pinggir jalan raya, dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Kemudian, kita melihat sebuah pesawat terbang yang ada diRead more
Sebenarnya kalau kita meluangkan waktu agak lama melihat langit, maka kamu bisa melihat jelas bahwa bintang bergerak.
Analoginya, jika berdiri dan memperhatikan mobil yang bergerak di pinggir jalan raya, dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Kemudian, kita melihat sebuah pesawat terbang yang ada di ketinggian 42.000 kaki yang juga sedang melewatimu dengan kecepatan 700 kilometer per jam. Maka terlihat bahwa pesawat terbang akan bergerak jauh lebih lambat daripada mobil.
Ini disebabkan karena semakin jauh jarak sesuatu yang bergerak relatif terhadap posisi kita, semakin lama pesawat tersebut harus melakukan perjalanan untuk melintasi sudut pandangan yang bisa kita lihat. Suatu objek akan tampak lebih lambat jika kecepatan sudutnya kecil, terlepas dari kecepatan sebenarnya.
Mata manusia tanpa bantuan alat memiliki sudut pandang 160 derajat. Apabila kita melihat mobil-mobil di jalan raya dapat melintasi besar sudut pandangan manusia dalam waktu satu atau dua detik saja. Sementara untuk objek yang semakin jauh seperti pesawat terbang, tentu akan membutuhkan waktu beberapa menit melintasi besar sudut pandang tersebut.
Pergerakan bintang adalah gerak semu, sebenarnya bintang bergerak berdasarkan pada kecepatan rotasi bumi. Jika seandainya bumi tidak berotasi, Bintang akan kelihatan sama sekali tidak bergerak, karena jaraknya yang sangat jauh. Intinya, Bintang bergerak karena Bumi berotasi.
Jika 360 derajat bola langit dengan waktu rotasi Bumi 1 hari adlah 24 jam, maka bintang-bintang membutuhkan lebih dari 10 jam untuk melewati sudut pandang manusia sebesar yang 160 derajat itu
Bagaimana supaya tahu soal rasi bintang?
Kamu bisa menghafalkan dulu 12 rasi bintang zodiak atau 4 rasi bintang penanda mata angin. Berikut gambaranya: Sumber: Freevector Rasi bintang Ursa Mayor atau beruang besar sebagai penunjuk arah utara Rasi bintang Crux atau salib sebagai penunjuk arah selatan Rasi bintang Orion, Waluku atau pRead more
Kamu bisa menghafalkan dulu 12 rasi bintang zodiak atau 4 rasi bintang penanda mata angin. Berikut gambaranya:
Sumber: Freevector
Nah untuk mengetahui di mana rasi bintang pada wakti dan tempat tertentu caranya menggunakan planisphere atau peta bintang. Cara menggunakanannya hanya tinggal mensejajarkan angka penunjuk jam dengan tanggal saat pengamatan dilakukan.
Cara lain, bisa dengan menggunakan oerangkat lunak astronomi. Salah satu yang terkenal adalah Stellarium.
Bagaimana Eratosthenes menghitung jarak bumi dengan bulan?
Sekitar 300 tahun sebelum Masehi, Aristarchus mencoba mengujur diameter bumi dengan melakukan obeservasi. Pertama, observasi revolusi dan gerhana bulan. Revolusi bulan lebih lambat dari rotasi Bumi, dimana Bulan mengorbit Bumi selama 30 hari. Dari observasi, gerhana Bulan berlangsung selama 3 jam. DRead more
Sekitar 300 tahun sebelum Masehi, Aristarchus mencoba mengujur diameter bumi dengan melakukan obeservasi. Pertama, observasi revolusi dan gerhana bulan. Revolusi bulan lebih lambat dari rotasi Bumi, dimana Bulan mengorbit Bumi selama 30 hari. Dari observasi, gerhana Bulan berlangsung selama 3 jam. Dari observasi ini ditemukan rumus persamaan Matematika besar sudut yang dibentuk oleh jarak Bulan ke pusat Bumi akibat revolusi α = 1,5 derajat
Kedua,observasi rotasi Bumi dan perpindaah satu diameter Bulan. Bumi berotasi selama 24 jam, lalu dibandingkan antara diamter bulan dengan waktu tempuh untuk bulan melewati puncak pohon yaitu 2 menit. Maka mendapatkan persamaan matematika besar sudut rotas bumi untuk 1 diameter bulan β=0.5°
Dari sini diketahui besar sudut satu diameter bulan Db adalah 0.5 derajat maka panjang total satu gerhana dimana sudutnya 1.5 derajat, adalah 3Db.
Hasil observasi lainnya adalah para astronom Yunani Kuno sering mengamati benda angkasa. Ada suatu saat ketika langit sudah malam pasca matahari terbenam, Bulan terlihat setengah Gerhana. Ini membuktikan bahwa inti bayangan Bumi (umbra) tidak tegak lurus tetapi mengerucut. Dari observasi ini diperkirakan jarak dari Sunset/Sunrise Horizon ke garis bayangan Bumi adalah setengah gerhana maka setengah diameter Bulan. (0.5Db0.5Db)
Maka didapatkan besar diameter Bumi sekitar 4 kali besar diameter Bulan.
Sedangkan menurut observasi berbeda yang didapat adalah setidaknya paling kecil berupa Bulan sabit, yaitu sekitar sepertiga diameter bulan. Jika kita memilih observasi ini, maka diameter Bumi adalah 3.66 kali besar diameter Bulan.
Kita tahu orbit bulan tidak sempurna lingkaran, dan agar aman, untuk ini maka kita ambil sekiranya rata-rata dari kedua observasi tadi. Maka dipilih besar diameter Bumi sekitar 3.8 kali besar diameter Bulan.
DB=3.8Db
Db=13.8DB
Dengan bermodalkan perbandingan diamter Bumi dan Bulan tersebut, serta sudut yang dibentuk oleh diameter Bulan ke pusat Bumi, didapat keliling orbit bulan dengan rasio sudut 0.5°/360° dan perbandungan diameter Bumi Bulan):
Maka di dapat R yaitu radius orbit bulan atau jarak antara Bumi dan Bulan adalah R = (720/ 7,6π )DB.
Dari situlah Eratosthenes akhirnya bisa menghitung jarak pusat bumi ke pusat bulan dengan:
DB = 12732,4km
R= (720/7.6π). 12732,4km = 383954 km