Kita bisa menerawang jawabannya sejauh ribuan dan jutaan tahun yang lalu ketika masih berburu dan meramu, lalu membandingkannya dengan kehidupan satu-satunya wakil Hominins yang tersisa pada zaman sekarang 🙂
Orang nusantara penggemar celeng. Apakah Anda salah satu keturunannya? Seluruh dunia beneran ketar-ketir karena penemuan ini, reputasi Indonesia bagi kemanusiaan sudah tercatat dalam sejarah bumi.
“Olahraga” dulu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari sapiens. Anda tidak berolahraga = Anda tidak makan (mati).
Kalau sekarang? Anda tinggal melipir ke kulkas atau buka aplikasi.
Salah satu inti dari kehidupan manusia adalah bergerak dan beraktivitas untuk mendapatkan sumber energi, sekaligus menggunakan energinya. Itu sudah ciri-ciri utama hewan kalau dalam Biologi.
Meanwhile these days…
Semakin besar kalori in, seharusnya semakin banyak juga aktivitas fisiknya (kalori out), jadi seimbang. Ya gak?
Jika Anda tidak banyak beraktivitas fisik, input kalori (energi) yang Anda konsumsi lebih banyak (dan mudah) itu tidak optimal ‘habis’ digunakan dan menumpuk percuma di dalam tubuh, terkonversi menjadi sel-sel cadangan lemak.
Worst case scenario, jadi visceral fat yang tertimbun bukan di balik kulit, tapi di sekitar organ-organ dalam tubuh. Sendi-sendi tubuh juga secara mekanis juga jadi terpengaruh (lebih rentan) karena berat berlebih tubuh Anda.
Jika diteruskan, maka Anda akan semakin tidak aktif dan memiliki masalah metabolisme yang merembet ke mana-mana dalam waktu sekian tahun. Akselerasi penuaan kulit dan organ-organ dalam menjadi lebih cepat (dibandingkan moderate calories intake) karena penuaan sel akibat ‘gangguan’ metabolisme berlebih.
Inilah adaptasi sekaligus tekanan evolusi manusia pada zaman sekarang. Kita bisa saja kena ‘azab’ dan punah sebagai kesatuan spesies karena ulah kita sendiri. Terjadinya pelan-pelan dan dalam waktu yang lama, keliatannya harmless (diremehkan/taken for granted) kalau kita pikirkan sekarang.
Karena apa? Semakin banyak keturunan sapiens yang diturunkan dengan “penyakit aneh-aneh”. Bikin anak mungkin gampang bagi kebanyakan manusia, tapi manusia yang kualitasnya seperti apa?
Berapa tahun yang kita butuhkan untuk menemukan alat doraemon pil ajaib penghancur lemak instan dan berbagai skill penting lainnya?
Sebagai pengguna otak yang katanya cerdas itu kita selalu mencari “jalan pintas”.
Akan tetapi, alam semesta tidak bekerja seperti itu. Waktu sepanjang 1 milenium (1000 tahun) adalah durasi yang sangat singkat dibandingkan umur sebuah planet.
Kita semua berlomba dengan entropi: ‘kehancuran’ sistemik perlahan-lahan. Apakah itu harus dipercepat sekian tahun dengan gangguan metabolisme karena menumpuk cadangan lemak?
Yang paling adaptif lah yang sintas baik jangka pendek maupun panjang. Tidak ada yang namanya umat terpilih dan auto-punya privilese akan selalu selamat sepanjang zaman.
Apa yang memastikan Homo sapiens tidak akan mengalami kepunahan seperti spesies-spesies sebelumnya? Kita sebagai spesies masih relatif muda dan mungkin merasa terlalu percaya diri. Jika kita beruntung, mungkin kita masih akan ada selama satu juta tahun lagi—siapa yang tahu, hanya Tuhan atau alam semesta yang tahu.
Namun, sangat disayangkan jika manusia dapat hidup lebih lama (dengan harapan hidup yang meningkat), tetapi hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur atau mengalami keterbatasan tertentu, bukan?
Jadi, menurutmu, apakah “olahraga” (aktivitas fisik) itu sangat penting?
Mengapa olahraga penting untuk kualitas hidup dalam jangka pendek serta kelangsungan hidup spesies dalam jangka panjang?
Kamu pasti tahu jawabannya, rekan sapiens.
Indonesia: Archaeologists find world’s oldest animal cave painting
Sulawesi art: Animal painting found in cave is 44,000 years old
Time Clocks, Educational Resources for K-16
human evolution | History, Stages, Timeline, Tree, Chart, & Facts