Apa hal yang membuat dirimu sangat bersyukur pada hari ini ?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Tadi pagi anak saya yang kecil jatoh dari pohon waktu iseng-iseng ngambil jambu, kepalanya terantuk keras. Saya kaget bukan main, karena anaknya langsung pingsan. Karena panik, langsung saya bawa ke Rumah Sakit. Pas sudah sampai di IGD, baru dibaringkan di ranjang dan dibawa masuk, anak saya tau-tau sudah bangun. Saya dan istri langsung mengucap syukur.
Karena sudah ada di RS, sekalian saja saya periksakan anak saya, takut ada apa-apa. Waktu nunggu anak saya diperiksa, saya lihat di ranjang sebelah anak saya ada anak perempuan yang dirawat juga. mungkin sekitar umur 7 tahun. Anaknya kurus, rambutnya panjang, kulitnya coklat. Matanya tertutup. Disitu saya lihat ada Bapak-bapak paruh baya yang menunggui.
Saya pun mengobrol dengan beliau. Katanya, anak perempuan itu cucunya. Kemarin ditabrak lari oleh mobil waktu pulang sekolah. Lanjut cerita, ternyata gadis ini baru tertimpa kemalangan. Ayah dan kakeknya baru saja meniggal, lalu adiknya yang baru lahir juga meninggal. Karena kejadian itu, ibunya jadi depresi dan sakit. Lalu neneknya yang lain juga sakit. Yang tersisa dan masih sehat adalah pamannya.
Saya mengelus dada. Betapa besar cobaan yang diberikan Tuhan untuk anak sekecil ini. Lalu bapak-bapak tadi melanjutkan cerita, bagaimana dia sudah beberapa musim tidak panen. Tentang keuangan yang makin sulit saat musim pandemi begini. Dia menceritakan bahwa saat itu dia hanya pegang uang 7.000rupiah saja di saku celananya. Kalau tidak ada BPJS entah bagaimana nasib cucunya, begitu ucapnya sambil menyeka air mata.
Saya tak bisa bayangkan, bagaimana sulitnya posisi keluarga mereka. Tak lama berselang, istri dan anak saya selesai periksa. Kata dokter, tidak ada gejala cidera dari tubuh anak saya. Semuanya normal. Tapi kalau ingin lebih akurat, disarankan untuk scan. Tapi saya dan istri merasa itu tidaklah perlu. Dokter pun tidak mempermasalahkan.
Setelah itu, kami pun memutuskan untuk pulang. Saya pamiti si Bapak yang tadi. Lalu saya berikan sejumlah uang untuk pegangan dia beserta cucunya. Tidak banyak, tapi saya harap bisa jadi sedikit bantuan yang meringankan beban. Dia berterima kasih sampai mau cium tangan saya, saya segera tampik. Lalu kami sekeluarga pun pamit kepada si bapak.
Di sepanjang perjalanan pulang. Saya ceritakan tentang anak perempuan tadi kepada istri saya. Sungguh kami merasa bersyukur dengan keadaan keluarga kami saat ini. Walaupun tidak kaya, tapi kami sekeluarga hidup berkecukupan. Walaupun kecil, usaha gula merah saya berjalan baik dan bisa menghidupi kami semua. Tak terbayang bagaimana jika kejadian seperti anak perempuan tadi terjadi kepada anak saya. Atau yang dialami bapak tadi dialami oleh saya. Pasti saya tidak akan kuat menjalaninya.
Hari ini saya bersyukur, betapa saya beruntung dalam hidup. Masih banyak orang yang tidak beruntung diluar sana. Semoga anak perempuan tadi segera sehat, dan semua masalah yang menimpa keluarganya segera diangkat. Aamiin, Ya Allah.
Note: I’m sorry, I don’t mean to be riyad, etc., I just tell the story in its entirety so that it can be a lesson for all of us. Thank you.
EDIT:
God is great with all his destiny. It turned out that the little girl I was talking about was the niece of a Quorawan named Kang. Hopefully Dik Hanifah will be given a speedy recovery and be able to return to normal activities again. I hope that Kang Denis and his family can be sincere and steadfast in facing this ordeal. Let’s pray together.